Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nyawa Manusia Lebih Penting dari Perkiraan Puncak dan Berakhirnya Pandemi Corona

Nyawa Manusia Lebih Penting dari Perkiraan Puncak dan Berakhirnya Pandemi Corona Hotel disulap jadi rumah sakit penanganan Covid-19. ©LUCAS BARIOULET/AFP

Merdeka.com - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio menegaskan, pembicaraan mengenai piuncak dan kapan pandemi Covid-19 berakhir, kini tidak penting. Hal ini dia sampaikan dalam diskusi virtual bersama Jubir Indonesia Untuk Covid-19 Achmad Yurianto.

"Tidak penting untuk membicarakan puncaknya kapan bulan depan, tiga bulan lagi," kata dia, Minggu (3/5).

Hal yang paling penting saat ini adalah upaya yang harus dijalankan Indonesia, baik pemerintah maupun masyarakat untuk menangani Covid-19.

Orang lain juga bertanya?

"Buat kami yang penting adalah yang harus kita lakukan hari ini oleh setiap orang. Jadi sekecil apapun yang harus diupayakan masyarakat itu harus dilakukan," tegas dia.

Indonesia tidak hanya dihadapkan pada upaya menangani Covid-19. Pada saat yang sama juga harus memberikan penanganan terbaik kepada mereka yang sudah menjadi korban penyakit yang disebabkan virus SARS-Cov-2 itu.

Dia mengingatkan, saat ini ada makhluk hidup yang masih berjuang antara hidup dan mati. Pasien-pasien itu harus dipikirkan untuk penyembuhan. Mereka sama sekali tidak peduli puncak pandemi dan kapan berakhir. Bagi mereka, yang terpenting bisa selamat.

"Artinya kalau bisa mereka tidak sakit. Kalau sakit tidak berat. Kalau berat tidak meninggal. Itu yang harus kita (lakukan) dan itu harus sekarang. Kita memikirkan puncaknya itu semuanya kan akibat dari yang kita kerjakan sekarang," imbuhnya.

Salah satu yang upaya yang bisa dilakukan masyarakat saat ini adalah mengikuti arahan pemerintah terkait upaya penanganan Covid-19. Sementara itu, langkah yang harus dilakukan pemerintah yakni memperkuat kapasitas untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 juga perbaikan dalam metode pengumpulan dari dari seluruh Indonesia.

"Karena saya ingin membantu Pak Yuri misalnya bukan untuk menambah angka yang positif (Covid-19) tapi memang betul-betul apa yang dibutuhkan, artinya kalau memang pasien atau orang membutuhkan pemeriksaan segera mungkin sekarang kita sadari bahwa ada delay dalam pelaporan sampai 5 hari, bahkan ada yang lebih dari seminggu. Itu yang harus kita perbaiki sehingga apa yang dilaporkan Pak Yuri itu adalah angka riil satu atau dua hari delay-nya. kalau bisa betul-betul angka yang nyata," jelasnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Teken Perpres, Jokowi Akhiri Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia
Teken Perpres, Jokowi Akhiri Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia

Presiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar

Menurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Calon Presiden Harapan Masyarakat dan Komunitas Kesehatan
Calon Presiden Harapan Masyarakat dan Komunitas Kesehatan

Semua berharap presiden terpilih yang akan datang dapat menyelesaikan permasalahan Kesehatan yang ada sehingga tercapai derajat Kesehatan Masyarakat.

Baca Selengkapnya
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong

Calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?

Untuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.

Baca Selengkapnya