Ojek Online di Bandung Bakal Kembali Diizinkan Angkut Penumpang
Merdeka.com - Ojek online (ojol) di Bandung bakal kembali diizinkan untuk mengangkut penumpang. Lampu hijau itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung sekaligus Wali Kota Bandung Oded M. Danial.
"Kalau saya lihat, dari sisi kesiapan protokol kesehatan sudah cukup bagus. Namun, secara formal mereka melayangkan surat pengusulan kepada gugus tugas. Setelah itu akan ditindaklanjuti. Saya sudah memberikan rekomendasi," kata Oded usai menerima Grab di Pendopo Kota Bandung, Sabtu (27/6).
Kota Bandung saat ini sudah memasuki fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal. Pemkot Bandung memberikan relaksasi kepada jasa angkutan sepeda motor (ojek) untuk kembali mengangkut penumpang.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Kapan ojek pertama kali muncul? Ojek sendiri pada mulanya berkembang di pedesaan Jawa Tengah pada tahun 1969.
-
Kenapa ojek muncul? Ide ini muncul dari kondisi jalan desa yang rusak serta tak bisa dilalui oleh mobil sehingga, ditawarkan jasa transportasi lain berupa ojek sepeda.
-
Bagaimana driver ojol membantu? Kemudian, seorang driver ojol datang dari arah belakang dan langsung memberikan helm pribadinya. Hal tersebut juga disadari oleh petugas Dishub yang memantau.'Terima kasih kepada bapak ojol yang sudah memberikan helm kepada mbaknya.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
Bukan hanya ojek berbasis daring atau online, tetapi juga ojek pangkalan. Pemkot Bandung meminta semua pihak bekerja sama mencegah penularan. Caranya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Hal itu agar Kota Bandung bisa memutus penyebaran virus Corona.
"Oleh karena itu, aspek kehati-hatian harus terus dijaga. Jangan sampai aspek ekonomi bergerak tetapi kurva juga ikut naik," ucap Oded.
Car Free Day Belum Diizinkan
Pemkot Bandung belum mengizinkan penyelenggaraan Car Free Day (CFD) meski sudah dam fase AKB atau new normal. Keputusan tersebut untuk mencegah kerumunan orang yang dapat memicu penyebaran Covid-19.
"Lokasi favorit masyarakat Kota Bandung itu Dago. Tanpa CFD saja kerumunannya luar biasa, sepeda, orang berolahraga masih euforia seolah-olah ini sudah normal," ucap Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Yana menegaskan, Pemkot Bandung masih harus menutup sejumlah jalan agar tidak terjadi kerumunan orang. "Makannya kita tutup jalan, ini memberikan pesan meski sudah AKB tetapi masih di tengah pandemi. Terpenting jaga standar protokol kesehatan," katanya.
Untuk pelaksana pengawasan, Yana menuturkan pihaknya akan menyiagakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan.
"Dishub dan Satpol PP turun. Untuk tindakan tegas tidak ada, kita mengimbau saja," ujarnya.
Sedangkan, sarana olahraga outdoor diperbolehkan beroperasi. Namun belum untuk kompetisi atau perlombaan.
"Sarana outdoor sepak bola, itu boleh. Yang belum boleh kompetisi atau pertandingan, karena ada peluang penonton,” ucapnya.
Namun Yana menyarankan agar dilakukan simulasi terlebih dahulu untuk keamanan dan kenyamanan selama berolahraga atau berlatih. “Kita minta untuk simulasi dan menerapkan standar protokol,” tuturnya.
Reporter: Huyogo SimbolonSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ojek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, perlu ada ketentuan dalam UU mengenai perlindungan dan kesejahteraan para pengemudi ojol.
Baca SelengkapnyaPengguna ojek online (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksi ojol.
Baca SelengkapnyaDalam tuntutannya ojol meminta pihak pemerintah untuk membuat undang-undang perihal hubungan kerja antara pihak ojol dengan perusahaan aplikasi.
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol banjir sorotan usai bagikan 'oleh-oleh ke penumpang. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaDemo tersebut bakal dilaksanakan Istana Negara dan berapa kantor Ojol
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaTarif angkutan umum menuju Bandara Kertajati di Majalengka.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online demo mendesak adanya aturan jelas mengenai tarif bagi pengguna jasa agar aplikator bertindak sewenang-wenang.
Baca Selengkapnya