Nusron Wahid: Golkar harusnya pecat dulu Pak JK
Merdeka.com - Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Nusron Wahid mempertanyakan sikap partainya yang tidak berani memecat para petinggi partainya yang mendukung pasangan capres dan cawapres Jokowi - JK. Menurut dia, seharusnya yang lebih dulu dipecat, yakni Jusuf Kalla yang merupakan mantan Ketua Umum Golkar.
"Harusnya yang dipecat Jusuf Kalla dia masih anggota Golkar dan mantan ketua Golkar. Pecat dulu Pak JK," Nusron kepada wartawan di Senopati Suites Apartment, Jalan Senopati Raya, No 41, Jakarta, Selasa (24/6) malam.
Nusron menambahkan, partai pimpinan Aburizal Bakrie ini dinilai masih tebang pilih. Nusron mengatakan, elite petinggi Golkar seperti Suhardiman, Ginadjar Kartasasmitha, dan Fahmi Idris yang juga mendukung pasangan nomor urut 2, Prabowo - Hatta juga harus dipecat.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
"Setelah itu pecat-pecat yang lain. Baru kita ini yang dipecat. Ini berarti ada diskriminasi politik," tuturnya.
Nusron mengaku geram atas keputusan pengurus partainya yang dianggap telah menghilangkan asas demokrasi. Kendati demikian, Nusron bersama Poempida Hidayatullah dan Agus Gumiwang akan menempuh jalur hukum apapun agar tidak semena-mena memecatnya.
"DPP Golkar dan Oknum DPP Golkar sudah keluar koridor demokrasi. Karena itu kami persoalkan dan lawan secara hukum dan politik," imbuhnya.
Sebelumnya, tiga Politisi Partai Golkar Agus Gumiwang, Poempida Hidayatullah dan Nusron Wahid angkat bicara terkait soal pemecatan partainya yang mendukung pasangan capres dan cawapres Jokowi - JK. Menurut mereka, pemecatan ini telah melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO).
"Kami sudah mendapatkan surat barang kali, Poempida juga bawa, saya punya suratnya. Ternyata Isi suratnya yang kami terima sama, hanya bedanya nomor dan nama yang beda. Kalau saya nomor suratnya 333, Pak Yusron 334, dan Pak Poempida 335 yang kami terima," ujar Agus Gumiwang, di tempat yang sama.
Seharusnya proses mekanisme partai, kata Agus, dia dan kedua rekannya lebih dulu diberi surat peringatan dan teguran dari DPP Partai Golkar. "Kami belum pernah menerima surat itu."
"Oleh sebab itu karena, kami menganggap pemecatan, ketiga ini pilihan pasangan Jokowi- Jusuf Kalla. Ini tertera surat DPP Golkar," lanjutnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan bicara lantang di hadapan kader partainya.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaDalang Munaslub bermaksud untuk menggunakan Partai Golkar sebagai kendaraan politik di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaBabah Alun memperlihatkan surat pengunduran diri kepada wartawan.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaSenior Golkar Musfihin Dahlan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar bersama Bahlil Lahadalia sebagai Sekjen.
Baca SelengkapnyaKaesang mengaku tak ingin mencampuri urusan sang ayah.
Baca Selengkapnya