Ombak Tinggi, Nelayan Semarang Tak Bisa Melaut & Terpaksa Utang Demi Kebutuhan
Merdeka.com - Sejumlah nelayan di perairan Laut Jawa menghentikan aktivitas melautnya akibat ombak tinggi dampak dari cuaca ekstrem. Bahkan, para nelayan berutang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan memperbaiki kapalnya.
Seorang nelayan Tambaklorok, Semarang, Sugiarto mengaku ombak tinggi sudah terjadi dalam beberapa hari ini terakhir. Hal ini membuatnya tidak bisa melaut untuk menjala ikan di laut lepas. Dia terpaksa mencari pinjaman uang dari tetangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Tidak bisa melaut tidak ada penghasilan ya terpaksa ngutang uang untuk memenuhi kebutuhan saban hari," kata Sugiarto saat ditemui dilokasi, Rabu (2/1).
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
-
Apa dampak kemarau di Jateng? Kondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
Sugiarto menyebut, tidak bisa melaut akibat gelombang tinggi sejak akhir Desember 2018 hingga hari ini. Sebab hempasan angin cukup kencang membuat susah mengendalikan perahu menuju Laut Jawa mulai siang sampai sore hari.
"Kalaupun dipaksakan tidak ada hasilnya karena ombaknya besar," jelasnya.
Maka dari itu, dia memilih memperbaiki jaring ikannya. Ada pula rekannya yang terlihat menambal kapal yang bocor. Tak sedikit juga yang hanya sebatas mengecat dan memperbaiki mesin kapalnya sembari menunggu cuaca membaik.
"Selama tidak melaut, cuma bisa memperbaiki jaring dan mengecat perahu. Rugi besar, biasanya kalau melaut bisa dapat Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta. Kini banyak menganggur. Penghasilannya pun turun drastis hingga 50 persen," jelasnya.
Analis Cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Shafira Tsanyfadhila mengatakan cuaca perairan Laut Jawa dan Kalimantan bagian selatan pada 3 Januari besok, terpantau mulai mereda dengan ketinggian ombak Laut Jawa 1,25-2,5 meter.
"Untuk kecepatan anginnya sekitar 4,0 sampai 20 knot. Rata-rata berawan dan ada yang mengalami hujan ringan," kata Syafira Tsanyfadhila.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan nelayan tradisional di Lebak Banten tak bisa cari nafkah akibat cuaca buruk. Begini kondisi mereka.
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaProyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaMasuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaPara nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaHasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaDanau Masigit di Serang mengalami kekeringan selama 3 bulan.
Baca SelengkapnyaAir laut yang terus meninggi diduga merupakan dampak dari pembangunan.
Baca Selengkapnya