Ojek online vs angkot Bogor bentrok lagi, ratusan polisi dikerahkan
Merdeka.com - Sejumlah ojek online dan sopir angkutan umum (angkot) kembali terlibat bentrok di Terminal Laladon, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Rabu (22/3). Ratusan personel gabungan dari Polisi dan TNI dikerahkan untuk mengamankan.
"Kondisinya kalau Kapolres Bogor dengan Kapolresta Bogor juga ada Dandim kemudian pasukan serta dari Koramil sudah ada di TKP," ujar Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena saat dihubungi merdeka.com.
Belum diketahui apakah ada korban maupun kerusakan dalam peristiwa tersebut. Hingga kini petugas gabungan masih melakukan pengamanan.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa saja kendaraan yang terlibat? Kecelakaan tersebut terekam kamera CCTV di lokasi kejadian. Terlihat, truk sudah menabrak dua kendaraan Brio plat B 2780 TYB dan expander hitam E-1505-MR sebelum jarak 300 meter dari TKP. Alhasil setelah di GT Halim Utama MI tidak bisa mengendalikan truknya langsung menabrak menabrak mobil Isuzu pick up Z-8445-AH sampai terpental ke gardu 5.Kemudian menabrak mobil hyundai putih B-1061-SPW selanjut berturut-turut menabrak mobil Box putih D-8633-YR dan truk kuning terbalik.
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
"Untuk kerugian, luka atau kerusakan belum diketahui, karena masih pengamanan," lanjutnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan kali ini diduga berawal saat rombongan pengemudi ojek online menjenguk rekan yang diduga korban penganiayaan.
Iring-iringan pengemudi ojek online dikawal polisi kemudian menuju Balai Kota untuk menemui Wali Kota Bima Arya Sugiarto guna membahas seputar operasional ojek online. Namun saat tiba di Terminal Laladon, rombongan diduga diserang sopir angkot hingga terjadi bentrokan.
Sebelumnya, bentrokan antara sopir angkot dengan pengemudi ojek online terjadi Senin (20/3). Peristiwa ini pecah dipicu kesalahpahaman, terkait kecelakaan yang melibatkan pengemudi GO-JEK dengan angkot.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Duduk Perkara Pengemudi Ojol Ado Jotos dengan Sekuruti Stasiun LRT Kuningan
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, sebanyak 1.784 personel gabungan dikerahkan.
Baca SelengkapnyaAksi ugal-ugalan sopir truk kontainer di Jalan Raya Veteran, Kota Tangerang, menyebabkan puluhan pengendara menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaCekcok petugas Dishub dan sopir truk tambang tersbeut viral di mesia sosial.
Baca SelengkapnyaRuas jalan Medan Merdeka Barat mengarah ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat ditutup.
Baca SelengkapnyaProses pemulangan dikawal hingga perbatasan dan petugas juga masih disiagakan di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa adu jotos antara sekuriti dan driver ojol terjadi di Stasiun LRT Kuningan
Baca SelengkapnyaDelapan sopir angkot yang diamankan, lima di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaku yang ditangkap yakni inisial CM (30) dan J alias R (29).
Baca SelengkapnyaDalam video itu, dinarasikan truk TNI menyerempet mobil dan dimintai pertanggungjawaban hingga berujung cekcok.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca Selengkapnya