Nyawa Manusia Lebih Penting dari Perkiraan Puncak dan Berakhirnya Pandemi Corona
Merdeka.com - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio menegaskan, pembicaraan mengenai piuncak dan kapan pandemi Covid-19 berakhir, kini tidak penting. Hal ini dia sampaikan dalam diskusi virtual bersama Jubir Indonesia Untuk Covid-19 Achmad Yurianto.
"Tidak penting untuk membicarakan puncaknya kapan bulan depan, tiga bulan lagi," kata dia, Minggu (3/5).
Hal yang paling penting saat ini adalah upaya yang harus dijalankan Indonesia, baik pemerintah maupun masyarakat untuk menangani Covid-19.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
"Buat kami yang penting adalah yang harus kita lakukan hari ini oleh setiap orang. Jadi sekecil apapun yang harus diupayakan masyarakat itu harus dilakukan," tegas dia.
Indonesia tidak hanya dihadapkan pada upaya menangani Covid-19. Pada saat yang sama juga harus memberikan penanganan terbaik kepada mereka yang sudah menjadi korban penyakit yang disebabkan virus SARS-Cov-2 itu.
Dia mengingatkan, saat ini ada makhluk hidup yang masih berjuang antara hidup dan mati. Pasien-pasien itu harus dipikirkan untuk penyembuhan. Mereka sama sekali tidak peduli puncak pandemi dan kapan berakhir. Bagi mereka, yang terpenting bisa selamat.
"Artinya kalau bisa mereka tidak sakit. Kalau sakit tidak berat. Kalau berat tidak meninggal. Itu yang harus kita (lakukan) dan itu harus sekarang. Kita memikirkan puncaknya itu semuanya kan akibat dari yang kita kerjakan sekarang," imbuhnya.
Salah satu yang upaya yang bisa dilakukan masyarakat saat ini adalah mengikuti arahan pemerintah terkait upaya penanganan Covid-19. Sementara itu, langkah yang harus dilakukan pemerintah yakni memperkuat kapasitas untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 juga perbaikan dalam metode pengumpulan dari dari seluruh Indonesia.
"Karena saya ingin membantu Pak Yuri misalnya bukan untuk menambah angka yang positif (Covid-19) tapi memang betul-betul apa yang dibutuhkan, artinya kalau memang pasien atau orang membutuhkan pemeriksaan segera mungkin sekarang kita sadari bahwa ada delay dalam pelaporan sampai 5 hari, bahkan ada yang lebih dari seminggu. Itu yang harus kita perbaiki sehingga apa yang dilaporkan Pak Yuri itu adalah angka riil satu atau dua hari delay-nya. kalau bisa betul-betul angka yang nyata," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSemua berharap presiden terpilih yang akan datang dapat menyelesaikan permasalahan Kesehatan yang ada sehingga tercapai derajat Kesehatan Masyarakat.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca Selengkapnya