Ogah bayar uang lembur, Yanto pukuli operator ekskavator
Merdeka.com - Yanto (30), warga Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, berurusan dengan polisi. Dia ditangkap siang tadi, menyusul laporan Yohanes Darno (25), salah seorang operator ekskavator korban penganiayaan Yanto.
Peristiwa itu, terjadi Senin (1/10) malam lalu, sekira pukul 22.00 WITA. Yanto, menyewa alat berat dari jasa penyewaan alat berat, untuk menggali pipa, di kawasan Jalan Pelita VI, Sambutan. Dari perjanjian, apabila Yanto tidak bersedia bayar uang lembur, praktis alat berat ditarik.
"Alat berat berikut operatornya pun bekerja, menggali pipa sesuai perjanjian. Belakangan, aktivitas pekerjaan masuk jam lembur," kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Ipda Purwanto, kepada merdeka.com, Kamis (4/10) malam.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa yang menggadaikan motor? Kasus gadai sepeda motor yang melibatkan RF, adik dari penyanyi dangdut (Pedangdut) Via Vallen berakhir damai.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Dimana kejadian penjarahan terjadi? Dalam tayangan yang beredar, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi kecelakaan dengan membawa kresek dan karung untuk membawa pulang susu kaleng yang berserakan di jalan raya.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Operator alat berat pun, meminta bayaran uang lembur sesuai perjanjian. Karena tidak ada pembayaran uang lembur, alat berat pun ditarik oleh pemiliknya. "Bukannya memberi uang lembur, pelaku (Yanto) malah marah-marah," ujar Purwanto.
Belakangan, diketahui juga memiliki utang pembayaran sewa alat berat. "Jadi, pada saat alat berat itu ditarik, pelaku semakin emosi, dan menganiaya operator dengan tangan kosong," tambah Purwanto.
Korban operator alat berat, memilih melapor ke polisi sehari kemudian, Selasa (2/10). Setelah visum untuk melengkapi laporan, kepolisian menindaklanjuti laporan itu dengan mencari pelaku.
"Berhasil kita tangkap kemarin, pelaku kita tetapkan tersangka. Kita terapkan pasal penganiayaan kepada pelaku," demikian Purwanto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan dirinya akan mengecek kebenaran video pungli di Kapuk Muara tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca SelengkapnyaMereka nekat menghabisi korban demi menjaga lahan dan uang.
Baca SelengkapnyaPengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaAB memang sengaja mengincar para sopir truk yang berhenti di pinggiran jalan Daan Mogot.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaAksi pemukulan antara sopir truk dan driver ojol viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaMassa ojol mendorong sepeda motor debt collector ke jembatan. Mereka lalu melemparkannya ke kali.
Baca SelengkapnyaJika tidak diberi, para pelaku akan berbuat kasar, mulai marah hingga merusak truk. Hal ini membuat sopir ketakutan.
Baca SelengkapnyaSejumlah senjata tajam disita polisi saat menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi di kawasan Tanjung Lengkong Kel. Bidaracina Kec. Jatinegara, Jakarta Timur, Jum'at (26/4) sore
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli.
Baca Selengkapnya