Orang Tua di Garut Mengeluh Harga Buku SD Mencapai Rp1 Juta
Merdeka.com - Sejumlah orang tua siswa sekolah dasar negeri di Kabupaten Garut mengeluhkan harga buku pelajaran yang mencapai Rp1 juta. Mereka menilai harga tersebut tidak wajar dan sangat membebani.
Wali siswa SDN Sukagalih V, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut Irman mengaku keberatan dengan mahalnya harga buku anaknya. Dia mengatakan hanya bisa membeli buku saja untuk anaknya karena total harga yang harus dikeluarkan untuk seluruh buku sangat mahal.
"Tentu dengan harga yang mencapai Rp1 juta itu cukup membebani. Itu memang buku pelajaran untuk satu tahun, namun tetap saja kan kalau ada keterbatasan dana. Jadinya saya baru bisa membelikan beberapa buku saja karena baru punya uang Rp300 ribu," ujar Irman, Kamis (25/7).
-
Mengapa biaya sekolah Sakti mahal? Bagi yang belum mengetahui, biaya pendidikan untuk tingkat SD di sini mencapai lebih dari Rp 500 juta. Tidak heran fasilitasnya sebaik ini!
-
Kenapa motor-motor ini dibanderol mahal? Motor-motor ini menggunakan teknologi mutakhir, material berkualitas tinggi, dan dirancang dengan desain eksklusif. Banyak di antaranya diproduksi dalam edisi terbatas, sehingga menambah nilai prestise.
-
Kenapa makanan Padang mahal untuk mahasiswa UI tahun 1960an? 'Warung makan Padang belum sebanyak setelah tahun 1970an. Makan makanan Padang bagi mahasiswa zaman itu, terasa mahal. Sekali-sekali saja,' beber Firman Lubis.
-
Kenapa anak stres karena pelajaran? Anak-anak sering kali menghadapi rutinitas sekolah yang padat, termasuk tuntutan nilai akademis yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan stres karena mereka harus menyeimbangkan kegiatan sekolah dengan kegiatan lain seperti les privat, kegiatan ekstrakurikuler, dan tugas rumah yang banyak.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Kenapa pengusaha itu menyekolahkan anaknya di sekolah mahal? Terlebih, pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi masa depan anaknya.'Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, apalagi menyangkut pendidikan dan masa depan, achie ingin yang terbaik bagi boy dan coco,' tulis Hilman dalam keterangan videonya.
Dia mengungkapkan, guru di sekolah sang anak sebenarnya tidak mewajibkan membeli buku tersebut. Namun, buku-buku tersebut biasa dipakai saat proses belajar mengajar.
Sehingga, kata dia, mau tidak mau orang tua memutar otak agar semua buku terbeli. Oleh karena itu, dia berharap agar buku pelajaran bisa disediakan oleh sekolah bisa dibantu oleh pemerintah setempat.
"Jadi kalau ada PR atau apa mungkin, jangan dikerjakan di buku paket biar bisa dipakai lagi di tahun selanjutnya kan," ucapnya.
Sementara itu, wali siswa lain di SDN 1 Samarang juga mengeluhkan hal serupa. Dia mengaku harus membeli buku pelajaran anaknya lebih dari setengah juta. Jumlah tersebut dianggapnya terlalu mahal.
"Buku pelajaran yang digunakan dari penerbit Erlangga. Buku terbitan itu memang mahal sih. Jadinya ya kita harus ngumpulin uang dulu biar bisa beli semuanya untuk anak. Sekarang belum bisa beli karena belum ada uangnya," ujarnya.
Di SDN 1 Samarang, lanjut Sri, penjualan buku pelajaran dilakukan di sebuah ruangan bekas kantor koperasi sekolah. Karena mahalnya harga buku, tidak jarang orang tua yang meminta penjual agar dibolehkan berutang atau membayar dengan cara dicicil.
"Ya namanya juga sayang sama anak, akhirnya mungkin para orang tua melakukan upaya lobi dengan penjual buku karena materi ajarnya ada di buku itu. Saya sebetulnya berharap agar buku disediakan sekolah, disimpan di perpustakaan agar bisa dipinjam. Kalau saat dipinjam hilang ya harus diganti agar bisa terus dipakai dikemudian hari oleh siswa selanjutnya," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu buku dijual dengan harga Rp30 ribu per eksemplar dan harus dimiliki tip siswa TK,
Baca SelengkapnyaMasuk tahun ajaran baru sekolah, buku tulis mulai banyak diburu orang tua murid.
Baca SelengkapnyaSeorang anak SD berusia 13 tahun depresi berat karena HP yang dibeli dengan tabungannya dijual oleh orang tuanya.
Baca SelengkapnyaBiaya untuk bisa sekolah di Binus International School cukup mahal jika membandingkan dengan gaji atau upah minimum provinsi (UMP).
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 persen dari gaji digunakan sebagai biaya pendidikan anak di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaWanita menyebut harga makanan dan minuman di warung ini tak masuk akal.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Ono Surono.
Baca SelengkapnyaMendengar pengakuan siswa tersebut, raut wajah Ganjar terlihat marah dan kecewa ada sekolah negeri yang melakukan pungutan ke sekolah.
Baca SelengkapnyaMegawati heran dengan kebiasaan para ibu-ibu yang mengikuti majelis taklim kerap kali merogoh kocek demi membeli pakaian seragam.
Baca SelengkapnyaDi akhir pertemuannya, Dedi memberikan sejumlah uang kertas ke sang ibu muda.
Baca SelengkapnyaTerungkap sebuah fakta rata-rata uang jajan para murid SMA di Jakarta. Begitu mencengangkan, ada yang jumlahnya sampai jutaan.
Baca SelengkapnyaHal ini seperti yang diceritakan salah satu orangtua di media sosial Instagram.
Baca Selengkapnya