Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Operasi Mapenduma, kisah tim Kostrad & Kopassus bebaskan sandera di Papua

Operasi Mapenduma, kisah tim Kostrad & Kopassus bebaskan sandera di Papua Operasi Mapenduma. ©Istimewa

Merdeka.com - 1.300 Warga Desa Binti dan Desa Kimbley, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, telah disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Penyanderaan itu dilakukan oleh KKB terhadap 1300 warga sejak empat hari yang lalu.

Mabes Polri menyebut anggota kelompok tersebut yang bersenjata lengkap hanya berjumlah 20 sampai 25. Polri yang bekerjasama dengan TNI menurunkan Satgas Terpadu.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku TNI akan menggunakan cara persuasif melalui negosiasi sehingga jangan sampai ada korban.

"Saat ini TNI sedang melaksanakan pengamatan dan pengintaian, karena yang disandera adalah masyarakat umum, maka penanganannya harus teridentifikasi dengan jelas," ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Bukan pertama kali kelompok bersenjata di Papua menyandera warga sipil. Yang paling terkenal adalah Peristiwa Mapenduma.

Senin 8 Januari 1996 menjadi mimpi buruk untuk 12 peneliti Tim Lorentz yang sedang mengumpulkan data di Mapenduma, Papua. Ratusan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Daniel Yudas Kogoya menculik mereka dari base camp.

Komandan OPM Kelly Kwalik berusaha menukar 12 sandera itu dengan kemerdekaan Papua. Karena melibatkan warga negara asing, peristiwa ini jadi sorotan internasional. Selama dalam penyanderaan, para sandera digiring blusukan ke belantara Papua. Mereka tak mendapat cukup makanan, sehingga beberapa orang sakit.

Mabes TNI menggelar satgas untuk membebaskan sandera di Mapenduma. Komandan Jenderal Kopassus saat itu Brigjen Prabowo Subianto ditunjuk menjadi komandan. Tim Kopassus yang dikerahkan berasal dari Grup 5 Antiteror yang berseragam hitam-hitam.

Selain itu ada pasukan Batalyon Lintas Udara Kostrad 330 dan pasukan penjejak yang terdiri dari putra-putra Irian milik Kodam Cendrawasih. Total pasukan yang dikerahkan mencapai 600 orang.

operasi mapenduma

Tapi sesuai permintaan dunia internasional, Prabowo mempersilakan Tim International Committee of the Red Cross (palang merah internasional), melakukan perundingan. Awalnya Kelly Kwalik menunjukkan itikad baik. Mereka berniat membebaskan beberapa sandera yang sakit, termasuk Martha Klein yang sedang hamil.

Namun saat detik-detik pelepasan sandera, tiba-tiba Kelly Kwalik berubah. Dia berpidato dengan keras.

"Saya minta ubi harus dapat ubi, bukan minta ubi dikasih ketela." Artinya jelas, kemerdekaan harga mutlak untuk Kelly. Para sandera dan tim ICRC lemas, mereka sadar perundingan yang berliku ini menempuh jalan buntu.

Maka Brigjen Prabowo langsung menggerakkan pasukan begitu mendengar lampu hijau. Pengintaian lewat udara dilakukan terus menerus. Sebuah pesawat tanpa awak yang bisa mendeteksi panas tubuh ikut digunakan. Bukan perkara mudah melacak jejak sandera di tengah belantara Papua. Tapi TNI terus menekan mereka.

OPM yang terdesak terus bergerak masuk hutan. Dalam keadaan panik, tanggal 15 Mei OPM membunuh dua anggota Tim Lorentz, Navy dan Matheis dibantai dengan kampak. Rupanya mereka berniat membunuh seluruh sandera yang berasal dari Indonesia dan hanya menyandera warga negara asing. Dengan histeris sisa sandera berlari menyelamatkan diri.

Kejadian selanjutnya sangat dramatis. Dalam keadaan putus asa mereka bertemu pasukan Linud 330 Kostrad yang telah mencoba mengikuti mereka berhari-hari. Pasukan pimpinan Kapten Agus Rochim tersebut menemukan permen dan pembalut wanita yang tercecer di hutan. Dua benda tersebut menambah keyakinan mereka tak jauh lagi dari sandera.

"Kami TNI Batalyon 330," teriak salah satu anggota pasukan saat bertemu para sandera.

Ketegangan para sandera itu berubah menjadi rasa lega. Mereka telah diselamatkan oleh pasukan elite baret hijau itu.

Kapten Agus memerintahkan pasukannya membuat parameter dan melindungi para sandera yang selamat. Pasukan Yon 330 berkali-kali menembakan senjata untuk mencegah OPM mendekat.

Namun dia memutuskan untuk tak melakukan pengejaran atau melakukan pencarian pada dua sandera yang dibunuh. Alasannya jelas, kekuatan pasukan OPM tak diketahui. Mereka juga pasti akan berusaha keras merebut sandera yang kini berada di tangan TNI.

"Pasukan saya cuma 25 orang. Harus dibagi dua satu menjaga di seberang sungai, satu lagi melindungi para sandera," kata Agus.

Tim berkekuatan itu bermalam di hutan semalaman. Cuaca buruk dan kabut menyebabkan jarak pandang hanya lima meter di dalam hutan. Kapten Agus terus berusaha memanggil bala bantuan.

"Kami masih dalam keadaan tegang. Baik mantan sandera maupun Batalyon 330 tetap bersiaga menghadapi kemungkinan dari GPK-OPM yang bernapsu merebut sandera," kata Adinda Arimbi Saraswati, salah seorang sandera mengisahkan ketegangan malam itu.

