Orang tua siswi korban bully SMAN 9 Ciputat lapor ke Polda Metro
Merdeka.com - Orang tua korban siswi SMAN 9 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, hari ini melapor ke Polda Metro Jaya, Jakarta. Kedatangannya ini untuk mencari keadilan atas kasus bullying yang dialami anaknya.
"Saya minta keadilan untuk anak saya, itu melanggar asusila, pas dalam proses belajar, yang merobek baju kakak kelasnya, 2 kancing lepas, ada kata-kata enggak senonoh, teriak cantik si tapi rela bagi. Apa motif perlakukan itu ke anak, sekolah enggak bisa kasih pernyataan. Katanya karena baju seragam ketat? enggak ketat kok," kata Jacklyn Saerang, orang tua korban siswi SMAN 9 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/8).
Dia menyayangkan pihak sekolah yang enggan membantu permasalahan ini, padahal di sekolah tersebut terdapat CCTV yang bisa dijadikan alat bukti.
-
Kenapa bullying di sekolah berbahaya? Bullying di sekolah dapat memiliki berbagai dampak negatif yang serius, baik bagi korban maupun pelaku.
-
Bagaimana cara orang tua mengenali anak yang menjadi korban bullying? Salah satu cara agar orang tua dapat mengetahui anak menjadi korban bullying atau tidak adalah dengan menjalin komunikasi baik dengannya. Jadilah pendengar yang baik bagi anak-anak.
-
Kenapa anak melakukan bullying? Tindakan bullying yang dilakukan oleh anak-anak sering kali dipicu oleh beberapa faktor, termasuk pengaruh dari lingkungan keluarga, minimnya rasa empati, serta dorongan untuk mendapatkan perhatian atau kekuasaan.
-
Kenapa anak terlibat dalam bullying? Anak-anak dapat terlibat dalam tindakan bullying karena berbagai alasan, seperti rasa cemburu, kurangnya kepercayaan diri, atau merasa lebih unggul dibandingkan teman-temannya. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam terhadap pengalaman buruk yang mereka alami.
-
Bagaimana orang tua melindungi anak dari bullying? Ingatlah bahwa sebagai orangtua, Anda memiliki peran penting dalam melindungi anak-anak dari bullying.
"Ada CCTV, sekolah enggak mau menayangkan. Saya minta keadilan bagi anak saya yang baru 7 hari, mau cari ilmu," tandasnya.
Sebelumnya, kasus kekerasan terjadi di SMAN 9 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Korban bernama Cecilia Puti Nabila, siswi baru di-bully oleh kakak kelasnya.
Kapolsek Ciputat Kompol Burhanuddin membenarkan adanya laporan mengenai hal itu. Namun, pihaknya menyarankan kepada keluarga agar segera melapor ke Subdit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan.
"Iya, ada pihak keluarga tadi ke sini (Polsek Ciputat) tapi kita arahkan ke Polres Jakarta Selatan," kata Burhanuddin kepada merdeka.com, Kamis (14/8).
Ketika dihubungi merdeka.com, tante korban bernama Dela, mengecam perbuatan tersebut. Dia pun tidak terima jika keponakannya diperlakukan tidak baik.
"Pelaku ada lima orang. Keponakan saya ditarik ke kelas sama seniornya pas pulang sekolah. Itu keponakan saya bajunya dirobek-robek, ditulis kata-kata dan BH (pakaian dalam), disaksiin sama 23 orang cowok cewek," kata Dela.
Dia menyesalkan, pihak sekolah terkesan lamban dalam menangani masalah ini. "Di situ yang kita kesal sama pihak sekolah. Keponakan saya udah enggak mau sekolah, mentalnya sudah kena. Malah guru, enggak kooperatif," ucapnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus siswi SD di Gresik yang mengaku menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso, menyedot perhatian publik.
Baca SelengkapnyaMendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris
Baca SelengkapnyaDari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaViral seorang kakak curhat adiknya jadi korban bullying di sekolah, tingkah pelaku bikin geram.
Baca SelengkapnyaLemparan itu mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban yang baru berumur 8 tahun itu mengalami luka bocor.
Baca SelengkapnyaPelaku bullying SMP di Cilacap kini tengah diamankan. Ibu korban bullying tak mampu tahan emosi saat bertemu pelaku.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah memilih untuk bungkam atas kasus yang menimpa peserta didiknya.
Baca SelengkapnyaRE mengaku masih menjadi anak baru di sekolah tersebut sehingga belum mengenal siswa lain
Baca SelengkapnyaPihak sekolah dan Dinas Pendidikan Muara Enim mestinya memberikan skorsing
Baca SelengkapnyaDiketahui, kasus yang dilaporkan RE (16) pada Januari 2024 dan ditangani Polres Metro Jakarta Selatan ini telah naik ke tahap penyidikan.
Baca SelengkapnyaDengan menahan tangis dia bercerita, sudah dibully secara verbal sejak dirinya pertama kali masuk sekolah pada bulan November 2023
Baca Selengkapnya