Ojek pangkalan: GO-JEK masuk Kalibata City langsung diseret keluar!
Merdeka.com - Kisruh yang terjadi antara GO-JEK dengan ojek pangkalan berbuntut panjang dengan pelarangan bagi pengendara GO-JEK mengambil penumpang di Apartemen Kalibata City, Jalan Kalibata Raya Nomor 1, Rawa Jati, Pancoran, Jakarta Selatan. Secara terbuka, pihak ojek pangkalan melarang pengemudi GO-JEK memasuki apartemen seluas 12,5 hektar itu.
Para pengendara ojek pangkalan yang berada di apartemen Kalibata City bahkan sepakat menolak usaha milik Nadiem Makarim itu beroperasi di sana. Di salah satu sudut bahkan mereka memasang spanduk berisi pelarangan ojek online seperti GO-JEK dan GrabeBike.
"Gojek enggak boleh masuk, kita di sini sudah merintis dari awal, mereka seenaknya ambil penumpang tanpa izin," kata ojek pangkalan Soles (53) saat ditemui di pangkalannya di pintu masuk aparteman Kalibata City, Jakarta Selatan pada Senin (10/8).
-
Bagaimana ajakan agar tak golput? Berikut Merdeka.com rangkum kata-kata ajakan agar memotivasi untuk tidak golput, mengingatkan kita jika suara bersama memiliki kekuatan nyata untuk memberi dan membentuk masa depan cerah bagi bangsa.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Siapa yang sampaikan pesan OJK? 'Kami sungguh sangat serius dalam upaya mencegah korupsi dan kami juga menerapkan SMAP yaitu sistem manajemen anti penyuapan yang berbasis ISO dan diharapkan semua Industri Jasa Keuangan secara mandatory juga bisa berpartisipasi supaya Industri Jasa Keuangan bisa tumbuh sehat dan berintegritas,' kata Sophia.
-
Siapa yang tidak menolong pemotor? Saat para rombongan pejabat melintas, tak ada reaksi yang berarti. Alih-alih memelankan laju kendaraan atau sekadar memberi perhatian ke sang pemotor, rombongan justru tetap melintas dengan kecepatan sama.
-
Kenapa ojek muncul? Ide ini muncul dari kondisi jalan desa yang rusak serta tak bisa dilalui oleh mobil sehingga, ditawarkan jasa transportasi lain berupa ojek sepeda.
Dia menuturkan, apabila ada GO-JEK mengambil penumpang akan dilarang secara halus dengan memerintahkan menjauhi lokasi tersebut. Namun, jika GO-JEK memaksa masuk, para ojek pangkalan tak segan menyeret sopir GO-JEK itu keluar.
"Paling kita teriakin, tapi kalau ada yang ngeyel, langsung diseret keluar. Mereka (GO-JEK) terkadang diam-diam masuk, yang pasti kita tak akan main tangan kalau mereka tak memaksa," ujar lelaki yang berdomisili di Kalibata itu.
Kebijakan pelarangan GO-JEK memasuki apartemen ternyata direstui oleh pihak pengelola apartemen Kalibata City. Dia mengaku sempat bertemu pengelola untuk menuntaskan perselisihan itu.
Pihak pengelola, kata dia, meminta sopir ojek pangkalan tak melakukan kekerasan untuk mengusir GO-JEK dari apartemen milik perusahaan grup Agung Podomoro tersebut.
Ke depan, dengan pihak pengelola apartemen, dibuktikan dengan kepemilikan kartu khusus ojek apartemen Kalibata yang dikeluarkan pihak pengelola Kalibata City.
"Jadi semua tukang ojek di sini sudah terdata, kalau ada apa-apa pengelola tahu," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa ojol mendorong sepeda motor debt collector ke jembatan. Mereka lalu melemparkannya ke kali.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaViral Pengemudi Ojol vs Debt Collector di Sawah Besar, Motor sampai Dilempar ke Kali
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca Selengkapnya