Orangtua Zoya: Pedih rasanya anak meninggal dibakar
Merdeka.com - Asmawi (56) terpukul mendapatkan kabar anaknya tewas dihakimi massa, bahkan dibakar ketika masih hidup. Karena itu, pihaknya meminta semua pelaku ditangkap dan diberi hukuman yang setimpal.
"Pedih rasanya, anak digedik (dipukul), meninggal karena dibakar," Asmawi di lokasi autopsi jenazah anaknya, di TPU Kedondong, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (9/8).
Dia menyayangkan aksi main hakim sendiri yang dilakukan oleh massa. Sebab, Indonesia berdasarkan negara hukum. Adapun, dalam peristiwa tersebut, anaknya tidak diberikan pembelaan, melainkan langsung dipukuli, dan dibakar hingga tewas mengenaskan.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Kenapa rumah wartawan itu dibakar? 'Fakta inilah yang kemudian kami simpulkan bahwa ini adalah kejahatan. Kita terus menguatkan pengertian kita terjadi kejahatan, terkait hari ini kita sedang bekerja untuk menentukan siapa orang-orang yang kemudian terlibat selain para pelaku,' kata Kapolda Sumut.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
"Kami meminta semua pelaku ditangkap, dan diberikan hukuman yang setimpal," katanya.
Kuasa hukum keluarga, Abdul Chalim Sobri mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat berwenang yaitu kepolisian. Apalagi, keluarga telah mengizinkan polisi melakukan proses autopsi.
"Keluarga awalnya keberatan karena sudah dimakamkan, akhir menyetujui karena untuk proses penyidikan," ujarnya.
Chalim mengaku sudah mendapatkan informasi bahwa tiga orang pelaku lain tertangkap. Sebelumnya, kata dia, sudah ada dua tersangka yang ditangkap.
"Kami meminta semua pelaku yang terlibat ditangkap dan diproses hukum," ujarnya.
Adapun, penyidik menjerat para tersangka dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan hingga korban meninggal dunia. Para tersangka terancam penjara selama 12 tahun.
Muhammad Aljahra alias Zoya tewas dipukuli massa dan dibakar hidup-hidup di Kampung Muara Bakti, Babelan, pada Selasa (1/8) lalu. Zoya dikejar massa lalu dipukuli karena melakukan pencurian amplifier di Musala Al-Hidayah di Kampung Cabang Empat, tak jauh dari lokasi pembakaran.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan perwakilan keluarga usai menemani pemeriksaan Ibunda Imam Masykur, Fauziah di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaKeluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaPembunuhan tersebut dilakukan oleh DZ lantaran ia sakit hati karena sering ditagih utang sejumlah Rp300.000
Baca SelengkapnyaEmosional ibunda Imam Masykur ketika menatap langsung ketiga tersangka, yang membunuh anaknya
Baca SelengkapnyaPermintaan itu diungkapkan Fauziah saat menjadi saksi di Pengadilan Militer (Dilmil) II-08, Jakarta Timur, Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaIbu korban menangis tiada henti saat mengantarkan empat peti jenazah anaknya ke TPU Perigi, Sawangan, Depok.
Baca SelengkapnyaTuntutan dibacakan JPU dalam sidang di Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus Palembang, Selasa (8/10) malam.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menangkap ayah kandung korban inisial BI (44).
Baca SelengkapnyaNama Harun Al Rasyid belakangan kembali mencuat saat debat perdana Capres yang digelar KPU RI, Selasa (12/12) malam.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran
Baca Selengkapnya