Order ditutup, pengendara GO-JEK Bali demo kantor cabang
Merdeka.com - Ribuan pengendara ojek berbasis Internet, GO-JEK, di Bali menggeruduk kantor PT GO-JEK wilayah Bali, di Kantor Cabang Jalan Marlboro, Denpasar, Bali, Senin (30/11).
Aksi para driver GO-JEK ini dilakukan lantaran tidak setuju dengan kebijakan denda, dan persoalan vakumnya pengendara tidak dapat mendapatkan order hingga sepekan ke depan. Hal itu akibat ditutupnya aplikasi Suspend.
Unjuk rasa beberapa pengendara ini menyayangkan kebijakan dinilai sewenang-wenang. Tidak hanya itu, para pengendara dikenakan denda dinilai tidak relevan. Sebab, pengendara yang sehari hanya mendapatkan uang sekitar Rp 150 ribu, tetapi beban denda mencapai Rp 10 juta.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang menjadi alasan protes buruh? Pasalnya, mereka memandang bahwa tak sedikit perusahaan swasta berperan dalam kebangkitan perekonomian nasional saat itu.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
"Kami deposit satu juta, tapi denda sampai 10 juta. Tidak ada kejelasan apapun. Kita semua tidak bisa kerja, kami ada ribuan orang jumlahnya," kata seorang pengendara GO-JEK, Wahyu, di Denpasar, Bali, Senin (30/11).
Sayangnya, tidak satupun petinggi manajemen GO-JEK bersedia menemui para pengendara. Salah seorang petugas keamanan hanya menyampaikan manajemen sedang menunggu berkas atau persetujuan dari kantor pusat di Jakarta.
Menurut Putra, salah seorang pengendara GO-JEK lainnya, menduga kebijakan sangat memberatkan ini akibat persoalan persoalan order fiktif. Order itu, kata pria tinggal di Kerobokan, Kuta, terkait pesanan dari salah satu pusat toko oleh-oleh khas Bali, yang memang banjir pelanggan. Dari tempat oleh-oleh itulah persoalan denda kemudian ada.
"Kami kan ada pesanan, barang, dan uang pembayaran. Jadi apa yang dimasalahkan? Kami jadi tidak bisa bekerja dan skors tidak ada lagi, sehingga kami vakum kerja selama sepekan ke depan," kata Putra.
Dalam aksi ini, mereka berharap pihak manajemen kembali membuka suspend (penundaan aplikasi). "Kami hanya minta order supaya dibuka kembali oleh manajemen. Hanya ini harapan pekerjaan kami," ujar Putra.
Informasi diterima, hingga sekitar pukul 16.00 WITA, pengemudi GO-JEK mulai beranjak meninggalkan lokasi kantor cabang di Denpasar, Bali. Sementara itu belum ada keterangan resmi terkait hal ini dari pihak manajemen. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaOjek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek, hari ini Kamis (29/8) akan melakukan demo
Baca SelengkapnyaAda momen mengejutkan saat bule naik mobil komando lalu berteriak "Ojol sukses"
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaPara pengemudi ojol memprotes ketidakadilan bisnis antara aplikator dengan mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaRibuan pengemudi ojol menyampaikan uneg-uneg mereka soal kebijakan yang diberlakukan oleh pihak aplikator.
Baca SelengkapnyaMereka menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta tarif dan insentif yang layak.
Baca Selengkapnya