Ombudsman Nilai Rektor UGM Kooperatif Soal Kasus Mahasiswi Agni
Merdeka.com - Rektor UGM, Panut Mulyono mendatangi kantor Ombudsman Republik Indonesia (ORI) ORI perwakilan DIY, Selasa (8/1). Kedatangan Rektor UGM ini untuk mematuhi panggilan dari ORI terkait dugaan maladministrasi UGM dalam penanganan kasus dugaan pemerkosaan terhadap seorang mahasiswinya saat KKN di Pulau Seram, Maluku pada 2017 yang lalu.
Rektor UGM hadir di kantor ORI yang berada di Jalan Walter Monginsidi nomor 20, Kota Yogyakarta sekitar pukul 09.45 WIB. Sedangkan agenda pemeriksaan terhadap Rektor UGM terkait kasus Agni baru dimulai pada pukul 10.00 WIB.
Kepala ORI Perwakilan DIY, Budhi Masturi, mengatakan pihaknya mengajukan tujuh pertanyaan kepada Rektor UGM terkait kasus dugaan pemerkosaan terhadap Agni.
-
Bagaimana cara melapor pelecehan seksual di UGM? UGM memiliki banyak kanal yang bisa digunakan korban pelecehan seksual untuk melaporkan kasus yang dialaminya.
-
Siapa yang memberi penghargaan kepada Rektor UGM? Penobatan itu disampaikan dalam acara Jambore PR Indonesia (JAMPIRO) ke-9 tahun 2023.
-
Bagaimana Juki menjawab pertanyaan guru? Juki waktu itu sedang melamun. Maklum ia belum sarapan gara-gara bangun kesiangan, padahal ibunya membuatkan nasi pecel yang sangat enak untuk sarapan keluarga. Maka, Juki tidak berkonsentrasi dengan pertanyaan gurunya dan ia pun menjawab sekenanya.
-
Bagaimana sikap Ganjar terhadap Rektor Unika? Dia justru mengapresiasi sikap Rektor Unika yang dengan tegas melawan intimidasi itu. Bahkan mereka tidak bisa diintimidasi dan tetap menyuarakan kebenaran.
-
Kenapa Agung bisa jawab pertanyaan Bu Guru? Agung : Ma, tadi di sekolah Agung bisa jawab pertanyaan Bu Guru loh.Mama : Oh ya? Hebat dong kamu. Itu baru anak mama. Memangnya Bu Guru tanya apa?
-
Siapa yang bisa membuat pertanyaan? Pertanyaan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari kita.
"Pertanyaan yang diajukan itu seputar peran dan ketugasan Rektor. Kemudian tindak lanjut, langkah-langkah yang dilakukan untuk merespon persoalan tersebut," ujar Budhi.
Budhi mengatakan, Rektor UGM sangat terbuka terhadap kinerja ORI yang berkaitan dengan penanganan kasus tersebut. Semua pertanyaan yang diajukan dijawab dengan baik oleh Rektor UGM.
Budhi menuturkan penjelasan dari Rektor UGM dianggap mampu melengkapi hasil investigasi ORI terhadap penanganan internal UGM atas kasus Agni. Meskipun demikian Budhi masih enggan membeberkan hasil temuan tim investigasi bentukan ORI tersebut.
"Kehadiran Pak Rektor hari ini semoga bisa melengkapi hasil investigasi kami. Sehingga kami nanti dapat menyusun saran, dan tindakan korektif, agar bisa berkontribusi meningkatkan kualitas pelayanan di UGM. Substansinya apa kami belum bisa menyampaikan karena ini bagian dari proses pemeriksaan kami," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah lama memendam, RZ memberanikan diri melaporkan pelecehan yang dialami.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual dilakukan rektor Universitas Pancasila sebelumnya menyurati Kemendikbud.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan seksual yang diduga dilakukan rektor Universitas Pancasila ternyata bukan cuma satu.
Baca SelengkapnyaViral dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Filsafat UGM.
Baca SelengkapnyaMDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaBegini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya
Baca SelengkapnyaProf Sri maupun mahasiswanya sudah diperiksa polisi untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaSejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca SelengkapnyaPerundungan itu diduga menjadi penyebab dr Aulia bunuh diri di kosnya pada Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Pengacara korban, Amanda Manthovani
Baca SelengkapnyaPuan pun menyoroti pentingnya komitmen perguruan tinggi untuk serius menangani kasus kekerasan seksual yang terjadi.
Baca Selengkapnya