Orangutan di Kalteng tewas dengan luka tombak menembus jantung
Merdeka.com - Orangutan (Pongo Pygmaeus) ditemukan tewas mengambang di Sungai Mangkutub, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Dari hasil autopsi medis, orangutan yang diperkirakan berusia 15 tahun itu tewas akibat luka tombak yang menembus jantung.
Keterangan diperoleh merdeka.com, orangutan itu ditemukan tim rescue dan translokasi dari Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Kalimantan Tengah, Sabtu (16/1) sekitar pukul 08.30 WIB, di tengah upaya penyelamatan tahap II, yang dimulai sejak 4 Januari 2016 lalu.
Kondisi orangutan sangat mengenaskan, dengan sebagian kulit leher dan kepala mengelupas dan berbau menyengat. Pascatemuan, tim rescue bergegas mengevakuasi ke daratan di tepi sungai untuk dilakukan pemeriksaan. Dugaan awal tim saat itu, Orangutan tewas ditembak menyusul lubang luka menganga di bagian dada kiri.
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Dimana Orangutan Tapanuli bisa ditemukan? Mengutip indonesia.go.id, Orang utan Tapanuli ini hanya bisa ditemukan di ekosistem Batang Toru. Berada di 3 kabupaten, yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
-
Dimana orang utan raksasa itu ditemukan? Peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur.
-
Kapan Orangutan Tapanuli ditemukan? Seiring perkembangan teknologi terutama di bidang genetika, banyak penemuan baru terkait DNA orang utan di Sumatra. Pada 2017, telah ditetapkan spesies baru, yaitu Orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Dimana Naga muncul di Sungai Musi? Selain cerita menyeramkan dari sosok Hantu Air, di Sungai Musi juga berkembang kisah-kisah mitos lainnya yaitu seekor Naga yang bersemayam di dalam sungai dan sering kali naik ke permukaan air untuk menampakkan diri.
"Tim juga menemukan luka sayat sepanjang 10 sentimeter di bagian belakang dekat pinggul atas seperti tebasan benda tajam. Jasadnya lantas dibawa tim ke klinik BOSF Nyaru Menteng untuk dilakukan nekropsi (semacam autopsi), untuk mengetahui lebih jauh penyebab kematiannya," kata CEO Yayasan BOS Indonesia Dr Jamartin Sihite kepada merdeka.com, Senin (18/1).
Jamartin menerangkan, sehari kemudian, Minggu (17/1), tim menyatakan orangutan itu mati akibat tusukan benda tajam, langsung mengarah ke jantung. Diperkirakan, senjata tajam berjenis tombak tradisional atau tiruk, berupa tombak bermata satu yang sering digunakan untuk mencari ikan.
"Luka lain yang ditemukan akibat benda tajam selebar 10 sentimeter dan dalam luka 0,5 sentimeter di bagian pinggang belakang, juga ada luka di wajah. Tidak, tidak ada bekas luka tembakan atau peluru sama sekali di sekujur tubuhnya. Diperkirakan juga, usia kematiannya 3-5 hari," ujar Jamartin.
"Yang menjadi catatan penting untuk semua dan kami garis bawahi, penemuan jasad orangutan ini mengikuti beberapa temuan lain, menunjukkan bahwa orangutan di kawasan tepian Sungai Mangkutub, berada dalam kondisi kritis. Ini sebagai akibat konflik dan sangat perlu segera diselamatkan," terang Jamartin.
Sebelumnya, pada hari Jumat 8 Januari 2016, tim yang sama juga menemukan satu individu orangutan jantan berusia sekitar 12 tahun dengan luka sedemikian parah. Sedikitnya 13 luka peluru senapan angin bersarang di tubuh orangutan tersebut, sebagian di rongga mata. Kondisi itu memungkinkan individu orangutan mengalami kebutaan total.
"Saat ini orangutan itu masih dirawat di lokasi program reintroduksi orangutan Kalimantan Tengah. Terbaru, kondisinya stabil dan nafsu makannya cukup baik," demikian Jamartin.
Dilansir Yayasan BOS, bulan November 2015 lalu tim survei juga menemukan kerangka dua orangutan, salah satunya hanya menyisakan tengkorak kepala. Survei BOS dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak dari kebakaran hutan yang melanda sebagian kawasan program konservasi Mawas di bulan Oktober-November 2015
Jumlah orangutan yang berhasil diselamatkan di sepanjang Sungai Mangkutub pada upaya penyelamatan sesi II 4-17 Januari 2016 adalah 37 individu orangutan bayi hingga dewasa. Total yang sudah dilepasliarkan ke wilayah hutan Bagantung, hutan yang relatif masih aman, sebanyak 36 individu. Sedangkan pada upaya penyelamatan sesi I pada 26 November-7 Desember 2016 lalu, menyelamatkan sebanyak 38 individu orangutan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas sampai ke Sungai Pua sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung ke lokasi.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaMayat wanita itu mengenakan pakaian dalam bagian atas warna coklat dan celana yang robek.
Baca SelengkapnyaSeekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaPeristiwa gajah sumatera mati tersengat listrik ini bukan yang pertama. Pada Maret 2024, seekor gajah juga tewas disengat listrik.
Baca Selengkapnya