Nyawa anak muda Indonesia melayang akibat ceroboh saat selfie
Merdeka.com - Aksi selfie semakin digandrungi. Terlebih telepon seluler pintar menawarkan kemudahan dan kecanggihan teknologi dengan kamera kualitas terbaik. Tradisi selfie berkembang sekurang-kurangnya lima tahun terakhir.
Selfie kebanyakan dilakukan anak muda atau remaja. Pelbagai tempat dan pose dilakoni untuk mengabadikan momen.
Seiring dengan kebiasaan melakukan swafoto memakai ponsel pintar, risiko mematikan ternyata mengintai. Survei dilakukan Conde Nast Traveler, seperti dilansir Huffington Post Kamis (24/9), menunjukkan tingkat bahaya selfie tanpa kehati-hatian.
-
Kenapa banyak orang berfoto di Negeri Atas Angin? Spot Foto Panorama indah di Negeri Atas Angin menjadikannya banyak jadi tujuan orang berfoto, termasuk untuk foto prewedding.
-
Siapa yang paling banyak memiliki korban? Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
-
Apa yang diungkapkan melalui selfie? 'Kami cukup terkejut dengan apa yang diungkapkan melalui teori pikiran, sebab selfie bisa menjadi cara yang canggih untuk mengkomunikasikan perasaan dan pikiran. Ini membuktikan bahwa selfie merupakan cara yang efektif dalam berkomunikasi,' jelas Schneider.
-
Mengapa kejadian ini viral? Video penemuan tersebut dibagikan di platform Douyin (media sosial China) dan menarik perhatian publik.
-
Siapa yang terlibat dalam pemotretan? Beginilah penampilan Tyas Mirasih dan Tengku Tezi dalam sesi pemotretan terbaru mereka bersama MORDEN.
-
Siapa yang melakukan penelitian selfie? 'Meskipun istilah selfie sudah ada sejak 200 tahun dalam dunia fotografi dan lebih dari 500 tahun dalam lukisan. Namun, kini belum ada yang memiliki klasifikasi jelas mengenai berbagai jenis selfie dan kegunaannya,' jelas Tobias Schneider, peneliti Frontiers in Communication dan Mahasiswa sekolah Pascasarjana Ilmu Afektif dan Kognitif Bamber.
Dalam data yang dikumpulkan lembaga itu, jumlah orang tewas karena sembrono melakukan swafoto di seluruh dunia tahun ini lebih tinggi dari serangan hewan buas. Buktinya, ada 12 kasus kematian karena selfie, sedangkan orang yang tewas diserang hiu 'cuma' delapan saja di seluruh dunia sejak Januari-September.
Di Indonesia, aksi selfie yang dilakukan anak muda hingga berujung maut juga terjadi beberapa kali. Merdeka.com mencatatnya. Berikut beberapa kasus yang terjadi tiga bulan terakhir.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca Selengkapnyapada akhir pekan tiket masuk bagi wisatawan lokal dipatok Rp7.500. Adapun, harga tiket bagi wisatawan asing ditetapkan Rp150.000.
Baca SelengkapnyaPolisi telah meringkus empat dari total tujuh pelaku. Sisanya, tiga orang masih dalam perburuan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dalam peristiwa tujuh remaja meninggal di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang bocah SD di Situbondo mengaku ikut-ikutan tren viral media sosial dengan menyakiti diri sendiri.
Baca SelengkapnyaKendaraan pelaku sudah disita namun dua pelaku masih dalam pengejaran polisi.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaPara tersangka berinisial IKS (44), KKD (23), DGS (49), KAP alias Badut (43), DGPM (29), IKYG (28), KDW (36), DGM (31), PPS(41) dan DGIG (25).
Baca SelengkapnyaPasangan ini jatuh dari titik selfie ke areal air terjun dengan ketinggian mencapai 25 meter.
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca Selengkapnya