Otak pelaku penipuan pegawai Bawaslu DKI tak tamat SD
Merdeka.com - AZ (20), pemuda pelaku penipuan dan pembobolan rekening pegawai Bawaslu DKI Jakarta, Andi Maulana merupakan otak dari penipuan tersebut. AZ berkomplot bersama dua orang lainnya yang saat ini masih diburu polisi.
AZ belum lama ini ditangkap Subdit Cyber Crime Diskrimsus Polda Metro Jaya di Lebung Gajah, Sumatera Selatan. Kanit III Subdit Cyber Crime Diskrimsus Polda Metro Jaya, Kompol Khairuddin menyampaikan AZ telah delapan bulan melaksanakan aksinya. Ia melakukan pembobolan uang nasabah bank baik melalui kartu debit maupun kartu kredit.
Khairuddin menyebut AZ tak memiliki pekerjaan tetap. "Dia tidak tamat SD. Jadi mereka belajar secara otodidak," ujarnya saat rilis kasus di Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kamis (22/3).
-
Kenapa pelaku mencuri handphone? Pelaku merupakan residivis kasus pencurian di Aceh. Selain itu pelaku MS juga positif mengkonsumsi narkotika jenis sabu.
-
Bagaimana pelaku mencuri handphone? Dia membawa mesin las untuk membongkar gembok toko.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Handphone apa yang dicuri? Sebanyak 58 unit handphone berbagai merek raib dibawa pelaku.
-
Dimana pencurian handphone terjadi? Sebelumnya sebuah toko ponsel Fajar Store di Jalan Delima, Kelurahan Tabek Gadang, Kecamatan Bina Widya Pekanbaru dibongkar maling, Minggu (17/3/2024) sekitar pukul 04.15 WIB.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
Dalam melaksanakan aksinya, pelaku menghubungi nasabah bank dan mengaku sebagai karyawan bank bersangkutan. Saat menghubungi korban, pelaku mengajukan beberapa pertanyaan dengan pilihan jawaban 'benar' atau 'tidak benar'. Dari sana, pelaku mendapatkan kode OTP (One Time Password) yang dimasukkan ke aplikasi pembelian pulsa atau belanja online.
"Mereka rata-rata ambil pulsa sebanyak-banyaknya dan memasukkan ke HP-nya dan jual ke masyarakat dan teman-temannya. Uang itu digunakan untuk foya-foya dan gunakan untuk keperluannya," jelasnya.
Khairuddin menyampaikan dalam melakukan aksinya, pelaku rata-rata menggunakan ponsel jadul atau bukan ponsel pintar. Tujuan menggunakan ponsel jadul untuk menghindari kejaran polisi dan menghilangkan barang bukti.
"Tapi kita bisa dalami dan ungkap kasus ini. Kita akan dalami lagi terhadap peran-peran yang lain," ujarnya. Ponsel jadul ini ditambahkan Khairuddin juga tetap bisa terdeteksi tim siber.
Sebagai otak pelaku penipuan, AZ berperan menelepon nasabah dan mengaku sebagai petugas pusat layanan panggilan (call center) bank. Polisi juga mendalami apakah ada kelompok lain yang mengorganisir AZ dan pelaku lainnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca Selengkapnyapelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan pelat dinas TNI nomor 84337-00 untuk menghindari ganjil genap.
Baca SelengkapnyaDua pelaku Ali Alatas (42) dan Kodratullah (38) ditangkap dan ditahan di rutan Polsek Jelutung.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto menilai pentingnya peran masyarakat dalam membasmi peredaran senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu.
Baca Selengkapnya