Orang tua korban tewas ditabrak Mercy minta kasus anaknya tak dipolitisasi
Merdeka.com - Kasus pembunuhan Eko Prasetio (28) dengan aksi menabrakkan mobil Mercedes-Benz oleh Iwan Adranacus (40) di Solo terus bergulir. Tak sedikit pihak meragukan kepolisian bakal menangani profesional kasus tersebut.
Namun hal tersebut dibantah oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Haribowo. Ribut menghimbau masyarakat tenang dan mempercayakan kasus tersebut kepada Polresta Surakarta.
"Kasus ini telah kami tangani secara profesional, transparan dan akuntabel. Polresta Surakarta diback up Polda Jateng, besok pagi akan menggelar olah TKP (tempat kejadian perkara), untuk memastikan bahwa kasus ditangani secara profesional," kata Ribut dalam konferensi pers, Kamis (23/8) malam.
-
Kenapa orang tua korban tidak mau restorative justice? 'Saya tidak mau, karena saya lihat videonya itu sangat sadis cara mereka pukuli anak saya. Jadi saya mau proses hukum,' tegasnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan? 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini. Karena hanya dua dugaannya, unit bus tidak pernah dicek atau sengaja dibiarkan beroperasi meski bermasalah.' 'Apa pun itu, dua-duanya jelas salah.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Siapa yang bisa membantu orang tua? Psikolog Melissa Brand dari Equilibria Psychological and Consultation Services di Philadelphia berbagi beberapa petunjuk yang dapat membantu orang tua mengenali kebohongan anak-anak mereka.
Pernyataan senada juga disampaikan orang tua korban, Suharto. Keluarga, lanjut Suharto, sepenuhnya mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada pihak berwajib.
"Kami mempercayakan musibah yang menimpa anak kami ke Polresta Solo. Kami memohon kepada khalayak ramai, jagan dipolitisir dengan hal yang tidak kami inginkan. Tolonglah kami agar arwah anak kami tenang," tutur Suharto.
Suharto menyatakan kekecewaannya, jika kasus meninggalnya staf Rumah Sakit Karima Utama itu dipolitisasi oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab.
"Kalau ada yang mempolitisasi, kami akan kecewa. Masalah ini sudah kami serahkan sepenuhnya kepada Polresta Solo yang sudah menangani secara transparan," tandasnya.
Suharto juga minta agar kasus tersebut tak dikaitkan dengan isu SARA. Ia tidak ingin kondisi Kota Solo yang sudah aman akan terus menjadi tak nyaman.
"Mohon sekali lagi, jangan dipolitisasi. Biarkan anak kami tenang di sana. Kami sudah ikhas. Kami sudah mempercayakan kasus ini kepada Polresta Solo yang benar-benar profesional. Mudah-mudahan mereka yang menangani kasus ini mendapat petunjuk dari Yang Kuasa, bimbingan dari Alloh, dan jadi pahala mereka di akhirat," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga tersangka tak pernah menyampaikan permintaan maaf hingga digelarnya sidang perdana, Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaKini anak Vincent Rompies banyak dibela karen korban perundungan diduga sering lakukan ini!
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisial TY (35) saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban ingin kasus terus berlanjut sampai pengadilan.
Baca SelengkapnyaSebab, apa yang sudah dikomunikasikan itu saat ini masih belum terealisasi.
Baca Selengkapnya