Operasi Woyla dan kisah senjata MP5 Kopassus yang macet
Merdeka.com - Hari ini tepat 34 tahun operasi pembebasan sandera DC-9 Woyla digelar. Pasukan Komando Pasukan Sandi Yudha menyerbu masuk ke kabin pesawat yang dibajak di Bandara Don Muang, Bangkok. Aksi heroik mereka menyelamatkan puluhan penumpang.
Banyak kisah menarik dalam peristiwa tersebut. Salah satunya soal senjata MP5 para personel Kopasandha yang sempat macet. Jika tidak ketahuan, hampir saja operasi ini berakhir dengan kegagalan total yang mungkin akan membuat seluruh pasukan penyerbu dan sandera kehilangan nyawa.
Sintong Panjaitan menceritakan peristiwa tersebut dalam buku biografinya, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando. Buku ini ditulis Hendro Subroto dan diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2009.
-
Bagaimana cara Pasopati 2 menumpas GAM? Seluruh prajurit menjalankan strategi dengan penuh kerahasiaan, senyap, dan pastinya presisi atau ketepatan dalam mencapai sasaran.
-
Bagaimana operasi Prabowo? 'Saya ucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT beserta ucapan terima kasih kepada tim dokter yakni Brigjen TNI Purn dr. Robert Hutauruk, Kolonel dr. Sunaryo, dr. Siska Widayati, dibantu dengan dr. Thomas dan seluruh perawat serta para tenaga medis di RSPPN Sudirman atas keberhasilan tindakan operasi besar yang dilakukan kepada saya,' tulisnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Apa operasi Prabowo? Prabowo diketahui baru saja menjalani tindakan medis berupa operasi besar hingga melibatkan tim dokter profesional dari kalangan TNI.
-
Siapa yang menyerah di Pertempuran Okinawa? Penyerahan diri resmi Jepang di Okinawa ditandai oleh bunuh diri massal sejumlah komandan tinggi militer Jepang.
-
Kapan Pertempuran Okinawa berakhir? Pada tanggal 22 Juni 1945, pertempuran Okinawa mencapai klimaksnya dengan penyerahan diri pasukan Jepang yang tersisa di pulau tersebut.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
30 Maret 1981, sebelum berangkat ke Bangkok, pasukan Kopasandha (kini Kopassus TNI AD) dikumpulkan di Kantor Asintel Hankam di Tebet. Mayjen Benny Moerdani memberikan rompi antipeluru yang nantinya akan digunakan sebagaian personel.
Benny kemudian mengambil pistol dan menembak rompi itu dari jarak dekat untuk membuktikan peluru tak bisa menembus rompi.
Kemudian, di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Benny melihat pasukan antiteror menggunakan senjata M16A1. Benny memanggil Sintong yang saat itu berpangkat Letnan Kolonel.
"Tong, kamu jangan pakai senjata itu. Kalau M16 kamu tembakkan di dalam pesawat, bisa meledak pesawat itu nanti," kata Benny.
Senapan M16A1 memang bukan senapan ideal untuk pertempuran jarak dekat. Selama itu senjata tersebut lebih banyak digunakan untuk pertempuran konvensional. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.
Baca SelengkapnyaPenyerangan OPM tersebut dilancarkan seiring dengan niat OPM mengganggu keamanan wilayah Papua.
Baca Selengkapnyaerbagai macam misi dijalankan Kopassus, dimulai dari operasi-operasi militer di awal kemerdekaan.
Baca Selengkapnyasejak 17 Januari 2022, Satgas Nemangkawi digantikan oleh Operasi Damai Cartenz.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor menjadi penyebab kegagalan pasukan G30S, siapa sangka salah satunya adalah soal logistik.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaDalam kontak tembak tersebut, pasukan Yudha Sakti berhasil menguasai Markas OPM
Baca SelengkapnyaPrajurit Koops TNI Habema membalas tembakan OPM pimpinan Apeni Kobugau dari Kampung Bazemba
Baca Selengkapnya