Operator tak sanggup biaya, BRT Tangerang lelang ulang

Merdeka.com - Dinas Perhubungan Kota Tangerang (Dishub) kembali melelang ulang operator Bus Rapit Transit (BRT). Lelang ulang dilakukan lantaran operator sebelumnya mengundurkan diri.
Pengunduran diri itu lantaran biaya mereduksi angkutan kota (Angkot) yang terkena dampak pengoperasian BRT.
Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Tangerang Ismu Hartono, dalam lelang sebelumnya dari beberapa operator, yang tertarik Damri. Lalu dalam ketentuannya sebelum BRT dioperasikan operatur harus mereduksi angkot dengan membelinya. Perbandingannya lima angkot untuk satu bus.
"Operator sudah ditunjuk lalu berjalan dua bulan, tapi pas melakukan reduksi ternyata tidak kuat, akhirnya mundur," jelas Ismu, Minggu (7/8).
Karena itu pihaknya melakukan lelang ulang dengan isi persyaratan yang lebih fleskibel. Di mana operator tidak harus mereduksi angkot sesuai jumlah total BRT.
"Jadi bisa 10 angkot dulu, bus bisa jalan dua," katanya.
Menurut Ismu, jika lelang tersebut kembali gagal, solusi lainnya adalah melakukan kerjasama dengan operator swasta. "Saya berharap sih swasta, karena reduksi itu perlu kesiapan dana talangan yang besar," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya