Oplos alkohol 70% dengan minuman energi, pelajar di Bekasi tewas
Merdeka.com - M. Yazid Khairi, pelajar berusia 15 tahun asal Kampung Kebalen Kelapa Tiga, Kelurahan Kabelan, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi meregang nyawa usai menenggak minuman keras oplosan. Korban mengoplos alkohol 70 persen dengan air serta ekstrak minuman energi.
Kasi Humas Polsek Babelan Brigadir Anwar Fadillah mengatakan, peristiwa terjadi pada Rabu (24/10) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Peristiwa bermula ketika korban baru saja belajar meracik minuman keras oplosan melalui sistus video youtube.
"Korban memberikan uang Rp 10 ribu kepada saksi L untuk membeli satu botol alkohol 70 persen seharga Rp 7.500," kata Anwar Fadillah, Jumat (26/10).
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa saja bahaya alkohol oplosan? Alkohol oplosan adalah minuman keras yang diproduksi secara ilegal dengan bahan-bahan yang tidak diatur atau diawasi oleh otoritas kesehatan. Biasanya, produsen oplosan menggunakan bahan kimia beracun seperti metanol (alkohol kayu), cairan pembersih, atau bahan kimia lainnya untuk meningkatkan kadar alkohol atau memotong biaya produksi.
-
Koin apa yang tertelan remaja itu? Saat berkonsultasi dengan staf medis, dia mengakui secara tidak sengaja menelan koin senilai seperempat, meskipun ia mengklaim tidak mengalami kesulitan bernapas dan tidak mengalami kekeringan mulut.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana remaja itu bunuh diri? Diduga remaja tersebut bunuh diri dengan cara loncat dari ketinggian.
-
Siapa yang sering mabuk-mabukan? Ronaldo geram terhadap Aveiro yang kerap mabuk-mabukan.
Adapun sisa Rp 2.500 dipakai untuk membeli ekstrak minuman energi. Setelah sejumlah bahan telah siap, termasuk air mineral kemasan 1,5 liter, korban mengoplos bahan-bahan itu menjadi satu.
"Kemudian diminum secara bergantian dan sampai habis," kata dia.
Nahas, bagi Yasid usai menenggak minuman oplosan tersebut mengalami mual, muntah-muntah. Tak lama kemudian meregang nyawa. Sedangkan, kawannya L kini masih terbaring lemas akibat dampak yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi minuman keras oplosan.
Polisi dalam perkara ini menyita barang bukti berupa satu botol alkohol 70 persen yang dipakai untuk mengobati luka.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaTujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi sempat meminum alkohol
Baca SelengkapnyaIA (17) tidak bernyawa setelah mengkonsumsi minuman keras bersama temannya.
Baca SelengkapnyaPara korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut setelah kepolisian melakukan tes urine terhadap puluhan remaja yang diamankan itu.
Baca SelengkapnyaJasad pelajar berusia 15 tahun ini kini dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk diautopsi.
Baca SelengkapnyaDua di antara tiga yang ditangkap merupakan pasangan suami istri yang ditangkap di daerah Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku membeli bahan kimia itu memakai uang jajan sebesar Rp25 ribu.
Baca SelengkapnyaPada bagian belakang tubuhnya terdapat luka robek diduga akibat bacokan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaAFA leluasa masuk rumah keluarga korban karena masih tetangga dekat kemudian diam-diam memasukkan sianida ke gelas kopi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan detik-detik tujuh remaja lompat ke Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaBegitu menyayat hati, anak korban mengungkapkan isi hatinya.
Baca Selengkapnya