Ombudsman nilai komunikasi Krishna Murti buruk saat tangani Akseyna
Merdeka.com - Kasus kematian Akseyna, mahasiswa yang ditemukan meninggal di danau Universitas Indonesia, hingga kini belum menemukan titik terang. Setahun lebih kasus ini diusut, belum ada tanda-tanda penyebab Akseyna meninggal dunia.
Anggota Ombudsman, Adrianus Meliala, menduga lambatnya pengusutan kasus ini karena buruknya komunikasi antar polisi. Utamanya, Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Krishna Murti, yang saat itu baru menjabat dianggap mengomunikasikannya dengan baik.
"Komunikasi yang dibangun oleh Polda Metro itu buruk pada zamannya saudara Krishna Murti. Itu menurut saya buruk, dalam arti memberikan impresi yang salah pada kita bahwa memang ini (penanganan perkara kematian Akseyna) sudah diambil alih oleh Polda Metro, ternyata tidak," ujar Adrianus di kantor Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (12/10).
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Siapa yang diperiksa sebagai tersangka dalam kasus Kramat Tunggak? 'Sekarang saudara BP sudah diperiksa sebagai tersangka tadi penyidik memberikan 37 pertanyaan kurang lebih,' ujarnya.
-
Bagaimana Kompolnas akan menyelidiki kasus Vina? Dia akan mengecek bagaimana proses penangan kasus yang dimulai dari Polres Cirebon Kota hingga dilimpahkan ke Polda Jabar. 'Dari sana nanti kita lihat, apakah ada keluhan dan keberatan para tersangka sebagaimana keluhan dipaksa ngaku tersebut saat ini dari salah satu yang saat itu tersangkanya,' ucapnya.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
Adrianus menyetujui turun tangan Polda Metro Jaya dalam perkara kematian Akseyna merupakan hak kesatuan Polda. Namun jika Polda Metro Jaya terkesan ogah menangani perkara ini Adrianus mengimbau sebaiknya tidak lagi mengomentari perkara Akseyna yang hingga saat ini masih ditangani oleh Polresta Depok.
"Hak dari kesatuan atas mau diambil ya ambil beneran ada pelimpahannya dan tanggung seluruh akibatnya. Ini kan enggak, ngomong di media bahwa akan diambil, tapi enggak juga. Jadi menurut saya, di mana hakikat satuan atas yang menyupervisi atau satuan atas yang memiliki kompetensi lebih dibandingkan satuan bawah," ujarnya.
Khawatir penanganan perkara semakin berlarut-larut, Adrianus mengusulkan sebaiknya penanganan kasus ini dilakukan oleh Polresta Depok, karena sesuai dengan tempat terjadinya perkara.
Terlebih lagi, Polresta Depok akan melakukan pra rekonstruksi setiap satu minggu sekali guna mendapat titik terang atas kasus kematian yang sudah 1 tahun lebih itu berjalan di tingkat penyelidikan.
"Jadi memang menurut saya langkah Kapolresta Depok sudah bagus. Jadi sudahlah enggak usah (pelimpahan penanganan perkara ke Polda Metro Jaya)," tukasnya.
Diketahui sebelumnya, nama Akseyna menjadi pembicaraan lantaran mahasiswa berprestasi dalam ilmu sains itu meninggal secara tak wajar. Akseyna ditemukan meninggal di danau Universitas Indonesia, Maret 2015 silam.
Saat ditemukan jasadnya terdapat tas berisi batu yang masih melekat di badannya. Namun Polresta Depok menegaskan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan atas perkara ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang menjadi hambatan adalah kasus ini sudah terjadi delapan tahun silam.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaKompol M, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah
Baca SelengkapnyaPolisi Beberkan Kendala Kasus Tewasnya Mahasiswa UI Akseyna, Begini Reaksi Keluarga
Baca SelengkapnyaSembilan tahun kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori belum juga terungkap.
Baca SelengkapnyaUli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji blak-blakan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaKomjen Susno Duadji blak-blakan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaPihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.
Baca Selengkapnya