Orang Jawa jangan coba-coba lakukan hal ini!
Merdeka.com - Bagi orang Jawa khususnya orangtua, ungkapan 'Ora Elok' menjadi salah satu kata mujarab untuk mengingatkan sesuatu kepada anak-anaknya. Kata 'Ora Elok' bermakna tidak boleh, tidak baik, atau tidak sopan.
"Manggon neng tanah Jawa kudu gawe adat Jawa (Tinggal di tanah Jawa harus menggunakan adat Jawa)," ujar Tokoh Masyarakat Jawa, Samini (65 tahun) saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Kamis (24/3).
Masyarakat Jawa dikenal banyak memiliki aturan dan perhitungan. Yang mana dalam aturan tidak tertulis tersebut, ungkapan 'Ora Elok' seringkali keluar saat orang tua memberikan nasihat-nasihatnya.
-
Kenapa artis pakai adat Jawa? Pernikahan selebriti selalu menjadi sorotan, tak terkecuali ketika mereka memilih busana adat Jawa sebagai bagian dari perayaan khusus mereka.
-
Bagaimana cara mengartikan pepatah Jawa 'Desa mawa cara, negara mawa tata'? 'Desa mawa cara, negara mawa tata'. (Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda)
-
Kenapa orang Jawa di Malaysia tetap lestarikan tradisi? Namun mereka tak ingin meninggalkan identitas asal. Walaupun berada di negeri orang mereka tetap lestarikan budaya Jawa.
-
Apa tradisi di Kampung Jawa Malaysia? Selain itu, bila ada warga kampung itu yang menikah, mereka juga melaksanakan tradisi rewang.
-
Contoh akulturasi apa di Jawa Tengah? Adanya rumah-rumah dengan arsitektur nuansa China Kuno yang terdapat di daerah Tembang dan Lasem, Jawa Tengah.
-
Siapa yang mengenakan baju khas Jawa? Thariq dan Aaliyah terlihat seperti raja dan ratu keraton dengan mengenakan baju khas Jawa.
Bukan tanpa sebab orang-orang Jawa memberikan nasihat dengan menggunakan ungkapan 'Ora Elok'. Menurut dia, 'Wong Jawa panggonane semu', maka dalam memberikan pitutur atau nasihat khususnya sopan santun, para sesepuh orang Jawa dulu juga tidak langsung mengatakan 'Jangan..karena..atau jangan..nanti..' secara jelas.
Dalam beberapa kalimat yang didahului kata 'Ora Elok' terdapat nasihat yang terselip dan benar meski kadang kala disertai alasan tidak logis. "Namun juga ada yang benar-benar ora tinemu nalar alias benar-benar tidak logis," terang Samini.
"Pitutur orang tua adalah pelajaran yang baik walaupun terkadang penuh sanepo atau bebasan. Jadi tidak menjurus langsung," tambahnya.
Berikut beberapa nasihat yang menggunakan ungkapan 'Ora Elok' dan dilarang oleh orang Jawa:
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, bulan Safar dikenal memiliki energi yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Baca SelengkapnyaWalaupun berada di negeri seberang, sehari-hari mereka berkomunikasi dengan bahasa Jawa
Baca SelengkapnyaMitos kehamilan Jawa seringkali menggambarkan hubungan antara ibu hamil, janin yang dikandung, dan lingkungan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaIni penting dipahami bagi siapapun yang ingin ke Baduy Dalam. Jangan sampai melanggar.
Baca SelengkapnyaDalam bahasa Jawa, mlumah berarti terlentang dan murep artinya tengkurap.
Baca SelengkapnyaPantang larang berisi ajaran-ajaran apa yang tidak boleh dilakukan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di Desa Margopatut Nganjuk memiliki tradisi Ngalor Ngulon terkait dengan syarat seseorang yang akan menikah.
Baca SelengkapnyaMenurut budaya Jawa, ibu hamil tidak boleh memotong rambut karena dipercaya akan membawa kesialan atau bahaya bagi ibu dan bayinya.
Baca SelengkapnyaPernikahan dalam adat Jawa tak bisa lepas dari aneka mitos yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Baca Selengkapnya