Orangtua bingung perlakukan anaknya mengidap kelamin ganda
Merdeka.com - Torikin (42) dan Seni (37) warga Desa Sukasari, RT 06/ RW 01, Kelurahan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang merupakan kedua orangtua empat anak yang mengidap penyakit kerancuan kelamin sejak dilahirkan, sempat bingung memperlakukan anaknya sehari-hari. Mereka bingung memperlakukan sebagai laki-laki atau perempuan kepada anak-anaknya itu.
Torikin mengaku setelah dilakukan musyawarah bersama keluarga besarnya dan istrinya Seni, mereka menyepakati untuk memperlakukan ke empat anaknya sebagai laki-laki. Sehingga, meski mempunyai kelainan pada bagian kelamin ganda, keduanya mengenakan pakaian layaknya sebagai anak laki-laki.
"Awalnya bingung menentukan kelamin ke tiga anaknya saya. Namun akhirnya keluarga sepakat memperlakukan anak-anaknya sebagai laki-laki dalam pergaulan di lingkungannya," ungkapnya saat dihubungi merdeka.com melalui handphone milik kakaknya Ulumudin Sabtu (4/3).
-
Apa itu penyakit keturunan? Penyakit keturunan juga dikenal sebagai penyakit genetik, yaitu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada genetik yang diwariskan dari orang tua kepada anak.
-
Mengapa penyakit keturunan jadi masalah serius? Fenomena penyakit keturunan memberikan tantangan serius dalam bidang kesehatan, karena memahami dan mengelola penyakit keturunan memerlukan pengetahuan mendalam tentang genetika dan dampaknya terhadap kesehatan seseorang.
-
Bagaimana keluarga menjaga anak? Selain itu, lembaga keluarga juga berperan dalam memberikan proteksi kepada anggota keluarga dari bahaya fisik maupun emosional. Melalui lingkungan keluarga yang aman dan suportif, anggota keluarga merasa dilindungi dan dapat berkembang dengan baik.
-
Apa saja jenis penyakit keturunan? Ada tiga jenis penyakit keturunan, yaitu Penyakit Monogenik, Penyakit Multifaktorial, dan Penyakit Kromosom.
-
Bagaimana anak pertama laki-laki dan anak terakhir perempuan bisa saling membutuhkan? Selanjutnya, anak pertama laki-laki saat menikah dengan anak terakhir perempuan maka keduanya akan saling membutuhkan satu sama lain. Sebab, keduanya telah terbiasa memiliki karakter yang rasanya tepat saat bersama. Anak sulung yang terbiasa mengasuh adik-adiknya akan merasa nyaman berpasangan dengan anak bungsu yang seperti adiknya sendiri. Begitu juga dengan anak bungsu.
Kakak Torikin yang juga perangkat Desa Sukosari, Ulumudin yang sempat ikut mengantar keluarga tersebut ke Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Kota Semarang mengatakan ketiga warganya tersebut secara financial juga memerlukan bantuan dari berbagai pihak untuk melakukan operasi.
"Kejadian ini berulang seperti yang dialami warga kami dua tahun yang lalu. Kondisi warga sangat tidak mampu. Dulu, untuk memeriksakan ke tiga anak ini, paling tidak kami butuh dana minimal 1,5 juta setiap datang ke RS Kariadi Semarang. Dan kami cari ke sana kemari untuk memenuhi kebutuhan tersebut," papar Ulumudin, Sekretaris Desa atau biasa disebut Carik oleh warga sekitar ini.
Ulumudin berharap berbagai pihak, terutama pemerintah bisa membantu kasus warga sekaligus keluarganya ini.
"Kami berharaplah, pemerintah bisa memberikan bantuan dan perhatiannya terkait kejadian yang kami alami ini. Kasihan Mas Torikin karena dari golongan orang tidak mampu. Kerjanya hanya sebagai buruh tani dan serabutan. Sementara istrinya Seni hanya di rumah saja mengurusi anak-anaknya," tuturnya.
Sebelumnya, dari lima anak Torikin yang dibawa ke Laboratorium RSND, tiga di antaranya mengidap penyakit Ambigus Genetalia yakni Z (12), TA (4) dan NI (2), sedangkan IS dan A dinyatakan normal oleh tim ahli.
Selain itu, putri pertamanya bernama SD (19) yang tengah menempuh studinya di Pondok Pesantren juga mengalami kerancuan kelamin, namun pada kesempatan tersebut Torikin tidak sempat membawanya ke RSND.
Torikin menjelaskan, kelainan muncul terutama pada payudara yang mulai hilang, suara SD yang seperti laki-laki dan tumbuhnya kumis dan jambang pada wajah SD anak pertamanya. Torikin yang bekerja sebagai buruh serabutan ini, mengakui penyakit tersebut pertama kalinya muncul dari kerabatnya.
Kerabatnya yang diketahui bernama Santi (40) ini juga mengalami penyakit serupa dan akhirnya dibawa ke Semarang RSND untuk di cek. Pada tahun 2012 Santi akhirnya sukses di operasi di RSUP dr Kariadi Semarang.
Baca Juga:
10 Jenis pekerjaan yang dianggap seksi oleh para wanita
Cerita PNS janda cantik tewas setengah bugil di rumahnya
Enam kasus kartun nabi paling menggegerkan
Kaka Slank 'Tampar' Haji Lulung, Farhat Abbas Tak Terima!
Tak tinggal diam, Agung Laksono serang balik Ical
Presiden Obama Bakal Bersitegang Dengan Kanye West?
Pegang bukti segepok, Ahok siap penjarakan anggota DPRD DKI
Mengenang Osama bin Laden saat bersembunyi di pegunungan Tora Bora
Para gadis wajib mengetahui 8 rahasia tentang vagina ini
Kubu Jokowi pasang badan saat Menkum HAM diusik KMP
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak kedua laki-laki sering kali memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari saudara-saudara lainnya.
Baca SelengkapnyaAnak kedua memiliki kepribadian unik yang bisa mereka tunjukkan ketika sedang menjalani hubungan romantis.
Baca SelengkapnyaGender dysphoria mengacu pada perasaan tidak nyaman yang dialami seseorang karena jenis kelaminnya tidak sesuai dengan identitas gender yang mereka miliki.
Baca SelengkapnyaSeperti apa dinamika hubungan pernikahan anak pertama dan kedua?
Baca SelengkapnyaAnak bungsu laki-laki sering kali menjadi sorotan dalam keluarga karena posisinya yang unik dan peran yang berbeda dibandingkan dengan saudara-saudaranya.
Baca SelengkapnyaAnak ke 2 dalam keluarga memiliki karakteristik cukup unik. Ini fakta anak ke 2 dalam percintaan.
Baca Selengkapnya