Ojek pangkalan mesti berbenah bila ingin bertahan
Merdeka.com - Kemelut keberadaan pengojek daring (online) belum berakhir. Banyak kabar mereka dimusuhi oleh para pengojek pangkalan, lantaran dianggap menyerobot langganan.
Menanggapi persaingan terjadi antara ojek pangkalan dengan ojek online seperti GO-Jek atau Grab Bike, Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, memaparkan beberapa hal yang perlu diperhatikan ojek pangkalan agar pelanggannya tidak direbut.
"Kalau persaingan itu hal yang wajar. Namun jika ojek pangkalan tetap melayani penumpang dengan ramah sesuai dengan yang penumpang harapkan, saya yakin mereka tak akan kehilangan pelanggannya," kata Tigor, saat dihubungi merdeka.com, kemarin.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Apa yang diminta Kemnaker kepada pemerintah? Anggota Komisi IV DPR, Alimin Abdullah meminta pemerintah menaikan anggaran sektor pertanian.
-
Siapa yang membantu sang driver ojol? Warga di lokasi yang mengetahui seketika bereaksi. Mereka kompak memberi bantuan dengan membeli orderan sang ojol.
-
Kenapa ojek muncul? Ide ini muncul dari kondisi jalan desa yang rusak serta tak bisa dilalui oleh mobil sehingga, ditawarkan jasa transportasi lain berupa ojek sepeda.
-
Bagaimana driver ojol membantu? Kemudian, seorang driver ojol datang dari arah belakang dan langsung memberikan helm pribadinya. Hal tersebut juga disadari oleh petugas Dishub yang memantau.'Terima kasih kepada bapak ojol yang sudah memberikan helm kepada mbaknya.
-
Bagaimana Pemprov DKI atasi macet Jakarta? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
Tigor mengatakan, ojek pangkalan sebenarnya tak perlu khawatir dengan ojek online yang ada saat ini. Sebab kehadiran jasa transportasi kendaraan roda dua ini sangat penting, khususnya bagi warga Jakarta, melihat tingkat kemacetan dari hari ke hari yang semakin bertambah.
"Boleh dibilang fenomena ojek itu berawal karena krisis ekonomi di tahun 1990-an. Memang angkutan umum kita kurang akses, sedangkan macet semakin hari semakin merajalela, jadi lahir lah ojek. Jadi salah satu yang perlu diperhatikan ya tidak perlu adanya kekhawatiran akan penumpang, karena hampir semua orang perlu jasa ojek. Saya sebagai salah satu yang sering menggunakan jasa ojek pangkalan tepatnya di daerah Matraman, dan mereka ramah-ramah kok," ucap Tigor.
Tigor menambahkan, selain pihak ojek pangkal yang tak perlu cemas tak dapat pelanggan, pemerintah harus mengajak para tukang ojek itu membentuk organisasi koperasi maupun lainnya layaknya Bus atau Mikrolet.
"Sekarang kalau mau semua terasa adil, pemerintah harus membentuk mereka seperti koperasi maupun organisasi, agar tidak adanya rasa saling tersaingi," tambah Tigor.
Tigor melanjutkan, selain dibuat suatu organisasi, para pengendara motor ini juga harus disediakan Surat Izin Mengemudi khusus, serta pelat nomor kendaraannya harus disetarakan seperti angkutan umum dengan pelat kuning. Gunanya buat mencirikan pengendara motor tersebut adalah ojek.
"Segera saja pemerintah lakukan hal tersebut. Sehingga artinya antara ojek pangkalan dengan GO-Jek harus ditata oleh pemerintah. Nah bila perlu kita mendorong supaya semua ojek itu ditata, dalam artian semua itu terdeteksi sebagai layaknya. Sehingga tidak ada lagi angkutan umum tanpa adanya organisasi," tutup Tigor. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemacetan di berbagai titik strategis Pekalongan, seperti kawasan Transmart, Stasiun, dan Monumen, menjadi salah satu keluhan utama
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, perlu ada ketentuan dalam UU mengenai perlindungan dan kesejahteraan para pengemudi ojol.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaTransJakarta telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi salah satunya mempercepat waktu kedatangan bus.
Baca SelengkapnyaPolusi di Jakarta makin parah dan ini masih menjadi PR pemerintah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, sejumlah rekan profesi pengemudi ojek online (ojol) membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh Pertalite.
Baca SelengkapnyaMobilitas kendaraan saat arus balik merujuk pada satu titik menuju Jakarta dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaDi hadapan para jemaah salat Jumat, Zain mengaku bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang
Baca SelengkapnyaJalur alternatif ini disiapkan untuk pilihan para pemudik sekaligus mengurangi kepadatan di jalur utama.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan jangan hanya fokus di jalan raya, namun dapat mengoptimalisasi angkutan kereta api.
Baca SelengkapnyaOjek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek, hari ini Kamis (29/8) akan melakukan demo
Baca SelengkapnyaItu perlu diantisipasi terutama kecelakaan lalu lintas dan kemacetan" ujar Slamet
Baca Selengkapnya