Orangtua Tak Perlu Panik, Ini Cara Atasi KIPI Vaksin Covid-19 Pada Anak
Merdeka.com - Vaksinasi Covid-19 sudah mulai diberikan kepada anak-anak. Sama halnya pada dewasa dan remaja, anak bisa mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil hingga mual atau muntah.
Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari menuturkan setelah diberikan vaksinasi pada anak, orangtua harus selalu memantau. Jika anak mengalami KIPI seperti demam, jangan panik dan segera berikan obat pereda.
"Jika anak tidak terasa nyaman istirahat, kalau perlu obat, berikan obat segera, kalau dia demam segera jangan ditunda, tidak akan mempengaruhi daya kebal yang akan diperoleh," kata Hinky dalam dalam diskusi 'IDAI menjawab kegalauan tentang vaksin Covid-19 pada anak' dalam siaran teleconference, Sabtu (22/1).
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Kenapa anak batuk dan pilek harus cukup istirahat? Perlu ibu ketahui bahwa tubuh anak membutuhkan waktu untuk memulihkan diri dari penyakit, dan tidur menjadi cara terbaik untuk memberikan tubuh kesempatan tersebut.
-
Apa yang harus dilakukan saat anak luka? Anak-anak harus diajarkan untuk mencuci luka dengan air bersih atau cairan antiseptik untuk memastikan luka benar-benar bersih sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
-
Siapa yang harus melakukan vaksinasi di musim hujan? Vaksinasi adalah salah satu cara terpenting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anak. Orang tua dapat berbicara dengan dokter mengenai vaksinasi yang tepat untuk anak.
Hinky menuturkan, anak-anak setelah divaksin perlu istirahat dan mengonsumsi air putih yang cukup. Jika mengalami nyeri di tangan setelah disuntik tetap digerakkan dan digunakan.
"Bila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi air dingin," bebernya.
Hinky menjelaskan, biasanya gejala pascaimunisasi seperti demam akan pulih dalam satu atau dua hari. Tetapi jika demam tidak kunjung reda segera hubungi tenaga kesehatan terdekat.
"Jadi kalau lebih dari 48 jam, lebih lama dari 48 jam periksa tes covid, karena diagnosis pertama adalah terkena covid," bebernya.
Tetapi menurut dia ada beberapa kasus KIPI pada anak setelah dites bukan disebabkan covid atau KIPI murni. Melainkan kasus Expanded Dengue Syndrome (EDS), sebuah penyakit yang disebabkan infeksi virus dengue.
"Demam berdarah masih ada bahkan ada yang berakibat fatal kemarin di rumah sakit swasta di Jakarta timur atau barat, coba cek, daerah di Tasikmalaya itu ternyata dengue, harus kita cek 48 jam, lebih dini enggak apa-apa, artinya dipantau tiap hari," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Liburan akhir tahun seperti sekarang seharusnya menjadi waktu menyenangkan bagi anak. Namun anak rentan sakit saat menjalani liburan.
Baca SelengkapnyaMusim hujan merupakan masa rentan yang bisa menyebabkan anak sakit. Ketahui cara mengatasinya:
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga tips yang bisa diandalkan saat anak mengalami batuk dan pilek.
Baca SelengkapnyaVaksinasi jadi momen paling mendebarkan yang harus dihadapi anak-anak, namun dokter satu ini punya trik jitu.
Baca SelengkapnyaDengan upaya pencegahan, diharapkan dapat mengurangi kasus polio dan melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.
Baca Selengkapnya