Operasional tinggi, tiket kereta Bandara Kualanamu jadi Rp 100 ribu

Merdeka.com - Tiket kereta Medan-Bandara Kualanamu naik dari Rp 80 ribu menjadi Rp 100 ribu sekali jalan. Kebijakan ini dibuat manajemen PT Railink untuk menutupi peningkatan biaya operasional.

"Kenaikan tarif dari Rp 80 ribu menjadi Rp 100 ribu ini berlaku mulai 15 Januari 2014," kata Adji Djulianto, Manajer City Railink Station (CRS) PT Railink yang juga Pejabat sementara GM PT Railink, Jumat (16/1).

Dia memaparkan, kenaikan harga tiket ini terpaksa dilakukan menyusul semakin tingginya biaya operasional kereta bandara, seperti kenaikan upah minimum di Kota Medan. Tingginya nilai tukar dolar terhadap rupiah juga berpengaruh besar dalam kebijakan ini, karena suku cadang kereta yang mereka gunakan merupakan produk impor.

"Kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM juga tidak begitu berpengaruh bagi kita, karena kita tidak disubsidi. BBM-nya juga tidak disubsidi," jelasnya.

Selain itu, PT Railink juga berani menaikkan harga tiket karena moda transportasi lain dari Medan ke Kualanamu sudah lebih dulu menaikkan ongkos. Namun, Adji menyatakan manajemen akan mengevaluasi pengaruh penurunan harga BBM yang kemungkinan akan mendorong moda lain akan memangkas ongkos. "Nanti akan ada evaluasi kebijakan, termasuk mempertimbangkan tingkat okupasi," sebut Adji.

Dia mengklaim kenaikan harga belum berpengaruh pada jumlah penumpang kereta PT Railink. Terlebih mereka juga memiliki kelas penumpang sendiri. "Masih biasa saja. Kemarin 2.000 penumpang, hari ini sampai siang sudah lebih dari 2.000 penumpang," pungkasnya.

Setiap hari terdapat 40 perjalanan kereta PT Railink dari Medan-Kualanamu dan sebaliknya. Terdapat 4 set rangkaian kereta diesel yang mereka gunakan untuk perjalanan ini.