Ogah ditanya saat diperiksa, pasien luka tembak malah tonjok dokter
Merdeka.com - Entah apa yang ada dipikiran Andi Fikri (35), setelah nekat menonjok kepala dr Ronald Gestano (39) saat pemeriksaan di Rumah Sakit Moehammad Husin (RSMH) Palembang. Andi dirawat karena terkena tembakan di perut saat membantu korban jambret.
Tak terima menjadi korban penganiayaan dan profesinya dilecehkan, Ronald menempuh jalur hukum. Dia berharap, pasiennya diringkus polisi setelah keluar dari rumah sakit.
Kepada petugas, Ronald yang beralamat di Way Kanan, Lampung, itu menjelaskan, penganiayaan tersebut bermula saat pelaku diantar keluarganya ke RSMH Palembang, untuk mendapat perawatan karena perutnya tertembak, Minggu (31/1) sekitar pukul 22.00 WIB.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
Ronald yang kebetulan piket jaga langsung memeriksa pasien yang terbaring sadar di kasur UGD. Sejumlah anggota keluarga ikut mendampingi pasien.
Sambil melakukan pemeriksaan, Ronald mengajukan sejumlah pertanyaan terkait luka tembakan kepada pasien. Tujuannya agar bisa mengetahui tindakan medis yang dilakukan.
Bukannya menjawab, pasien tersebut justru marah-marah. Dia mengeluarkan kata-kata kotor kepada dokter tersebut sambil berontak.
"Dia (pasien atau pelaku) marah-marah, dia bilang jangan banyak tanya, urus saja lukanya. Tapi kan kita harus tahu dulu biar tahu tindakannya apa," ungkap Ronald saat melapor ke SPKT Polda Sumsel, Selasa (2/2).
Saat sang dokter berbalik badan untuk mengambil alat medis, pasien tersebut malah memukul kepala bagian belakang korban hingga terpental ke depan. Bahkan, pasien itu hendak bangun untuk mengulanginya kembali.
"Kepala belakang masih sakit. Ditonjoknya waktu saya balik badan. Dia juga ngancam mau
apa-apain saya kalu udah sembuh," ujarnya.
Tak hanya Andi, keluarganya juga tersulut emosi dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada Ronald.
"Mereka bilang ada keluarga polisi, pangkatnya gede, mantan wakapolres segala. Saya bingung kenapa mereka begitu, padahal saya sudah merawat pasien dengan benar," kata dia.
"Walaupun memukul dokter, pasien kita operasi kemarin pagi. Sekarang masih pemulihan, tindakan sama seperti pasien lainnya," sambungnya.
Laporan pelapor yang didampingi sejumlah dokter lain dan pejabat RSMH Palembang diterima polisi untuk ditindaklanjuti.
Diberitakan sebelumnya, Andi Fikri (35) tertembak senjata api rakitan saat memergoki aksi penjambretan yang dilakukan tersangka Febri (25), dan rekannya Master Lorod (DPO) terhadap korban, Wulandari di Simpang Bandara Lama Palembang, Minggu (31/1) sekitar pukul 20.00 WIB.
Andi yang tinggal di sekitar lokasi bermaksud menolong korban jambret dan berusaha menangkap pelaku. Tak diduga, salah seorang pelaku melepaskan tembakan dan mengenai perut korban.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib malang menimpa Tatang Sutio (51) seorang hansip yang mengalami luka, akibat ditembak komplotan maling.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial TA (22) melayangkan laporan dugaan pencabulan itu ke Polda Sumatera Selatan pada pekan lalu.
Baca Selengkapnyakorban TA telah melaporkan kasus ini ke Polda Sumatera Selatan pada Kamis (22/2) atau sehari usai kejadian.
Baca SelengkapnyaTA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta membenarkan pria bersama istrinya mengintimidasi sopir ambulans adalah anggota TNI.
Baca SelengkapnyaDalam video beredar, seorang pria mengaku anggota TNI cekcok dengan sopir ambulance.
Baca SelengkapnyaMelihat itu, dokter MY meninggalkan ruangan. Sementara TA keesokan harinya melapor ke Polda Sumsel.
Baca Selengkapnya