OSO: 2,6 Ton sabu dimusnahkan, ini sudah keterlaluan
Merdeka.com - Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) menegaskan bandar narkoba harus dihukum mati, karena merusak generasi muda. Hal itu iang ungkap saat menghadiri pemusnahan 2,647 ton sabu di Monas, Jakarta Pusat.
"Narkoba itu harus dihukum mati harus kenapa ancaman bagi generasi muda tentang narkoba ini sudah keterlaluan," tegas OSO, Jumat (4/5).
OSO menilai, 2,647 ton sabu baru 20 persen dari sejumlah narkotika yang beredar di dalam negeri.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
"Jangan lupa ini baru 20 persen yang ditangkap yang lolos 80 persen, jadi rasio yang sudah kita analisa ya kira-kira demikian," ujarnya.
Dengan begitu, tugas BNN menjadi sangatlah berat. Namun, dirinya ingin bukan hanya BNN dan aparat penegak hukum lainnya saja yang dapat memberantas narkoba. Tapi juga harus didorong oleh masyarakat.
"Jadi tugas BNN sangat berat perlu mendapat dukungan dari lapisan masyarakat baik tingkat pedesaan, Kecamatan, Kabupaten, Kota itu yang paling penting. Jadi mari anak-anak muda kita bantu BNN ini menyelamatkan generasi lain," ucapnya.
Terkait Revisi Undang-undang Narkoba, saat ini menurutnya sedang ada penambahan aturan lagi. "Ya itu sedang direvisi sedang ditambah," tandasnya.
Pantauan merdeka.com, dalam acara pemusnahan itu dipimpin oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan juga turut dihadiri oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Dirut Bulog Komjen Budi Waseso, Kepala BNN Komjen Heru Winarko, Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari dan beberapa pejabat negara dan pejabat TNI.
Seperti diketahui, Otoritas Indonesia menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu dengan jumlah fantastis di perairan Batam, Kepulauan Riau dalam waktu berdekatan. Sabu yang ditangkap masing-masing memiliki berat lebih dari 1 ton.
Penyelundupan pertama digagalkan oleh TNI AL dengan barang bukti sabu mencapai 1,03 ton yang disita dari kapal nelayan asing, 7 Februari 2018. Beberapa hari kemudian atau pada 20 Februari 2018, Polri bersama Bea Cukai menggagalkan penyelundupan sabu seberat 1,6 ton di lokasi yang berdekatan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirtipid Narkoba Bareskrim Brigjen Mukti Juharsa mengungkap modus baru penyelundup narkoba di wilayah Kalimatan Utara.
Baca SelengkapnyaSabu tersebut merupakan pesanan dari seorang bandar besar yang berinisial 'Keling'.
Baca Selengkapnya31.880 tersangka menjalani proses penyidikan dan 6.314 tersangka lain menjalani proses rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaIrjen Iqbal menyebutkan pihaknya akan terus konsisten dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika.
Baca SelengkapnyaDalam kurun waktu 2 tahun saja yakni 2022-2023, pihaknya telah menyita sekitar 12 ton NPP, artinya per tahun berhasil menyita sebanyak 6 ton narkotika.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Bareskrim Polri berhasil mengungkap 3 jaringan narkoba internasional dan menangkap 136 orang tersangka melalui joint operation.
Baca SelengkapnyaKasus terungkap berkat informasi masyarakat yang melaporkan adanya seorang bandar narkotika
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi kurang lebih 3 minggu untuk mengungkap kasus.
Baca Selengkapnya2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaNarkotika yang dimusnakan hasil penangkapan di Kalimantan Barat dan DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaNarkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaTotal sudah empat orang berkaitan jaringan pengedar sabu ini ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya