Operator Basarnas Tewas Ditusuk Kawanan Begal 100 M dari Kantornya
Merdeka.com - Keluarga besar Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) tengah berduka. Salah seorang Pegawai Pemerintah Non-Pegawai Negeri (PPNPN), Mita Nurkhasanah (22), meninggal dunia setelah menjadi korban pembacokan kawanan begal di Jalan Angkasa, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/10) dini hari.
Berdasarkan informasi, kejadian naas itu bermula ketika korban yang bertugas sebagai operator call center 115 (Emergency Call Basarnas) pesan ojek online untuk teman laki-lakinya, Yahya, sekira pukul 02.00 Wib. Di mana korban yang indekos dekat Wisma BHK Kemayoran itu selanjutnya bersama temannya berjalan menuju lokasi penjemputan di pertigaan Jl Angkasa, atau persisnya di jalan sebelah kiri Dealer Toyota Auto 2000 Kemayoran atau sekitar 100 meter dari Kantor Pusat Basarnas.
Saat berjalan itulah, mereka berpapasan dengan 4 pelaku yang mengendarai 2 sepeda motor. Tiba-tiba, salah seorang pelaku menghardik dan menuduh Yahya telah menganiaya adiknya. Kemudian, para pelaku mengeluarkan senjata tajam.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
Namun, para pelaku justru menyerang korban yang ada di dekat Yahya dengan tebasan bertubi-tubi. Bersamaan dengan itu, para pelaku mengambil tas dan handphone korban. Alhasil, gadis lugu asal Indramayu itu roboh bersimbah darah dan Yahya histeris meminta tolong.
Sesaat kemudian, tukang ojek online yang dipesan datang langsung membawa korban ke RS Hermina Kemayoran. Namun nyawa korban tak tertolong.
"Kami mengutuk keras atas perbuatan keji para pelaku, dan berharap aparat kepolisian dapat sesegera mungkin mengungkap dan menangkap para pelaku untuk mempertanggungjawabkan kebiadaban mereka sesuai hukum yang berlaku," tegas Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi melalui Koordinator Substansi Humas, Anjar Sulistiyono dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (23/10).
Anjaf dan seluruh keluarga besar Basarnas mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga Mita.
"Semoga almarhumah khusnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan menghadapi cobaan ini," katanya.
Sementara itu Kasubag Humas Polres Jakarta Pusat AKP Sam Suharto membenarkan kejadian tersebut.
"Iya benar lagi diselidiki sama Polsek Kemayoran," kata Sam.
Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah duka di Desa Jayawinangun, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu. Malam itu juga, pukul 20.00 Wib, korban yang baru pegawai bertugas di Basarnas pada bulan Juni 2021 itu dimakamkan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial aksi gerombolan pemotor diduga gangster menyerang pemotor lain di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka turut menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaPelaku melepaskan tembakan saat warga berusaha menyelamatkan korban.
Baca SelengkapnyaTabrak Mobil Boks, Begal di Gunungputri Bogor Tewas
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca Selengkapnya