Nyari ikan pakai listrik rumah, Andri hanyut di sungai
Merdeka.com - Nasib malang yang menimpa Andry Pangandaheng alias Akong (25), seorang buruh bangunan warga Kelurahan Dendengan Dalam lingk 4, Kecamatan Tikala, Kota Manado. Ia hilang terseret arus sungai saat mencari ikan bersama ketiga rekannya di sungai tak jauh dari rumah korban, Rabu (14/1), sekitar pukul 10.15 WITA.
Tak lama kemudian tim penyelamatan yang terdiri dari RAPI Rescue, Basarnas Manado dibantu warga sekitar melakukan penyisiran mulai dari lokasi hilangnya korban sampai ke hilir untuk mencari keberadaan pria malang tersebut.
Menurut penuturan Leonar Lasie (25), seorang rekan korban yang turut serta mencari ikan, sekitar pukul 09.00 WITA, ia bersama Manseng Sasue (30) dan Jemmy Tomuka (50) mencari ikan menggunakan alat setrum yang diambil langsung dari aliran listrik rumah milik Yance tetangga korban. Saat itu, korban belum bergabung bersama mereka.
-
Mengapa artefak ini tenggelam? Artefak kuno ini ditemukan di selatan Aswan, terletak di daerah yang dilanda banjir karena pembangunan Bendungan Tinggi Aswan antara tahun 1960 dan 1970. Sebelum banjir terjadi, UNESCO memimpin upaya komprehensif untuk mendokumentasikan dan merelokasi banyak harta arkeologi dari wilayah tersebut, namun banyak artefak yang ditemukan tertinggal dan kemudian tenggelam.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
"Nanti dia datang bergabung sekitar pukul 10.00 dan langsung membantu tarik kabel yang panjangnya sekitar 100 meter," jelas Leonar yang akrab dipanggil Leo saat ditemui di rumahnya yang terletak tak jauh dari rumah korban.
Tak lama kemudian korban terlihat sedang menarik-narik kabel beraliran listrik tersebut dari dalam air, sementara bagian kabel yang lain dililitkan dilengannya sedangkan tongkat pemicunya masih berada di tempat kering di pinggir sungai.
"Katanya kabel nyangkut di serpihan seng yang terendam di air. Saya sudah memperingatkan korban agar mencabut dulu steker aliran listrik tapi dia menolak, katanya sudah hampir terlepas," lanjut Leo.
Tak sampai hitungan menit, Leo yang sedang beristirahat sejenak di pinggir sungai mendengar jeritan korban. Saat dirinya berpaling ke sumber suara, korban tak terlihat lagi.
"Saya dengar jeritan aduuuh namun tak melihat korban lagi di dalam sungai. Saya langsung beritahukan teman-teman lain dan kami langsung menyusuri sungai untuk mencari korban," jelas dia.
Dugaan sementara, korban terkena setrum yang terkelupas dari kabel listrik yang terendam air.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh hubungan arus pendek dari pengisi daya ponsel yang digunakan Anton
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan tergeletak dalam kebun jagung
Baca SelengkapnyaBeruntung nyawa korban berhasil diselamatkan setelah dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, korban masih makan sirih pinang. Korban dan ibu kandungnya Debora Kase (46) datang dari Kabupaten TTS untuk bakar lilin.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaProses penyelamatan itu berjalan dengan menegangkan. Namun endingnya justru bikin warganet heran.
Baca SelengkapnyaBerikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.
Baca Selengkapnyabanjir tersebut terjadi di Surabaya, tepatnya di Dukuh Kupang.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia bernama Fauzi (32) dan Andri (38).
Baca Selengkapnya