Ombak Jepara 4 meter, kapal tanker tertahan di Pulau Panjang
Merdeka.com - Cuaca ekstrem yang menyebabkan gelombang ombak tinggi di perairan dalam kurun waktu sepekan di Jepara, Jawa Tengah memaksa berbagai jenis sejumlah kapal Sabtu(24/1)harus berlindung atau harus tertahan di sekitar Pulau Panjang, Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.
Selain itu seluruh aktivitas pelayaran diwilayah Jepara untuk sementara ini dihentikan karena ketinggian ombak sudah mencapai 4 meter. Sehingga bila berlayar akan mengancam keselamatan dari para awak kapal dari hantaman gelombang ombak disekitar pulau.
Dari informasi yang dihimpun oleh Syahbandar Jepara, sejumlah kapal yang berlindung dan tertahan di Pulau Panjang, Jepara di antaranya 3 kapal kargo atau kapal barang jenis speedboat dan satu kapal tanker yang memuat bahan bakar berupa batubara.
-
Bagaimana cuaca ekstrem mempengaruhi navigasi? Cuaca yang buruk kemudian mampu memicu disorientasi pada kapal maupun pesawat yang melintas. Faktor tersebut pun telah dikaji oleh para ilmuwan melalui rekaman data cuaca, laporan media massa, laporan terkait dan cacatan-catatan lain yang justru diabaikan pada zaman dahulu.
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
-
Dimana potensi cuaca ekstrem mengancam? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi laut? Gletser Greenland dan lapisan es Arktik mencair lebih cepat dari yang diperkirakan, yang berdampak pada arus laut Gulf Stream dan memperlambat penyerapan karbon oleh lautan.
-
Bagaimana suhu ekstrem bisa menyebabkan kepunahan? 'Suhu yang meluas antara 40 hingga 50 derajat Celcius (104 hingga 122 derajat Fahrenheit), dan bahkan kondisi ekstrem harian yang lebih parah, ditambah dengan tingkat kelembapan yang tinggi pada akhirnya akan menentukan nasib kita,' kata Farnsworth.
-
Dimana cuaca panas ekstrem mengancam karang? Lebih lanjut, peningkatan suhu air laut ini dapat menyebabkan pemanasan karang. Pada akhirnya, karang-karang di lautan akan memutih dan bisa mati.
"Empat kapal itu berlindung sejak sepekan lalu. Mereka takut melanjutkan perjalanannya karena ketinggian ombak di laut sudah mencapai empat meter. Akibatnya, membahayakan keselamatan selama berlayar mereka tertahan di Pulau Panjang sana," jelas Kepala Bagian Fasilitas Pelabuhan Laut dan Ketertiban Syahbandar Jepara kepada merdeka.com Sabtu(24/1).
Kondisi perairan laut yang membahayakan itu membuat seluruh aktivitas pelayaran untuk sementara diberhentikan. Termasuk, pelayaran kapal penumpang dari Jepara menuju ke obyek wisata Pulau Karimunjawa juga belum dapat beroperasi.
Gelombang tinggi laut juga mempengaruhi terhadap kondisi ekonomi bagi nelayan di Jepara dan sekitarnya. Pasalnya, akibat gelombang laut yang terjadi berketinggian antara 3,5 meter sampai 5 meter sudah selama sepekan terakhir terjadi sehingga para nelayan takut dan enggan melaut.
Informasi terakhir, sebanyak dua nelayan di Kabupaten Rembang tewas dan sempat menghilang akibat terseret ombak pada Selasa(22/1) lalu saat mencari ikan di Pulau gde Rembang.
Keduanya ditemukan oleh rekan nelayannya yang lain di tempat yang berbeda setelah selama dua hari hanyut di laut. Kedua nelayan itu adalah Subandi warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Rembang dan Karim warga Dusun Grajen, Desa Sumberjo, Kecamatan Rembang.
Jenazah Subandi berhasil ditemukan secara tidak sengaja oleh Supardi, nelayan asal Desa Sidowayah saat dirinya menebar jaring di Pantai Desa Tireman pada Rabu(22/1) lalu sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Kemudian jenazah Karim ditemukan oleh warga Desa Tritunggal, Kecamatan Rembang pada Kamis(23/1) sekitar pukul 06.30 WIB di Pantai Nggodo. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan pengguna jasa transportasi laut.
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Dishub Jakarta menghentikan sementara operasional angkutan kapal untuk wilayah Jakarta pada Selasa (10/12).
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaPara nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaStasiun Tawang Banjir, Empat Kereta Api Dialihkan ke Stasiun Poncol
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut cuaca ekstrem dengan curah hujan ringan dan lebat hampir terjadi di seluruh wilayah Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnya