Ogah makan pisang curian, Letnan Gojali jadi penjaga harta karun
Merdeka.com - Tahun 1946, Kepala Staf Resimen Divisi II TNI Mayor Alex Evert Kawilarang menumpas gerombolan perampok di Cibarusah Bogor. Setelah baku tembak mereka mengalahkan para perampok yang meresahkan warga.
Kawilarang memeriksa markas perampok. Selain harta, mereka menemukan banyak wanita cantik yang ditawan para perampok itu.
Setelah berjaga semalaman, Kawilarang mencari sarapan. Dia melihat ada anak buahnya yang makan pisang di markas itu, Kawilarang lalu ikut makan.
-
Kenapa Tan Bun An membuang guci emas? Dengan rasa kecewa dan marah, Tan Bun An membuang seluruh guci tersebut, tetapi ada satu guci yang sengaja pecah sebelum dibuang ke sungai.
-
Bagaimana emas menjaga nilai harta? Tak heran, emas tetap menjadi komoditas berharga untuk menjaga nilai dari suatu harta. Terutama, saat masa resesi ekonomi banyak orang yang memutuskan untuk mengalihkan sejumlah harta kekayaan mereka ke dalam bentuk emas murni.
-
Siapa 'Manusia Emas' itu? Jasad pria ini ditemukan selama penggalian di gundukan pemakaman Saka dekat pemukiman Issyk, sekitar 60 km sebelah timur Almaty, Kazakhstan selatan.
-
Kenapa orang dulu gigit emas? Karena timah jauh lebih lunak daripada emas, menggigit koin adalah uji yang masuk akal untuk mendeteksi pemalsuan.
-
Siapa yang menemukan emas? Seorang ahli detektor logam di Shropshire, Inggris menemukan bongkahan emas terbesar yang pernah ada di Inggris.
-
Siapa yang melarang memakan kacang? Pythagoras percaya bahwa saat manusia mati, rohnya akan berpindah ke hewan lain. Hal ini membuat dia berhenti makan daging untuk mencegah skenario itu. Fakta yang kurang diketahui tentang Pythagoras dari Samos, meskipun ia seorang vegetarian, ia tidak menyukai kacang-kacangan. Dia juga percaya bahwa manusia dan kacang berasal dari sumber yang sama dan memutuskan untuk melakukan percobaan untuk membuktikannya.
Tapi yang membuatnya heran, seorang anak buahnya yang bernama Letnan Muda Gojali, tak ikut makan. Kawilarang pun bertanya apa Gojali tidak lapar?
"Neen Mayoor, die pisang is gekocht met gerampokt geld. Ik eet dat niet (Tidak mayor, pisang itu dibeli dari uang hasil rampokan, saya tidak mau makan," jawab Gojali tegas seperti ditulis dalam buku AE Kawilarang Untuk Sang Merah Putih yang ditulis Ramadhan KH.
Kawilarang kagum mendengar jawaban Gojali. Kepercayaan pada anak buahnya itu makin besar.
Beberapa waktu kemudian, anak buah Kawilarang melakukan penggalian di bekas markas Jepang di sekitar Cigombong. Mereka mencari senjata Jepang yang biasanya disembunyikan dengan cara dikubur dalam tanah.
Tapi bukannya senjata, para prajurit TNI itu malah menemukan sebuah guci besar. Lebih mengejutkan, isi guci itu ternyata penuh emas dan permata dan berkilauan.
Walau bisa kaya tujuh turunan, para tentara jujur itu tak mau mengambilnya. Mereka lalu lapor dan menyerahkan harta itu pada Kawilarang, komandan mereka. Kawilarang juga jujur, dia tak mau makan emas permata peninggalan Jepang. Dia berniat menyerahkan harta temuan pasukannya pada pemerintah Indonesia yang saat itu masih morat-marit.
Kawilarang tahu harus mengutus siapa. Dia memanggil Letnan Muda Gojali yang menolak makan pisang hasil curian waktu itu. Kawilarang mengutus Gojali menyerahkan harta karun itu ke Kementerian Dalam Negeri di Purwokerto.
Gojali melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia menyerahkan harta karun pada Sumarman yang kala itu menjabat Sekretaris Mendagri.
Berapa nilai harta karun tersebut, sebuah majalah pernah mencoba menghitung berdasar bukti-bukti otentik yang ditemukan. Isinya tak kurang dari tujuh kilogram emas dan empat kilogram permata. Nilainya kala itu saja diperkirakan Rp 6 miliar. Bandingkan besarnya jumlah itu dengan gaji seorang tentara yang kala itu berkisar Rp 50.
Tak jelas bagaimana Kementerian Dalam Negeri kemudian menggunakan harta tersebut. Tapi yang pasti Mayor Kawilarang, Letnan Muda Gojali serta Tentara Resimen II Bogor sudah menunjukkan pengabdian dan kejujuran yang luar biasa. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak kisah menarik Soeharto dan para pengawalnya. Hal ini dikisahkan Jenderal (Purn) Kunarto.
Baca SelengkapnyaGelang 'sakit' yang begitu mencuri perhatian dikenakan oleh prajurit TNI AD asal Papua.
Baca SelengkapnyaTingkah kocak Pak Bhabin saat diberi suguhan spesial pinang dan langsung ditelan saat berkunjung ke Mako Satgas Perbatasan Indonesia - Timor Leste.
Baca SelengkapnyaDi depan Jokowi, Megawati mengaku tidak anti gandum.
Baca SelengkapnyaPelaku yang belakangan diketahui punya kekerabatan dengan Ibu Tien membuat Soeharto tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri beberkan rahasia Presiden Soekarno saat mengobrol bareng cucu. Apa itu?
Baca Selengkapnya