Operator Call Center Basarnas Tewas Setelah Dibegal Saat Pulang Kantor
Merdeka.com - Aksi pembegalan terjadi di Jalan Angkasa, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Korban, Mita Nurkhasanah (22) meninggal dunia.
Korban diketahui seorang Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang bertugas sebagai operator call center 115 (Emmergency Call Basarnas).
Koordinator Substansi Humas, Anjar Sulistiyono menerangkan, kejadian bermula saat korban bersama rekannya sedang berjalan di Jalan Angkasa atau sekitar 100 meter dari Kantor Pusat Basarnas. Ada empat orang terduga pelaku yang menghampiri dengan menggunakan dua kendaraan bermotor.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Di mana kecelakaan maut itu terjadi? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir. Kecelakaan ini terjadi di Segamat, Malaysia.
"Kejadian pada pukul 02.00 WIB, korban sedang mengantarkan rekanya menuju ke titik penjemputan ojek online," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (22/10).
Anjar menerangkan, salah seorang pelaku menghardik dan menuduh rekan korban telah menganiaya adiknya. Sejurus kemudian, para pelaku mengeluarkan senjata tajam.
Namun, para pelaku justru menyerang korban secara bertubi-tubi. Tak hanya itu para pelaku mengambil tas dan handphone korban.
"Korban terkapar dengan kondisi bersimbah darah. Rekannya histeris dan berusaha minta tolong," ujar dia.
Anjar menerangkan, rekan membawa korban ke Rumah Sakit Hermina Kemayoran. Namun, nyawa tak tertolong.
"Korban meninggal dunia pukul 02.47 WIB," ujar dia.
Peristiwa ini dilaporkan ke Polsek Kemayoran guna penyelidikan lebih lanjut. Untuk keperluan visum et repertum, jenazah korban selanjutnya diautopsi di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), pukul 05.40 WIB.
Anjar mengatakan, Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi yang mengutuk keras aksi pembegalan itu.
"Kami mengutuk keras atas perbuatan keji para pelaku, dan berharap aparat kepolisian dapat sesegera mungkin mengungkap dan menangkap para pelaku untuk mempertanggungjawabkan kebiadaban mereka sesuai hukum yang berlaku," ucap dia.
Kabasarnas dan seluruh keluarga besar Basarnas juga mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga Mita.
"Semoga almarhumah khusnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan menghadapi cobaan ini," ujarnya.
Sementara itu, unit Reskrim Polsek Kemayoran telah menerima laporan kejadian itu dan sedang melakukan penyelidikan.
"Pelaku dalam penyelidikan Polsek Kemayoran," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Sam Suharto.
Sam membenarkan, korban meninggal usai dibacok oleh orang tidak dikenal. "Iya benar kejadiannya, korban MD (meninggal dunia) di rumah sakit," ujar Sam.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengeroyokan terjadi di dekat stasiun KAI Pondok Ranji, Sabtu (23/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan guna menangkap para pelaku tawuran yang melarikan diri usai kejadian.
Baca SelengkapnyaMentari segera menuju ke Polsek Johar Baru, Jakarta Pusat untuk melaporkan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaMeninggal karena serangan jantung. Ketika salat sunnah sesudah salat Zuhur berjamaah
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mendapat kabar duka dari saudara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal saat korban sedang berunjuk rasa. Ketika itu, ada enam orang tak dikenal menghampiri korban.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum diketahui secara pasti permasalahan yang berujung insiden penusukkan.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca SelengkapnyaDiketahui korban sehari-hari berprofesi sebagai pedagang
Baca Selengkapnya