Observasi 238 WNI di Natuna Selesai 15 Februari, Siap Dipulangkan
Merdeka.com - Pemerintah pastikan observasi WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China akan selesai 15 Februari 2019. 238 WNI tersebut akan siap dipulangkan dari Natuna ke Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Sesuai dengan alokasi waktu, selama 14 hari sejak diterima di Natuna, maka jatuh pada tanggal 15 Februari yang akan datang jam 12 siang," kata Kepala BNPB Doni Monardo di kantor Kemenko PMK, Kamis (13/2/2020).
Dia menuturkan, pihaknya akan tetap berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kesehatan juga berkoordinasi dengan pihak WHO, tentang masa waktu efektif untuk observasi karena ada pemberitaan-pemberitaan yang beredar di sejumlah media yang memberitakan masa inkubasi tidak cukup 14 hari tetapi 24 hari.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan estimasi diperlukan? Dalam sebuah penyusunan rencana atau strategi, selalu dibutuhkan estimasi untuk memperkirakan risiko yang dapat terjadi.
"Namun, tadi sudah ditanyakan kepada perwakilan kita, bahwa WHO masih menentukan waktu masa inkubasinya selama 14 hari," jelas Doni.
Menurut dia, pemerintah dalam hal ini BNPB telah menyiapkan tiket pesawat untuk WNI.
"Dalam hal ini BNPB telah menyiapkan tiket pesawat untuk WNI kita yang akan kembali ke kampung halamannya, kemudian mereka nanti akan diatur oleh perwakilan dari tiap-tiap daerah untuk penjemputannya di Lanud Halim Perdanakusuma, setelah tiba. Kemudian apabila nanti ada yang ingin kembali pada hari itu juga, maka pemerintah telah menyiapkan tiket pesawat," ungkap Doni.
"Kalau toh mereka akan pulang pada hari berikutnya yaitu hari minggu, pemerintah juga sepakat memberikan bantuan biaya penginapan dan transportasi sehingga diharapkan, saudara-saudara kita yang dari Wuhan ini tidak mengalami kesulitan untuk menuju ke kampung halamannya," lanjut dia.
Dia menjelaskan, para WNI tersebut diangkut terlebih dahulu menggunakan pesawat milik TNI dari Natuna ke Halim Perdanakusuma.
"Panglima TNI telah menyiapkan pesawat, sejauh ini sudah dialokasikan sebanyak 4 unit pesawat," jelas Doni.
Kemudian, baru menggunakan pesawat komersial untuk kembali ke asal masing-masing. "Komersial. Jadi tiket pesawat untuk tujuan yang tujuan akhir ya, itu sudah dibicarakan sudah disampaikan kepada WNI kita, jadi kita sudah mulai terima tujuan akhir mereka," tukasnya.
Dipastikan Sehat
Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan Kemenkes, Pretty multihartina menyebut semuanya yang balik dari Natuna, akan dipastikan sehat terlebih dahulu sekitar sampai pukul 12.00 WIB.
"Iya. Pada tanggal 15 besok, akan diperiksa lagi untuk jam 12 sesuai standar yang ditentukan, diperiksa (dipastikan sehat) maka itu sudah boleh pulang," pungkasnya.
WNI yang telah melakukan observasi di Natuna usai dari Wuhan, akan balik Sabtu 15 Februari 2020 mendatang. Disebutkan mereka akan tersebar ke 29 Provinsi.
Berdasarkan data yang diperoleh Liputan6.com, Kamis 13 Februari 2020, Jawa Timur menjadi daerah yang paling banyak sebanyak 65 orang. Berikut rinciannya :
Total sebanyak 237 WNI tersebar di 29 Provinsi. Adapun sebagai berikut:
Aceh 13 Orang, Bali 2 orang, Bangka Belitung 1 orang, Banten 5 orang. Kemudian, Bengkulu dan DIY 2 orang, Gorontalo 1 orang.
Dilanjutkan DKI Jakarta 16 orang, Jambi 4 orang, Jawa Barat 9 orang, Jawa Tengah 10 orang, Jawa Timur 65 orang, Kalimantan Barat 4 orang, Kalimantan Timur 15 orang, Kalimantan Selatan 8 orang dan Kalimantan Utara 19 orang.
Lalu ada di Kalimantan Tengah 4 orang, Kepulauan Riau 2 orang, Lampung 1 orang, NTB 4 orang, Papua 5 orang, Papua Barat 9 orang, Riau 6 orang. Dilanjutkan di Sulawesi Barat 2 orang, Sulawesi Selatan 16 orang, Sulawesi Tengah 2 orang, Sulawesi Tenggara 4 orang, Sumatera Utara 4 orang, Sumatera Barat 1 orang.
Sementara itu saat dikonfirmasi kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dirinya melimpahkan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto.
Menurutnya, data tersebut adalah benar. "Iya betul (data tersebut)," ujarnya kepada merdeka.com.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca Selengkapnya