Orang gila masuk Balai Kota Solo, Satpol PP lakukan razia
Merdeka.com - Kota Solo, akhir-akhir ini kedatangan orang gila dalam jumlah tak wajar. Akibatnya pemerintah kota (pemkot) setempat menggelar razia untuk mengamankan mereka, agar tak mengganggu ketertiban umum.
Sebanyak 200 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pun diterjunkan. Dan hasilnya 23 orang diamankan. Namun usai diperiksa, sebanyak 13 orang terbukti lupa ingatan, sedangkan 8 orang lainnya merupakan gelandangan.
"Di Kota Solo saya lihat banyak sekali orang gila. Bahkan ada yang sempat masuk ke komplek balai kota," ujar Kepala Satpol PP, Sutarja usai memimpin razia, Senin (23/3).
-
Siapa yang rentan mengalami amnesia? Penderita amnesia mungkin mengalami kesulitan mengingat peristiwa tertentu, orang-orang yang dikenal, atau bahkan identitas pribadi mereka sendiri.
-
Siapa yang bisa terpengaruh oleh penurunan daya ingat? Seiring bertambahnya usia, banyak orang mengalami penurunan kemampuan memori yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
-
Dimana lupa menjadi tanda masalah? Jika ini terjadi pada Anda atau orang yang Anda cintai, sebaiknya menjadi perhatian.
-
Bagaimana cara mengenali lupa yang tidak normal? Jika keluarga atau teman memberi tahu Anda bahwa mereka khawatir tentang ingatan Anda, coba terima dengan serius. Apa yang mereka perhatikan bisa lebih berharga daripada apa yang Anda sadari sendiri.
-
Apa penyebab lupa ingatan dalam cerita? Jawabannya adalah kursi DPR! Anton: Lho, kok begitu? Bagus: Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
Sutarja mengatakan dalam razia itu tidak hanya menyasar jalan besar dan tempat strategis saja. Namun juga ke sudut-sudut kampung di Solo.
Terkait banyaknya orang gila itu, Sutarja mengindikasikan ada yang sengaja mengirimnya ke kota Solo. Menurut dia, dari penangkapan tersebut banyak orang gila berasal dari luar kota. Seperti Ngawi, Ponorogo, Salatiga, Wonogiri, Jogja dan sebagainya.
"Ini jumlahnya banyak sekali, seperti ada yang ngedrop (mengirimkan) mereka ke Solo. Tidak mungkin dengan jarak tempuh sejauh itu orang yang hilang ingatan bisa sampai ke Solo. Apalagi dengan berjalan kaki," ucapnya heran.
Terkait penanganan orang gila tersebut, dia berjanji akan membawa mereka ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, dengan bantuan dari Griya PMI.
"Mereka kita perlakukan dengan baik. Diobati dahulu, setelah itu jika sudah pulih ingatannya dan tahu asal usulnya kita antar kembali ke kota asal," terangnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) musiman kerap muncul di sejumlah kota besar di bulan Ramadan. Tak terkecuali di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Karyoto sudah berkomitmen mengusut tuntas kasus temuan tujuh mayat remaja tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca Selengkapnya13 warga Rohingya tersebut untuk dibawa ke tempat yang semestinya.
Baca SelengkapnyaSalah satunya adalah gembong narkoba (Murtala bin Ilyas), otak intelektual dalam jaringan narkoba Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca SelengkapnyaWilly menyebut saat ini pihak kepolisian dan juga pihak BNN juga telah dilibatkan untuk memburu ketujuh tahanan itu.
Baca SelengkapnyaEmpat orang telah diamankan. Polisi juga meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaDelapan imigran gelap ini berangkat dari Bangladesh ke Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara hingga tiba ke Kabupaten Belu, NTT.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap pelaku kejahatan dan laporkan apabila mengalami ataupun mengetahui adanya aksi kejahatan.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaNiat ingin kabur dari kejaran polisi, para bocah yang melakukan balap liar ini malah terjebak lumpur sawah.
Baca Selengkapnya