OOC 2018 diyakini mampu perkuat posisi maritim RI di mata dunia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka langsung Our Ocean Conference 2018, 29 Oktober kemarin. Dalam pidato pembukaannya, Jokowi meyakini, laut adalah masa depan Indonesia.
Our Ocean Conference (OOC) 2018 ini diyakini akan memberikan keputusan dan komitmen positif untuk tata kelola laut yang lebih baik, khususnya menyangkut kepentingan para nelayan.
Sikap optimis itu diungkapkan Kepala Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB) Ario Damar, Selasa (30/10).
-
Mengapa lautan penting bagi manusia? Lautan adalah komponen integral dari planet Bumi, meliputi sebagian besar permukaan bumi dengan air. Dengan persentase air sebanyak 97%, lautan tidak hanya menjadi sumber kehidupan yang vital bagi berbagai spesies, tetapi juga memainkan peran penting dalam mengatur iklim global.
-
Mengapa Jokowi meminta ASEAN untuk menjadikan lautan sebagai sea of cooperation? Jokowi meminta ASEAN harus mampu menjadikan lautan sebagai a sea of cooperation, bukan a sea of confrontation.
-
Apa tujuan Hari Nelayan Nasional? Tujuan utama dari Hari Nelayan Nasional adalah untuk meningkatkan penghargaan dan kesadaran masyarakat tentang peran penting para nelayan dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional.
-
Bagaimana cara menjaga laut agar tetap bersih? Cara menyelamatkan biota laut adalah dengan tidak membuang sampah sembarang di laut.
-
Apa saja yang didorong KKP untuk nelayan dan keluarganya? KKP terus mendorong produktivitas nelayan di Indonesia, termasuk keluarganya. Istri nelayan diajak cermat membaca peluang usaha, di antaranya mengolah ikan menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual.
-
Siapa yang mendukung keselamatan pelayaran Indonesia? PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai induk holding BUMN Jasa Survei atau IDSurvey, mendukung keselamatan pelayaran Tanah Air, khususnya bagi kapal-kapal niaga berbendera Indonesia.
Menurut Ario, melalui OOC 2018 bakal berdampak penting baik untuk pengelolaan laut nasional (dalam negeri) dan internasional (luar negeri). Terutama untuk level internasional, Ario menilai, akan memperkuat posisi Indonesia menjadi poros maritim dunia.
"Ada 6 isu yang dibahas dalam OOC 2018, yakni pengelolaan perikanan berkelanjutan, polusi laut, kawasan konservasi laut, keamanan laut, perubahan iklim dan ekonomi biru. Hal itu akan mendorong perbaikan ekonomi yang berpusat pada sektor industri perikanan," kata Ario.
Sedangkan terkait perbaikan ke dalam negeri, Ario mengatakan, amat strategis karena akan dirumuskan komitmen-komitmen yang nantinya menjadi acuan pemerintah memperbaiki dan memanfaatkan laut ke arah ekonomi biru.
"Dalam perspektif yang lebih efisien penuh dengan inovasi teknologi dan zero waste," ujar Ario.
Ario menuturkan, komitmen-komitmen yang dirumuskan di OOC 2018 perlu lebih dirinci kembali oleh pemerintah Indonesia kemudian dilakukan penelusuran.
Sebab, Ario beranggapan, hasil dari OCC 2018 tidak akan memberikan efek secara langsung, namun membutuhkan waktu. Minimal waktu yang diperlukan agar tampak hasil dari OCC 2018 adalah enam bulan ke depan.
"Misalnya, komitmen soal konservasi laut, kita punya banyak sekali daerah konservasi laut, tetapi seberapa efektif pengelolaan konservasi laut itu jauh penting daripada menciptakan daerah konservasi. Manajemen efektivitas yang harus digenjot, apakah sudah bisa 100 persen sebagai kawasan konservasi," kata Ario.
OCC tahun 2018 berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 29 sampai 30 Oktober 2018, di Nusa Dua, Bali. Konferensi ini merupakan gelaran kelima, sebelumnya konferensi diselenggarakan di Malta.
Sejak tahun 2014, OCC mengundang pemimpin-pemimpin dunia kelautan yang berkomitmen melakukan perubahan bersama guna mengubah tantangan menjadi peluang kerja sama, inovasi, dan keberlanjutan.
OCC tahun 2018 dihadiri oleh delapan kepala negara, lebih dari 1.900 perwakilan 70 negara, 30 pejabat setingkat Menteri, 38 organisasi internasional, 290 NGO dan sektor privat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan peran dan fungsi laut bagi manusia begitu penting dan memerlukan kerja sama untuk menjaganya. Menurutnya, peran laut dan samudera begitu penting bagi kehidupan manusia.
"Saya sadar bahwa wilayah air kami lebih besar dari pada wilayah darat. Kita semuanya sadar bahwa wilayah air dunia lebih besar dari wilayah darat. Saya dan kita semuanya sadar bahwa laut, samudera adalah masa depan kita," kata Presiden dalam pidato pembukaan Our Ocean Conference Ke-5 di Bali, dikutip Antara, Senin (29/10).
Jokowi menjelaskan, sekitar 90 persen total volume perdagangan dunia dilakukan melalui jalur laut. Selain itu, lebih dari 40 persen nilai perdagangan dunia juga dilakukan melalui laut. Ratusan juta manusia pun menggantungkan hidupnya dari sektor perikanan.
"Di sisi lain dengan jelas kita melihat tantangan yang dihadapi oleh laut kita. Kejahatan di laut semakin marak, IUU Fishing," imbuhnya.
Dia pun mengingatkan tantangan itu dapat diselesailan dengan bekerja sama. Salah satunya melalui perhelatan OOC yang diketuai secara bersama oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dengan mengangkat tema "Samudera Kita, Warisan Kita".
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BKSAP DPR mengunjungi kapal OceanX, Ocean Explorer atas undangan organisasi OceanX di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaBKSAP DPR berharap kehadiran kapal OceanX ini dapat membantu memperkenalkan kekayaan laut Indonesia kepada dunia.
Baca SelengkapnyaOceanX akan memulai serangkaian ekspedisi penelitian di Indonesia dengan kapal OceanX plorer
Baca SelengkapnyaMusyawarah Nasional Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) VIII bakal digelar di Denpasar, Bali, pada 2-5 November 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia telah menjadi anggota IMO sejak tahun 1961.
Baca SelengkapnyaErwin menyampaikan komitmen untuk membuat prestasi olahraga layar Indonesia bangkit, baik dalam ajang olahraga nasional maupun internasional.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Puan Maharani pada Pertemuan ke-2 Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership.
Baca SelengkapnyaKapal OceanXplorer milik organisasi nirlaba OceanX dari Amerika Serikat, dikenal sebagai kapal eksplorasi
Baca SelengkapnyaIni menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
Baca SelengkapnyaPeninjauan dilakukan sejak dirinya tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang menjadi pintu gerbang untuk menyambut delegasi negara anggota AALCO.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini bertujuan untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia, dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, lautan adalah kehidupan warga dunia yang mesti dikelola secara tanggung jawab.
Baca Selengkapnya