Orangtua diminta waspada gejala kanker pada anak
Merdeka.com - Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar diskusi tentang pendidikan dan mengenal sejak dini kanker pada anak. Pada kesempatan itu, konsultan kanker anak Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, dr Edi Setiawan Tehuteru, SP AK, MHA memaparkan bahwa peran orangtua sangat penting dalam mendeteksi gejala kanker pada anak.
Orangtua harus memiliki pengetahuan, karena kanker pada anak sangat sulit dideteksi, berbeda dengan kanker pada orang dewasa.
Seminar diikuti oleh puluhan ibu-ibu ini digelar atas kerjasama yayasan Anyo Indonesia dengan Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia Kota Banda Aceh. Seminar ini berlangsung di Aula lantai IV, Gedung A, Balaikota Banda Aceh.
-
Siapa yang ikut seminar? Seminar yang dilakukan di dua sekolah ini menghadirkan peserta dari perwakilan masing-masing kelas di keduanya.
-
Siapa yang hadir di seminar? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Apa yang dibahas di seminar Wanita dan Ilmu? Menanggapi kebutuhan akan pemahaman yang lebih mendalam mengenai krisis usia paruh baya, DearBlack mempersembahkan acara Wanita dan Ilmu dengan tema 'Midlife Crisis' pada Sabtu, 31 Agustus di Balai Sudirman, Jakarta.
-
Siapa pembicara di seminar bulanan AMA Malang? Dalam seminar yang berlangsung secara gayeng tersebut, dibahas mengenai bagaimana platform omnichannel ini bisa membantu mengoptimalkan kinerja bisnis.
-
Siapa yang ikut dalam pelatihan ini? Sumber daring mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta adalah wanita berusia 35 hingga 55 tahun. Seorang wanita berusia 54 tahun, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menceritakan bahwa ia telah mengembangkan perasaan terhadap teman sekelas putranya dan menyatakan kekhawatiran mengenai menurunnya daya tariknya.
-
Siapa yang hadir di pengajian? Reza Artamevia, yang merupakan ibu kandung Aaliyah, juga hadir dalam pengajian tersebut.
Kata dr Edi Setiawan Tehuteru, sampai saat ini dari sekian banyak kanker yang dapat ditemui pada anak hanya satu jenis yang bisa dideteksi secara dini, yakni kanker bola mata atau dikenal dengan istilah retinoblastoma.
"Karenanya, penting bagi orangtua untuk mengetahui dan mewaspadai gejala kanker pada anak mengingat baru satu jenis yang dapat dideteksi secara dini" ujarnya pada seminar, Selasa (14/4).
Lanjutnya, deteksi dini untuk retinoblastoma dinamakan 'lihat merah'. Pemeriksaannya pun tidak harus ke rumah sakit besar, karena juga bisa diperiksa oleh seorang tenaga kesehatan yang telah dilatih sebelumnya.
"Di Puskesmas pun bisa diperiksa dengan menggunakan alat yang disebut ophthalmoscope, suatu alat untuk melihat bagian dalam dari mata anak" ungkap Edi.
Selain Retinolastoma, dr Edi mengatakan bahwa kanker pada anak berbeda dengan kanker pada orang dewasa yang bisa dicegah, namun berbeda pada anak tidak bisa dilakukan pencegahan.
Lalu, dr Edi Setiawan Tehuteru menyebutkan apa gunanya orangtua mengajarkan pola hidup dan pola makan sehat kalau pada kenyataannya kanker pada anak juga tidak bisa dicegah.
dr Edi mengungkapkan, pola hidup dan makan sehat tetap harus diajarkan kepada anak-anak sejak usia dini, memang bukan bertujuan untuk mencegah kanker yang timbul, namun lebih kepada pencegahan agar saat anak-anak menginjak usia dewasa mereka dapat terhindar dari berbagai jenis kanker yang biasanya menyerang orang dewasa.
"Jadi orangtua bila mencurigai anaknya terkena kanker, sebaiknya orangtua segera membawanya ke rumah sakit dan mengonfirmasi apakah gejala yang dijumpai benar kanker atau bukan," pintanya.
Pada seminar ini, para peserta juga diberikan buku tentang kanker pada anak dari yayasan Anyo Indonesia. Pimpinan Anyo Indonesia, Ibu Pinta berharap buku yang dibagi dapat menambah pengetahuan para orangtua dalam upaya mengenali kanker secara dini, dan ketika menemukannya segera membawa anaknya untuk segera diperiksa dan diobati dengan baik dan tuntas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis kanker yang paling banyak menyerang anak di Indonesia adalah retinoblastoma dan kanker darah atau leukemia.
Baca SelengkapnyaDeteksi dini kanker serviks terus diupayakan YKI dengan melakukan pelatihan tenaga terampil.
Baca SelengkapnyaMasa pertumbuhan adalah masa yang kritis bagi anak. Artikel ini akan menguraikan alasan-alasan pentingnya posyandu bagi kesehatan ibu dan anak.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini tingkat kesembuhan pasien kanker anak di Indonesia hanya 45 persen. Jauh di bawah negara maju yang di kisaran 70-80 persen.
Baca SelengkapnyaBanyak pasien kanker anak baru mengetahui kondisi kesehatannya setelah memasuki stadium lanjut.
Baca SelengkapnyaBerikut ucapan hari kanker anak sedunia yang sebarkan semangat dan motivasi penuh makna.
Baca SelengkapnyaKongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak ke 19 digelar di Jateng dan diikuti 4000 dokter spesialis anak.
Baca SelengkapnyaRibuan orang tua siswa di Banyuwangi telah mengikuti pendidikan parenting, Sekolah Orang Tua Hebat (Sobat), yang difasilitasi oleh Pemkab Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, kurang lebih 11 ribu anak per tahun yang terdiagnosis kanker.
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaMantan artis cilik Tasya Kamila mengaku tertarik dengan konsep Posyandu Remaja yang ada di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKrisis usia paruh baya, atau yang sering dikenal sebagai midlife crisis, adalah fenomena yang umum terjadi pada usia 40 hingga 60 tahun.
Baca Selengkapnya