Otak pembunuhan satu keluarga di Deli Serdang ditembak mati
Merdeka.com - Otak pembunuhan terhadap satu keluarga di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut, ditembak mati polisi. Seorang rekannya dilumpuhkan dengan tembakan pada bagian kaki.
Tersangka yang ditembak mati yakni Agus Hariadi (40). Pria ini merupakan tetangga sebelah rumah korban. Dia diduga sebagai otak pelaku pembunuhan itu.
Sementara rekannya, Rio S alias Yoyo (40), ditembak pada bagian kaki. Warga Kabupaten Batubara ini ditengarai membantu Agus menghabisi Muhajir (49) bersama istrinya Suniati (50) dan putranya M Solihin (12) di rumah mereka Dusun III Gang Rambutan, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
"Tersangka AH tewas ditembak karena mencoba melawan dan menyerang petugas saat diamankan. Sementara, R kita lumpuhkan di bagian kakinya," kata Kombes Pol Andi Rian Djajadi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Senin (22/10).
Sebelumnya, polisi juga lebih dulu menangkap seorang pelaku lain, Dian Saputra (29). Warga Dusun III Gang Rasmi, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa, ini membantu mengikat dan turut membuang korban.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk HP dan mobil Toyota Calya. Kendaraan sewaan ini digunakan untuk membawa dan membuang korban.
Jenazah Agus dikabarkan dalam perjalanan darat menuju RS Bhayangkara Medan. Sementara Rio dibawa ke Medan menggunakan pesawat terbang.
Dalam kasus pembunuhan ini, polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka, yakni Agus, Rio dan Dian. Namun motif tindak kriminal ini belum diungkapkan dengan pasti.
Para pelaku diduga telah membunuh dan membuang mayat Muhajir, Suniati dan M Solihin. Satu keluarga ini dilaporkan hilang dari rumah mereka di Dusun III Gang Rambutan, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa, sejak Selasa (9/10).
Hilangnya Muhajir, Suniati dan Solihin pertama kali diketahui Desy Rahmawati (23), putri sulung pasangan Muhajir dan Suniati yang tinggal di kawasan itu juga. Kamis (11/10), jasad Muhajir (49), ditemukan. Tubuh manajer pabrik kacamata PT Domas Intiglass Perdana, Tanjung Morawa, itu ditemukan warga di aliran Sungai Belumai, tepatnya di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir. Ketika itu pun jenazah sudah membusuk, dengan posisi tangan dan kaki terikat tali nilon.
Tiga hari kemudian, Minggu (14/10) sekitar pukul 16.00 Wib, jasad M Solihin (12) ditemukan di tepi aliran Sungai Belumai di Dusun B Bintang Meriah, Desa Limau Mungkur, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Deli Serdang.
Selasa (16/10) sekitar pukul 10.00 Wib, jasad Suniati ditemukan di perairan Pulau Pandang, Batubara, Sumut. Di lokasi itu juga ditemukan jasad pria tak dikenal.
Otak pembunuhan satu keluarga di Deli Serdang ditembak mati
Otak pembunuhan terhadap satu keluarga di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut, ditembak mati polisi. Seorang rekannya dilumpuhkan dengan tembakan pada bagian kaki.
Tersangka yang ditembak mati yakni Agus Hariadi (40). Pria ini merupakan tetangga sebelah rumah korban. Dia diduga sebagai otak pelaku pembunuhan itu.
Sementara rekannya, Rio S alias Yoyo (40), ditembak pada bagian kaki. Warga Kabupaten Batubara ini ditengarai membantu Agus menghabisi Muhajir (49) bersama istrinya Suniati (50) dan putranya M Solihin (12) di rumah mereka Dusun III Gang Rambutan, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa.
"Tersangka AH tewas ditembak karena mencoba melawan dan menyerang petugas saat diamankan. Sementara, R kita lumpuhkan di bagian kakinya," kata Kombes Pol Andi Rian Djajadi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Senin (22/10).
Sebelumnya, polisi juga lebih dulu menangkap seorang pelaku lain, Dian Saputra (29). Warga Dusun III Gang Rasmi, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa, ini membantu mengikat dan turut membuang korban.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk HP dan mobil Toyota Calya. Kendaraan sewaan ini digunakan untuk membawa dan membuang korban.
Jenazah Agus dikabarkan dalam perjalanan darat menuju RS Bhayangkara Medan. Sementara Rio dibawa ke Medan menggunakan pesawat terbang.
Dalam kasus pembunuhan ini, polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka, yakni Agus, Rio dan Dian. Namun motif tindak kriminal ini belum diungkapkan dengan pasti.
Para pelaku diduga telah membunuh dan membuang mayat Muhajir, Suniati dan M Solihin. Satu keluarga ini dilaporkan hilang dari rumah mereka di Dusun III Gang Rambutan, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa, sejak Selasa (9/10).
Hilangnya Muhajir, Suniati dan Solihin pertama kali diketahui Desy Rahmawati (23), putri sulung pasangan Muhajir dan Suniati yang tinggal di kawasan itu juga. Kamis (11/10), jasad Muhajir (49), ditemukan. Tubuh manajer pabrik kacamata PT Domas Intiglass Perdana, Tanjung Morawa, itu ditemukan warga di aliran Sungai Belumai, tepatnya di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir. Ketika itu pun jenazah sudah membusuk, dengan posisi tangan dan kaki terikat tali nilon.
Tiga hari kemudian, Minggu (14/10) sekitar pukul 16.00 Wib, jasad M Solihin (12) ditemukan di tepi aliran Sungai Belumai di Dusun B Bintang Meriah, Desa Limau Mungkur, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Deli Serdang.
Selasa (16/10) sekitar pukul 10.00 Wib, jasad Suniati ditemukan di perairan Pulau Pandang, Batubara, Sumut. Di lokasi itu juga ditemukan jasad pria tak dikenal.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban yang sedang sarapan pagi di rumah kontrakan bersama Sumarni (34) didatangi pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan pisau untuk menusuk korban di sekitar kepala.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memeriksa pelaku dan mencari tahu motif di balik pembunuhan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaPelaku diamankan setelah petugas melakukan penyelidikan dan keterangan saksi-saksi.
Baca SelengkapnyaPembunuh pria lanjut usia berinisial S (76) di Kampung Blendung, Desa Kedungpengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi tertangkap.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca Selengkapnyaelama ini, tersangka menganggap korban telah menyantet istrinya pada 2015.
Baca Selengkapnya