Orangutan mati ditembaki 130 peluru, pelakunya satu keluarga
Merdeka.com - Polisi telah menetapkan 5 tersangka penembak orangutan (Pongo Pygmaeus) yang mati tertembus 130 peluru senapan angin, di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Meski sadar perbuatan mereka melanggar hukum, namun para pelaku tetap menembaki satwa primata itu.
Motif kelima pelaku terbongkar. Mereka menganggap orangutan sebagai hama lantaran telah mengganggu kebun mereka berupa nanas, sawit maupun tanaman kayu gaharu yang berada di area di Taman Nasional Kutai (TNK).
Padahal, jauh sebelum mereka bermukim dan berkebun, area hutan TNK adalah habitat satwa primata yang di dalamnya memiliki hutan primer dan sekunder.
-
Mengapa Orangutan Tapanuli terancam punah? Hal ini disebabkan hanya terdapat 800 individu Orang utan Tapanuli yang masih hidup di Hutan Batang Toru. Selain itu, ancaman kehilangan habitat akibat perburuan juga menjadi faktor lainnya.
-
Kenapa Orangutan terancam punah? Orangutan, spesies kera besar Asia yang unik, kini menghadapi ancaman kepunahan karena kehilangan habitat secara dramatis, pembunuhan ilegal, dan kebakaran hutan.
-
Siapa yang menembak macan tutul di Condet? Setelah ditemukan, polisi langsung menembak macan itu dengan pistol dinasnya. Kemudian macan itu sekarat dan mengerang kesakitan. Setelahnya asisten wedana ikut menembak ke arah telinga sehingga macan terakhir di Condet itu langsung tewas.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang membunuh anak singa? Pejantan biasanya mengusir anak-anaknya untuk menghindari persaingan, sementara singa-singa muda mencari kebanggaan baru yang bisa mereka klaim. Pejantan yang berhasil mengambil alih kebanggaan baru sering membunuh anak-anak dari pejantan sebelumnya untuk menghilangkan pesaing dan memicu birahi betina kembali.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Mereka sebenarnya tahu, melukai satwa itu melanggar undang-undang. Tapi tidak peduli," kata Kapolres Kutai Timur AKBP Teddy Ristiawan kepada merdeka.com, Sabtu (17/2).
Lima orang dalam satu keluarga, warga Desa Teluk Pandan, Kutai Timur, ditangkap Kamis (15/2) sore. Mereka ditetapkan tersangka sehari kemudian, terkait kematian Orangutan yang tertembus 130 peluru. Empat senapan angin disita sebagai barang bukti.
Kelima orang itu adalah Nasir (54), Rustan (37), Muis (36), Andi (37) dan He (13)."Lima orang tersangka, 4 dewasa dan satu orang anak. Mereka ini satu keluarga. Nasir adalah kakek, anaknya adalah Rustan, Andi menantunya dan He cucunya. Sedangkan Muis adalah tetangga," kata ungkapnya.
Empat senapan angin, jadi bukti kesadisan kelima tersangka, yang memberondong orangutan jantan usia 5-7 tahun itu dengan ratusan peluru, hingga berakibat kematian mengenaskan.
"Mereka ini tidak tinggal di daerah terpencil sebenarnya. Jarak dari jalan raya ke rumah mereka sekitar 1-2 kilometer saja. Tidak terlalu jauh," ujar Teddy.
Polres Kutai Timur, yang dibantu Ditreskrimsus Polda Kalimantan Timur, memang gerak cepat mengungkap kasus itu, dengan cara akurat dan terukur. Termasuk, melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat.
"Berkaca dari kasus penembakan orangutan di Kalteng, yang terungkap dalam 20 hari. Alhamdulillah, kasus ini bisa kami ungkap dalam 7 hari," ungkap Teddy.
Teddy pun memberikan peringatan keras bagi siapa saja agar tidak lagi melukai satwa langka di hutan TNK. "Agar masyarakat tidak lagi memburu satwa-satwa yang dilindungi. Karena mereka juga butuh ruang dan tempat untuk hidup," tutup Teddy.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aparat menembak tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaJenazah ketiga terduga anggota OPM masih berada di RSUD Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaKetiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaKelompok OPM Teranus Enumbi di Papua berhasil dilumpuhkan oleh aparat TNI.
Baca SelengkapnyaTiga anggota OPM itu tewas setelah sebelumnya melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap oleh pasukan TNI.
Baca SelengkapnyaGerombolan OPM yang disergap dipimpin Teranus Enumbi. Mereka kerap menyerang masyarakat dan aparat TNI serta menebar teror di Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaTiga senjata api hasil rampasan diamankan dari tangan kelimanya.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaKucing tersebut diduga juga menerkam burung merpati peliharaannya.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca Selengkapnya