Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ombudsman sebut banyak aturan tumpang tindih hambat investor

Ombudsman sebut banyak aturan tumpang tindih hambat investor Ilustrasi Investasi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ombudsman bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan diskusi bahas kemudahan bisnis di Indonesia. Beberapa anggota Ombudsman pun memaparkan keluhan para pengusaha di beberapa daerah.

Anggota ombudsman Dadan Suparjo menuturkan permasalahan klasik bagi pengusaha di Surabaya ada tiga hal yakni regulasi, lahan, dan infrastruktur. Menurut Dadan, tidak hanya pengusaha saja yang keberatan atau dibuat bingung dari regulasi yang dinilai tumpang tindih, aparatur daerah setempat juga merasa dilema.

"Tumpang tindih regulasi memang banyak menghambat dan membingungkan aparatur di bawah. Banyak statement pejabat tapi tidak bisa dianggap jadi kebijakan," ujar Dadan di kantor ombudsman, Senin (22/8).

Orang lain juga bertanya?

Dadan mencontohkan pejabat pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan atau pernyataan kepada para pelaku usaha. Namun kebijakan tidak terlaksana dengan optimal karena kebijakan tersebut tidak dalam bentuk Undang-undang atau peraturan daerah.

Tumpang tindih seperti ini dinilai Dadan terkadang memakan korban kepada aparatur daerah dalam proses izin usaha.

"Ada pertarungan di bawah mereka jadi terjerat. Banyak juga yang merasa jadi korban. Mereka ingin kepastian hukum bagi pelaksana pelayanan publik," tuturnya.

Permasalahan kedua bagi pengusaha dalam membuka usahanya adalah lahan. Dadan mengatakan, pembebasan lahan merupakan permasalahan lama. Namun, dia menilai eksistensi permasalahan itu karena pengawasan serta penindakan spekulan atau mafia tanah belum optimal.

"BPN (Badan Pertahanan Nasional) lebih baik masuk di pokja sehingga bisa menangkal spekulan, broker, yang bisa menghambat investasi. Data investasi dan data realisasi investasi sangat sedikit. Realisation investasi kecil karena spekulan lahan atau mafia tanah," tandasnya.

Sama halnya dengan permasalahan lahan, kurang optimalnya infrastruktur menjadi sorotan pengusaha yang diterima Ombudsman. Dadan mengimbau agar pihak terkait infratruktur bisa berinergi memecahkan permasalahan ini.

Selain itu, dia juga mengimbau agar peraturan pemerintah daerah tidak menyamaratakan perusahaan swasta ataupun negara dalam menyuplai kebutuhan infrasruktur dan energi, semisal penyaluran listrik.

"Misalnya ketersediaan listrik atau energi. PLN masang tiang aja butuh 40 hari seharusnya bisa 6 hari juga jadi. Ini akibat proses persamaan," tutupnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud ungkap Curhatan Investor Sulitnya Urus Perizinan: Kalau Nyuap Baru Jalan
Mahfud ungkap Curhatan Investor Sulitnya Urus Perizinan: Kalau Nyuap Baru Jalan

Pernyataan itu bukan tanpa bukti. Mahfud mengaku sering mendapat keluhan dari investor.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Banyak Investor Kabur dari RI: Percuma Marketing, Pembebasan Lahan Saja Gagal dan Izin Ruwet
Jokowi Ungkap Banyak Investor Kabur dari RI: Percuma Marketing, Pembebasan Lahan Saja Gagal dan Izin Ruwet

Menurut Jokowi, percuma memasarkan sesuatu kepada investor tetapi penyelesaian masalah dalam negeri belum selesai.

Baca Selengkapnya
Satgas UU Cipta Kerja Ungkap Faktor Utama Penghambat Investasi di Indonesia
Satgas UU Cipta Kerja Ungkap Faktor Utama Penghambat Investasi di Indonesia

Kemudahan berusaha menjadi spirit dalam UU Cipta Kerja

Baca Selengkapnya
Pengusaha Keluhkan Sejumlah Aturan Pemerintah Hambat Investasi Daerah, Ini Dia Detailnya
Pengusaha Keluhkan Sejumlah Aturan Pemerintah Hambat Investasi Daerah, Ini Dia Detailnya

Kelompok pengusaha juga bakal menyampaikan setumpuk rekomendasi spesifik kepada pemerintah terkait sejumlah peraturan daerah (Perda) bermasalah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kembali Singgung Ruwetnya Perizinan Investasi di Indonesia
Jokowi Kembali Singgung Ruwetnya Perizinan Investasi di Indonesia

Jokowi menyebut bahwa saat ini pemerintah bukan hanya fokus pada marketingnya, tetapi penyelesaian di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Temukan Penyimpangan dan Pelanggaran Penggunaan Lahan di IKN Nusantara
Ombudsman Temukan Penyimpangan dan Pelanggaran Penggunaan Lahan di IKN Nusantara

Ombudsman belum melakukan perhitungan nilai kerugian yang dialami masyarakat akibat maladministrasi dalam hal penggunaan lahan.

Baca Selengkapnya
Industri Fintech di Indonesia Belum Masif Berkembang, OJK Beberkan 4 Hal Ini Jadi Tantangan
Industri Fintech di Indonesia Belum Masif Berkembang, OJK Beberkan 4 Hal Ini Jadi Tantangan

Ada empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ormas Kelola Tambang Dikritik Publik, Bahlil: Lebay Banget
Ormas Kelola Tambang Dikritik Publik, Bahlil: Lebay Banget

Bahkan perusahaan pengelola tambang pun disebut Bahlil awalnya tidak mampu mengelola tambang.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan

Cak Imin menegaskan dalam kepemimpinannya nanti bersama Anies Baswedan, harus dilandasi pada objektifitas, kalkulatif dan memahami skala prioritas.

Baca Selengkapnya
Bertemu Pengusaha UMKM, Anies Sebut Regulasi Kerap Jadi Penghambat
Bertemu Pengusaha UMKM, Anies Sebut Regulasi Kerap Jadi Penghambat

Anies menilai pemerintah dan swasta perlu ada dorongan untuk mengambil produk UMKM untuk dijual kembali.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Dapat Curhatan Investor: Penegakan Hukum dan Birokrasi Rusak, Kalau Enggak Suap Enggak Jalan
Mahfud MD Dapat Curhatan Investor: Penegakan Hukum dan Birokrasi Rusak, Kalau Enggak Suap Enggak Jalan

Mahfud menyebut penegakan hukum kerap dilakukan sembunyi-sembunyi alias slintutan.

Baca Selengkapnya
Mahfud Nilai Indonesia Terjadi Kemunduran, Investasi dan Pembangunan Ekonomi Tidak Maksimal
Mahfud Nilai Indonesia Terjadi Kemunduran, Investasi dan Pembangunan Ekonomi Tidak Maksimal

Lanjut Mahfud, ada orang yang mau berinvestasi dengan prospek yang besar atau gede.

Baca Selengkapnya