Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Operasi Woyla, 3 Menit paling menegangkan dalam sejarah Kopassus

Operasi Woyla, 3 Menit paling menegangkan dalam sejarah Kopassus

Merdeka.com - "Komando! Komado! Semua tiarap! Tiarap!"

Teriakan itu mengejutkan semua orang di dalam kabin pesawat DC-9. Jam menunjukkan pukul 02.45 waktu Bangkok. Secara cepat tim penyergap antiteror menerobos masuk pesawat.

Tembakan senapan serbu semiotomatis terdengar menyalak beberapa kali. Drama penyanderaan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Thailand itu berakhir dalam waktu tiga menit.

Aksi pembebasan sandera Garuda Woyla melambungkan nama pasukan khusus Indonesia. Hari ini tepat 34 tahun peristiwa itu berlangsung.

Drama penyanderaan pesawat Garuda GA-206 'Woyla' rute Jakarta-Medan itu dimulai Sabtu 28 Maret 1981. Setelah transit di Palembang, tiba-tiba seorang pria berpistol memasuki ruangan kokpit.

Kapten Pilot Herman Rante dipaksa mengalihkan penerbangan ke Colombo, Srilanka. Namun Herman menjelaskan bahan bakar pesawat tak cukup. Akhirnya pesawat mendarat di Penang, lalu kemudian menuju Bandara Don Muang, Bangkok.

Pihak intelijen Indonesia menyebut kelima orang pembajak berasal dari kelompok Komando Jihad. Mereka adalah Zulfikar T Djohan Mirza, Sofyan Effendy, Wendy Mohammad Zein, Mahrizal dan Mulyono.

Pembajak menuntut pemerintah Indonesia membebaskan 80 anggota Komando Jihad yang dipenjara karena beberapa kasus. Antara lain penyerangan Mapolsek Pasir Kaliki, Teror Warman di Raja Paloh dan aksi lainnya sepanjang 1978-1980. Selain itu, mereka juga meminta uang USD 1,5 juta.

Presiden Soeharto menjawab tuntutan itu dengan aksi militer. Asintel Panglima ABRI Mayjen Benny Moerdani menjelaskan keberhasilan operasi militer adalah 50:50.

Masalahnya saat itu seluruh kekuatan ABRI sedang menggelar latihan gabungan di Ambon. Begitu juga dengan para prajurit Kopasandha. Para pasukan yang sudah melakukan latihan antiteror malah sedang mengikuti Latgab di Ambon.

Perwira paling senior di Markas Baret Merah itu tinggal Letkol Sintong Panjaitan. Perwira menengah tersebut tak ikut ke Ambon karena kakinya patah saat mengikuti latihan terjun payung. Untuk berjalan saja, Sintong harus dibantu tongkat.

Kini dia yang harus memimpin operasi pembebasan sandera itu. Uniknya, Sintong akhirnya memaksakan diri berjalan tanpa tongkat begitu Komandan Kopasandha Brigjen Yogie S Memet memerintahkannya memimpin operasi.

"Masak komandan memimpin operasi militer pakai tongkat," kata Sintong.

Dalam waktu singkat Sintong memilih pasukan yang tersedia di Mako Kopasandha. Seluruh prajurit baret merah yang kelak bernama Kopassus ini bersemangat mengikuti operasi tersebut.

Sintong sadar. Waktu melatih pasukan ini cuma beberapa hari. Selama tim berlatih di Hanggar Garuda, pemerintah Indonesia terus melobi Kerajaan Thailand agar diperbolehkan menggelar operasi militer.

Tanggal 30 Maret 1981 pasukan bertolak ke Bangkok. Sambil menunggu jam 'J' mereka terus berlatih.

Akhirnya lampu hijau diberikan pemerintah Thailand. Pasukan Komando Indonesia diberi izin melakukan operasi militer di Bandara Don Muang. Disepakati waktu penyerangan adalah jam 03.00.

Namun diputuskan waktu penyerangan dimajukan. Dengan sigap para prajurit itu melakukan tugasnya. Lima orang pembajak ditembak mati. Tak ada satu pun sandera yang terluka.

