Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ongen mengaku pertemuan di rumah Aguan cuma silaturahim Hari Imlek

Ongen mengaku pertemuan di rumah Aguan cuma silaturahim Hari Imlek Aguan diperiksa KPK. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Anggota Badan Legislasi Daerah (Balegda) Mohamad Sangaji merampungkan pemeriksaan sebagai saksi oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemeriksaan Ongen, sapaan akrab Sangaji, terkait kasus suap pembahasan dua raperda zonasi wilayah pesisir teluk Jakarta.

Saat keluar usai diperiksa Ongen mengaku dicecar sekitar 25 pertanyaan oleh penyidik KPK. Pertanyaan yang diberikan seputar peran dirinya di Balegda

"Ditanya soal peran saya di Baleg dan banyak hal yang memang saya sampaikan dan itu rahasia publik," ujar Ongen, Senin (25/4).

Saat disinggung pembahasan di kediaman CEO PT Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, Januari lalu, Ongen menegaskan pertemuan tersebut hanya sekedar silaturrahim bertepatan dengan hari raya imlek.

Dia juga menampik dalam pertemuan tersebut beberapa anggota Balegda seperti Mohamad Taufik, Mohamad Sanusi, Prasetiyo Edi, dan Presdir PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja, menyinggung soal kontribusi pengembang sebesar 15 persen.

"Silaturrahmi aja, tanya saja sama penyidik yah," pungkasnya sambil berlalu pergi meninggalkan kerumunan para awak media.

Seperti diketahui, pada kasus ini KPK telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, salah satunya adalah Mohamad Sanusi, adik kandung dari ketua Balegda DKI Jakarta, Mohamad Taufik.

Kasus ini mencuat ke publik saat KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Sanusi saat melakukan transaksi dengan Trinanda Prihantoro, karyawan PT Agung Podomoro Land, di sebuah pusat perbelanjaan Jakarta Selatan, Kamis (31/3).

Dalam operasi tangkap tangan, KPK mengamankan uang senilai Rp 1 miliar 140 juta sebagai barang bukti. Sehari setelah melakukan operasi tangkap tangan penyidik KPK menggeledah ruang kerja Sanusi di DPRD DKI Jakarta dan menemukan 10 bundel uang pecahan Rp 100 ribu. Disebutkan presdir PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja memberikan uang Rp 2 miliar kepada Sanusi sebanyak dua tahapan.

Pemberian uang tersebut diduga untuk memuluskan raperda yang saat itu sedang dirancang. Sebagai informasi hingga saat ini pembahasan raperda belum menemukan titik kesepakatan.

Pengembang menginginkan kewajiban kontribusi tambahan kepada pemprov DKI Jakarta sebesar 5 persen, sedangkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersikeras agar pengembang berkontribusi sebesar 15 persen.

Seperti diketahui, PT Agung Podomoro Land melalui anak perusahaannya, PT Muara Wisesa Samudera merupakan salah satu perusahaan pengembang dalam proyek reklamasi itu. Perusahaan ini melakukan pembangunan pulau G seluas 161 hektar yang diperuntukan untuk hunian, komersil, dan rekreasi.

Dalam reklamasi pantai utara ini PT Agung Podomoro Land dan PT Agung Sedayu Group merupakan dua pengembang yang terlibat dalam proyek reklamasi pantai utara Jakarta.

PT Agung Sedayu Group menggarap proyek Pulau A, B, C, D dan E dengan total luas sekitar 1.331 hektare melalui anak perusahaannya, PT Kapuk Naga Indah. Sedangkan PT Agung Podomoro Land akan menggarap proyek Pulau G seluas 161 hektare melalui PT Muara Wisesa.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gibran Tak Diundang Acara Konsolidasi PDIP Jateng: Saya Anak Ingusan
Gibran Tak Diundang Acara Konsolidasi PDIP Jateng: Saya Anak Ingusan

Gibran membenarkan dirinya tak diundang PDIP Jateng.

Baca Selengkapnya
Terungkap Isi Pertemuan Anies dan Surya Paloh Usai Prabowo Sowan ke NasDem
Terungkap Isi Pertemuan Anies dan Surya Paloh Usai Prabowo Sowan ke NasDem

Acara buka bersama anak yatim ini sudah direncanakan sejak pekan lalu.

Baca Selengkapnya
Gibran Makan Siang Bareng Relawan Jokowi, Ada Apa?
Gibran Makan Siang Bareng Relawan Jokowi, Ada Apa?

Gibran mengaku tidak cuti dari kerjaannya sebagai kepala daerah saat makan siang bersama relawan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Polisi soal Heboh Pertemuan LGBT se-ASEAN: Akunnya Sudah Ditutup Gara-Gara Gaduh
Polisi soal Heboh Pertemuan LGBT se-ASEAN: Akunnya Sudah Ditutup Gara-Gara Gaduh

"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.

Baca Selengkapnya
Beredar Foto Anies-Jusuf Kalla dan Adik Prabowo, Begini Penjelasannya
Beredar Foto Anies-Jusuf Kalla dan Adik Prabowo, Begini Penjelasannya

Budiman menjelaskan, hal itu terjadi saat dirinya, Hashim yang merupakan Adik Prabowo dan Noel hendak berangkat ke Semarang.

Baca Selengkapnya
Ganjar Bicara Momen Pertemuan dengan Anies di Tanah Suci
Ganjar Bicara Momen Pertemuan dengan Anies di Tanah Suci

Ganjar bertemu dengan Anies saat ibadah haji. Pertemuan keduanya tidak direncanakan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
PDIP Minta Maaf Tak Undang Gibran, Ini Alasannya
PDIP Minta Maaf Tak Undang Gibran, Ini Alasannya

Akan keliru jika PDIP mengundang Gibran dalam acara tersebut. Lalu apa alasannya ya?

Baca Selengkapnya
Gibran Bertemu Raja-Raja Maluku Diduga Langgar Aturan, TKN Prabowo: Tolong Hargai Adat Istiadat
Gibran Bertemu Raja-Raja Maluku Diduga Langgar Aturan, TKN Prabowo: Tolong Hargai Adat Istiadat

TKN Prabowo-Gibran mengatakan pertemuan Gibran dengan Raja se-Maluku dalam konteks mendengar aspirasi dari tokoh-tokoh adat daerah.

Baca Selengkapnya
Apel Kesetiaan Banser dan Pagar Nusa Ditolak Tokoh Puri di Bali, Ini Respons GP Ansor
Apel Kesetiaan Banser dan Pagar Nusa Ditolak Tokoh Puri di Bali, Ini Respons GP Ansor

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan apel kesetiaan itu tidak ada kaitannya dengan Muktamar PKB meski waktunya bersamaan.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi PDIP Jateng, Undangan Konsolidasi untuk Gibran Dikirim Langsung Agar Tak Ketelingsut
Klarifikasi PDIP Jateng, Undangan Konsolidasi untuk Gibran Dikirim Langsung Agar Tak Ketelingsut

Gibran sebelumnya tidak diundang Konsolidasi Kepala Daerah Kader PDIP Menuju Pemilu 2024 di Semarang.

Baca Selengkapnya