Organ tubuh hilang, BBKSDA curiga harimau sumatera tewas akibat perburuan liar
Merdeka.com - Pembunuhan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Desa Bangkelang, Batang Natal, Mandailing Natal (Madina), Sumut, Minggu (4/3) bakal berbuntut panjang. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara mencurigai praktik perburuan liar di balik aksi itu.
BBKSDA Sumut menemukan indikasi perburuan liar itu setelah melihat kondisi bangkai harimau. "Ada beberapa organ tubuh satwa tersebut yang hilang, seperti taring, kulit bagian dahi, kulit bagian ekor, dan juga kuku harimau," kata Kepala BBKSDA Hotmauli Sianturi di Medan, Senin (5/3).
Jika hanya didasarkan pada ketakutan warga terhadap harimau, tentunya cukup membunuh satwa itu. Kenyataannya, ada yang mengambil organ-organnya. "Kalau hanya untuk mempertahankan diri dengan alasan keamanan, dimatikan saja kan cukup, ini kok bisa diambil organ-organ tubuhnya. Ini yang membuat kita curiga," ujarnya.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Fakta unik apa tentang harimau? Harimau, dengan pola belang yang memukau dan kegagahannya, merupakan salah satu hewan yang paling menakjubkan di dunia ini. Tidak hanya itu, harimau juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Satu pukulan dari cakarnya saja bisa menjadi cukup kuat untuk membunuh seekor binatang dewasa yang berukuran sedang.
Pernyataan Hotmauli ini terkait matinya seekor harimau sumatera di Desa Bangkelang, Batang Natal, Madina pada Minggu (4/3) pagi. Satwa yang terkepung di kolong rumah warga itu ditombaki kemudian ditembak sebelum kedatangan petugas BBKSDA, Balai Taman Nasional Batang Gadis dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), tiba di lokasi.
Bangkai satwa dilindungi tersebut berhasil dievakuasi petugas. Namun, taring, kulit pada bagian kening, kulit pada bagian ekor, serta kukunya hilang.
Sebelumnya, harimau sumatera sudah terlihat di kawasan itu sejak sekitar setengah bulan sebelumnya. Ketika itu warga digegerkan dengan isu adanya harimau jadi-jadian pada pertengahan Februari 2018. Pencarian sempat dilakukan, dan dua warga sempat terluka diserang harimau.
Pihak Balai Taman Nasional Batang Gadis dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) kemudian terlibat untuk penanganannya. Satwa dilindungi ini sempat terpantau di beberapa desa di Batang Natal.
Dalam perjalanan penanganan harimau ini, petugas dari BBKSDA, sempat disekap warga. Hotmauli menjelaskan, peristiwa penyekapan ini terjadi pada Sabtu (24/2) saat masyarakat dihebohkan munculnya harimau di Desa Ampung Siala. Aksi serupa terjadi pada Senin (26/2) di sekitar Desa Hatupangan.
Kedatangan petugas ke lokasi mendapat penolakan dari warga. Mereka tetap menginginkan agar harimau itu dibunuh.
"Tim mengalami pelecehan verbal dengan dimaki dan dipaksa menandatangani kesepakatan yang isinya antara lain tidak menuntut jika dilakukan pembunuhan terhadap satwa buas oleh masyarakat dan aparat keamanan demi keamanan warga," tutur Hotmauli.
Tim pun tidak diperbolehkan datang lagi ke Desa Hatupangan dan sekitarnya. Penanganan konflik satwa liar juga harus diserahkan kepada masyarakat dan aparat keamanan.
Sampai akhirnya, harimau sumatera itu mati dibunuh di Desa Bangkelang. Pihak BBKSDA hanya mendapat bangkai dengan kondisi memprihatinkan. Sejumlah organnya hilang.
Untuk menelusuri dugaan perburuan liar pada kejadian ini, BBKSDA Sumut sudah melayangkan surat ke Kapolda Sumut. "Kami berharap pelaku perburuan liar, yang mengatasnamakan konflik antara harimau dan warga, segera ditindak," ucap Hotmauli.
BBKSDA Sumut juga berharap Polda Sumut membantu dan memberikan dukungan untuk penyelesaian permasalahan yang memicu konflik antara satwa liar dengan masyarakat. "Intinya kita meminta bantuan dan dukungan penyelesaian permasalahan penebangan liar yang menyebabkan konflik satwa liar dengan masyarakat," ujar Hotmauli.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas sampai ke Sungai Pua sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung ke lokasi.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini seekor Harimau Sumatera bernama Nurhaliza dikabarkan mati di Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo.
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaMomen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaSi Manis merupakan spesies kucing besar dari genus Panthera yang memiliki ciri loreng khas pada bulunya.
Baca SelengkapnyaKehidupan harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi sorotan setelah tiga ekor satwa asli Indonesia itu mati dalam waktu dua bulan pada akhir 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaHarimau Sumatera itu berada di Medan Zoo sejak tahun 2005 dan telah berusia 23 tahun.
Baca Selengkapnya7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah
Baca SelengkapnyaPada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca Selengkapnya