Namun Kapten Pilot Herman Rante dan seorang anggota Kopasandha, Capa Ahmad Kirang juga tertembak. Mereka meninggal beberapa hari kemudian saat dalam perawatan.

Seluruh pasukan antiteror mendapat Bintang Sakti. Sebuah penghargaan tertinggi dalam dunia militer Indonesia. Mereka juga mendapat kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat.

Kelak Kopassus menamakan pasukan antiterornya dengan nama Sat-81 Gultor. Angka 81 ini diambil dari tahun terjadinya peristiwa Woyla.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Operasi Woyla, Hari Bersejarah Kopassus dalam Misi Pembajakan Pesawat
Kisah Operasi Woyla, Hari Bersejarah Kopassus dalam Misi Pembajakan Pesawat

Sebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.

Baca Selengkapnya
Sejarah Terbentuknya Kopassus Pasukan Elit TNI Baret Merah Terkenal Julukan Hantu Rimba
Sejarah Terbentuknya Kopassus Pasukan Elit TNI Baret Merah Terkenal Julukan Hantu Rimba

Padahal kelompok RMS sendiri memiliki kekuatan militer yang berbanding terbalik dengan pasukan TNI

Baca Selengkapnya
Penuh Perjuangan dan Tumpah Darah, Ini Misi Kopassus yang Bikin Diakui Dunia
Penuh Perjuangan dan Tumpah Darah, Ini Misi Kopassus yang Bikin Diakui Dunia

erbagai macam misi dijalankan Kopassus, dimulai dari operasi-operasi militer di awal kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 3 Oktober 1951: Pecahnya Pertempuran Maryang San dalam Perang Korea
Sejarah 3 Oktober 1951: Pecahnya Pertempuran Maryang San dalam Perang Korea

Pertempuran besar ini bertujuan untuk mengusir pasukan Tiongkok dari bukit-bukit yang strategis, seperti Kowang san dan Maryang san.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Pantas Disebut Pasukan Elit TNI, Begini Kerasnya Prajurit Kopassus Digembleng saat Latihan
Pantas Disebut Pasukan Elit TNI, Begini Kerasnya Prajurit Kopassus Digembleng saat Latihan

Meraih baret merah dan brevet komando, simbol kebanggaan unit ini, bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.

Baca Selengkapnya
TNI AL Gelar Operasi Siaga Tempur di Perairan Papua dan Maluku
TNI AL Gelar Operasi Siaga Tempur di Perairan Papua dan Maluku

Doni tidak merinci sampai kapan operasi itu berlangsung, begitu pula dengan detail pasukan dan alutsista yang dikerahkan.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Suparlan, Prajurit Kopassus Legendaris Sampai Namanya Diabadikan Jadi Nama Masjid
Ini Sosok Suparlan, Prajurit Kopassus Legendaris Sampai Namanya Diabadikan Jadi Nama Masjid

Keberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.

Baca Selengkapnya
Kronologi Prajurit TNI Siksa Anggota KKB
Kronologi Prajurit TNI Siksa Anggota KKB

Penganiayaan dilakukan prajurit Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya yang bertugas di daerah Papua.

Baca Selengkapnya
13 Anggota TNI Aniaya Anggota KKB Berasal dari Satuan Tak Sembarangan, ini Profilnya Pasukan Elite 'Cepat, Senyap, Tepat'
13 Anggota TNI Aniaya Anggota KKB Berasal dari Satuan Tak Sembarangan, ini Profilnya Pasukan Elite 'Cepat, Senyap, Tepat'

Profil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

Baca Selengkapnya
Momen Kopral TNI Pegang Tongkat Komando Sidak Barak Tamtama, Sampai Disebut Kopka Rasa Jenderal
Momen Kopral TNI Pegang Tongkat Komando Sidak Barak Tamtama, Sampai Disebut Kopka Rasa Jenderal

Begini jadinya kalau Kopral TNI sidak barak Tamtama pakai tongkat komando.

Baca Selengkapnya