Otak Kasus Pencurian di Rumah Eks Bupati Barito Utara Ditembak
Merdeka.com - Hamidi (27), otak kasus pencurian di kediaman mantan Bupati Barito Utara Achmad Yuliansyah yang berada di Jalan Moris Ismail Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah itu terpaksa harus dilumpuhkan. Dia ditembak di bagian kaki kanannya oleh anggota Polsek Pahandut.
"Sebab saat diamankan petugas di kediamannya di Jalan Bangaris pada Sabtu (6/7/19) malam, ia berusaha melawan dan hendak melarikan diri dari sergapan petugas, dengan perbuatannya itu polisi menembak bagian kaki kanannya agar dapat dilumpuhkan," kata Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar, seperti dilansir Antara, Minggu (7/7).
Timbul mengatakan, Hamidi sebenarnya adalah residivis kasus pencurian dan pemberatan di daerah setempat. Pelaku itu juga spesialis pembobol rumah kosong yang sering ditinggal oleh pemiliknya di wilayah Kota Palangka Raya. Ia juga pernah ditangkap dalam kasus serupa lantaran menjebol beberapa rumah warga.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
"Menangkap tersangka memerlukan waktu tiga hari. Setelah menerima persembunyian yang bersangkutan, anggota bergerak dan langsung menuju lokasi untuk membekuk pelaku. Dari penangkapan tersangka, anggota tidak ada yang terluka dan Hamidi dilakukan pemeriksaan intensif oleh penyidik Polsek Pahandut," ungkapnya.
Dalam perkara ini, kepolisian terus mengembangkan pengakuan tersangka, karena kuat dugaan perbuatan serupa dilakukannya beberapa kali. Maka dari itu untuk menguak semua perbuatan tersangka, penyidik melakukan pemeriksaan intensif.
"Penyidik saat ini terus mengambil keterangan tersangka, guna mencari tahu di mana saja lokasi rumah warga yang pernah dibobolnya," ucap perwira berpangkat melati dua itu.
Hamidi dan dua rekannya atas nama Dicky Suhardi (24) dan Obi Rahman (29) yang terlebih dahulu berhasil dibekuk anggota Polsek Pahandut menjerat ketiganya dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman kurungan penjara di atas tujuh tahun.
"Barang bukti seperti parabotan rumah tangga yang mereka curi sudah diamankan di Mapolsek Pahandut. Sedangkan pelapor juga sudah kami mintai keterangan mengenai peristiwa itu," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aroni ditangkap tim Polda Sumsel karena sudah membobol rumah salah satu anggota kepolisian di Palembang dan menjual barang curiannya di Pasar Cinde Palembang.
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaSepekan terakhir, kobaran api terjadi di sejumlah titik di Papua. Mulai dari bangunan kantor pemda hingga area komplek DPR Papua.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaPolisi terpaksa memberikan hadiah timah panas karena pelaku mencoba melarikan diri dan melawan.
Baca SelengkapnyaMaling Bobol Rumah Mewah di Makassar saat Pemilik Liburan ke Singapura, Mobil hingga Uang Raib
Baca SelengkapnyaSaat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca SelengkapnyaEva Pasaribu juga melaporkan kasus kematian ayahnya ke Puspom Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaKapolda Kalteng mengatakan bahwa oknum polisi tersebut positif zat amphetamine dan zat metapethamine.
Baca Selengkapnya