Pengalaman Adinda itu ditulis dalam buku Sandera, 130 Hari terperangkap di Mapenduma yang diterbitkan Sinar Harapan tahun 1997.

operasi mapenduma

Untunglah tak ada serangan malam itu. Keesokan pagi, personel tambahan Tim Kopassus datang. Mereka bertugas mengamankan lokasi dan mengevakuasi jenazah Navy dan Matheis. Seluruh sandera pun dievakuasi dengan helikopter.

Setelah 130 hari disandera, para peneliti bisa menghirup napas lega tanggal 16 Mei 1996. Mereka bisa pulang ke rumah dengan selamat. Pasukan TNI mendapat pujian dari dari dunia internasional atas prestasi mereka.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penuh Perjuangan dan Tumpah Darah, Ini Misi Kopassus yang Bikin Diakui Dunia
Penuh Perjuangan dan Tumpah Darah, Ini Misi Kopassus yang Bikin Diakui Dunia

erbagai macam misi dijalankan Kopassus, dimulai dari operasi-operasi militer di awal kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Haru Prabowo Tak Bisa Berkata-Kata Ketemu Eks Anak Buah di Operasi Mapenduma
VIDEO: Momen Haru Prabowo Tak Bisa Berkata-Kata Ketemu Eks Anak Buah di Operasi Mapenduma

Menhan Prabowo Subianto bertemu dengan mantan anak buahnya yang terlibat dalam Operasi Mapenduma di Papua.

Baca Selengkapnya
Bahas Strategi Pembebasan Pilot Susi Air, Dubes Selandia Baru Temui Kapolda Papua dan Satgas Damai Cartenz
Bahas Strategi Pembebasan Pilot Susi Air, Dubes Selandia Baru Temui Kapolda Papua dan Satgas Damai Cartenz

Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru bernama Philip Mark Merhtens diketahui sudah setahun disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)

Baca Selengkapnya
OPM Terus Berulah, Ratusan Pasukan Khusus TNI AU Diterjunkan ke Papua & Ini Tugas Penting yang Dilakukan
OPM Terus Berulah, Ratusan Pasukan Khusus TNI AU Diterjunkan ke Papua & Ini Tugas Penting yang Dilakukan

Mereka akan berjaga di sejumlah Bandara di Papua dan beberapa titik lainnya.

Baca Selengkapnya
OPM Berkali-kali Serang Pos TNI di Kampung Paro, Akhirnya Berhasil Dilumpuhkan
OPM Berkali-kali Serang Pos TNI di Kampung Paro, Akhirnya Berhasil Dilumpuhkan

Penyerangan OPM tersebut dilancarkan seiring dengan niat OPM mengganggu keamanan wilayah Papua.

Baca Selengkapnya
Melihat Ketangguhan Pasukan Elit TNI AU Kopasgat, Tenteng Senjata Siap Amankan Pangkalan Udara Tertinggi di Indonesia
Melihat Ketangguhan Pasukan Elit TNI AU Kopasgat, Tenteng Senjata Siap Amankan Pangkalan Udara Tertinggi di Indonesia

Ada ketangguhan dan kesiapan bertempur yang nampak di setiap wajah anggota dari satuan Kopasgat berikut ini.

Baca Selengkapnya
TNI Tembak Mati 3 Anggota OPM di Puncak Jaya Papua Tengah
TNI Tembak Mati 3 Anggota OPM di Puncak Jaya Papua Tengah

Gerombolan OPM yang disergap dipimpin Teranus Enumbi. Mereka kerap menyerang masyarakat dan aparat TNI serta menebar teror di Puncak Jaya.

Baca Selengkapnya
Bang Alex Komandan Pandawa Kostrad Pimpin Pasukan TNI 'Belah' Jalur Berbahaya, Bawa 7 Kendaraan Lapis Baja
Bang Alex Komandan Pandawa Kostrad Pimpin Pasukan TNI 'Belah' Jalur Berbahaya, Bawa 7 Kendaraan Lapis Baja

Berikut potret Bang Alex Komandan Pandawa Kostrad pemimpin pasukan TNI.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Kepulangan 400 Personil Pamtas RI-PNG, Sujud Syukur Tiba dengan Selamat lalu Disambut Keluarga
Momen Haru Kepulangan 400 Personil Pamtas RI-PNG, Sujud Syukur Tiba dengan Selamat lalu Disambut Keluarga

Berikut momen haru kepulangan 400 personil Pamtas RI-PNG disambut keluarga.

Baca Selengkapnya
Tegas! Pernyataan TNI soal KKB Papua Sebut Militer Indonesia Kirim Jet Tempur Bebaskan Pilot Susi Air
Tegas! Pernyataan TNI soal KKB Papua Sebut Militer Indonesia Kirim Jet Tempur Bebaskan Pilot Susi Air

Pengakuan Egianus pengerahan pasukan militer Indonesia dalam misi pembebasan Kapten Philips Mark Marthens melalui jalur udara

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Operasi Damai Cartenz dan Aparat Gugur di Tanah Papua
INFOGRAFIS: Operasi Damai Cartenz dan Aparat Gugur di Tanah Papua

sejak 17 Januari 2022, Satgas Nemangkawi digantikan oleh Operasi Damai Cartenz.

Baca Selengkapnya
Perintah Tegas Jenderal Kopassus di Balik Operasi Sikat OPM Tewaskan Desertir TNI Danis Murib
Perintah Tegas Jenderal Kopassus di Balik Operasi Sikat OPM Tewaskan Desertir TNI Danis Murib

Berikut perintah tegas Jenderal Kopassus di balik Operasi sikat OPM tewaskan desertir TNI Danis Murib.

Baca Selengkapnya