Ormas harus percaya polisi mampu autopsi Siyono
Merdeka.com - Polisi dikabarkan segera mengautopsi jenazah terduga teroris, Siyono yang dinyatakan tewas usai berduel dengan anggota Densus 88. Kematian Siyono menjadi ramai lantaran banyak protes dari berbagai pihak terhadap Densus 88 yang bertindak seenaknya.
Berbagai ormas pun ikut memprotes dan bahkan ingin ikutan autopsi jenazah Siyono. Namun, ormas baiknya mendukung polisi bekerja ketimbang mau ikutan autopsi.
"Kepolisian mau bereaksi gelar kasus dan autopsi. Ormas harusnya menaruh kepercayaan pada polisi. Densus 88 dan BNPT sudah bekerja baik meski ada kritikan juga," kata Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos saat dihubungi merdeka.com, Kamis (31/3).
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Dimana Jenderal Polri bertugas? Carlo Brix Tewu merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
Bonar mengatakan dalam kasus Siyono juga ada kelompok teror memanfaatkan momen tersebut untuk membubarkan Densus 88 dan BNPT. Kelompok teror itu, kata dia, beraksi melalui media atau aksi-aksi lainnya.
Dia menambahkan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pun telah memerintahkan Propam untuk menginvestigasi. Propam pun harus bekerja cepat hingga tak timbulkan pro kontra di masyarakat. Bonar pun berharap ada Komisi Pengawas untuk Densus 88.
"Janganlah karena nila setitik rusak susu sebelanga," katanya.
Sebelumnya, kritik datang dari sejumlah pihak terhadap Densus 88. Polri diminta mengevaluasi kinerja Densus 88 setelah panglima sekaligus komandan rekrutmen kelompok teroris Neo Jamaah Islamiyah (NJI), Siyono, dinyatakan tewas usai berduel dengan anggota Densus 88.
Pasca kematian Siyono, Densus 88 pun dituding telah melanggar HAM. Karenanya, pihak keluarga meminta jenazah diautopsi ulang.
Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mempersilakan autopsi ulang dilakukan demi transparansi. Namun, penolakan autopsi justru datang dari warga Desa Pogung, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, tempat tinggal Siyono. Warga menolak jika autopsi dilakukan oleh ormas.
Informasi yang diterima merdeka.com, hasil pertemuan aparat desa dengan ormas semalam (30/3) menyatakan, warga mempersilakan autopsi asalkan dilakukan oleh pihak penegak hukum, dan bukan ormas.
Warga juga mempersilakan Komnas HAM sebagai lembaga negara bekerja sama dengan penegak hukum untuk menyelidiki kematian Siyono, tanpa membawa-bawa ormas yang berpotensi memicu keresahan di desa mereka.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
korban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menaruh harapan besar pada jajaran kepolisian dalam mengusut kasus ini.
Baca SelengkapnyaPropam Polri akan mengawasi selama proses penyelidikan dilakukan timsus Polda Kaltara.
Baca SelengkapnyaKapolri masih belum dapat membeberkan dugaan sementara tewasnya Walpri Kapolda Kalimantan Utara itu.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaListyo meminta agar kasus tersebut ditangani hingga tuntas dan ditangani secara profesional dan transparan.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo telah menerjunkan Propam Polri dan Irwasum untuk mendalami sekaligus mengawasi kasus tersebut
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait kematian tragis Briptu Setyo Herlambang, ajudan dari Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Daniel Adityajaya.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, Setyo tewas lantaran tertembak pistolnya sendiri.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto menyoroti kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaKompolnas telah menerima paparan penanganan kasus, melihat tempat kejadian perkara (TKP) di ruang tahanan dan mewawancarai beberapa tahanan yang menjadi saksi.
Baca Selengkapnya