Pabrik miras oplosan beromzet ratusan juta per hari digerebek polisi di Sumsel
Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Selatan menggerebek pabrik minuman keras (miras) oplosan beromzet ratusan juta rupiah per hari. Pabrik miras oplosan itu berada di sebuah rumah di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.
Empat pelaku diamankan dalam penggerebekan ini. Sementara pemiliknya masih dalam buruan kepolisian.
Empat tersangka adalah Mulyadi Gunawan warga Bogor yang bertugas sebagai peracik minuman. Kemudian Mumuh warga Bogor yang bertugas mengepres botol. Lalu ada Irfan Maulana warga Bogor yang bertugas mencuci botol kosong dan mengisi miras dan Ridwando warga Pringsewu Lampung bekerja sebagai mengepak minuman ke dalam kardus.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Siapa yang menangkap OPM? 'Saya kasih tahu, dia bukan kriminal, dia cuma OPM. Kapan lagi ini satu anak Timur membantu Polisi menangkap OPM,'
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus korupsi timah? Nama Harvey masuk dalam daftar 16 tersangka kasus korupsi timah yang membuat rugi negara sebesar Rp271 Triliun. Kejaksaan Agung (Kejagung) menahan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis usia menjadi tersangka kasus korupsi dalam tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.
Petugas menyita sejumlah barang bukti dalam penggerebekan itu. Barang bukti itu di antaranya, mesin pres, 4.000 tutup botol merek Mansion House Whiskey dan Vodka. Lalu 1.632 botol miras siap edar, 200 liter miras hasil produksi, 300 liter alkohol, dan puluhan barang bukti lain sebagai bahan oplos. Ada juga pewarna dan pewangi makanan yang digunakan sebagai pelengkap oplosan.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, pabrik tersebut memproduksi miras oplosan cukup besar. Bahkan, omzet penjualan mencapai Rp 200 juta per hari.
"Pabrik ini beroperasi sejak lima bulan lalu, dijual ke Palembang, Lubuklinggau, dan ke provinsi tetangga, seperti Jambi dan Bengkulu," ungkap Zulkarnain, Kamis (8/2).
Menurut dia, pemilik pabrik berinisial B (DPO) belajar meracik miras dari internet. Tak tanggung-tanggung, miras produksinya mengandung kadar alkohol mencapai 43 persen sehingga sangat berbahaya bagi konsumen.
"Apalagi dicampur zat pewarna dan pewangi makanan, lebih bahaya lagi. Kita masih buru pemiliknya," ujarnya.
Selama berproduksi, ternyata aktivitas pabrik ini tidak diketahui warga sekitar. Hanya saja, warga sempat curiga dengan suara mesin yang terdengar jelas pada malam hari.
"Kami tidak berani mendekat karena rumah itu di pagar, gerbangnya selalu tertutup. Rumah itu mereka sewa beberapa bulan kemarin," kata Suwarno, ketua RT setempat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana produksi tersebut urung terlaksana lantaran sudah terlebih dahulu berhasil diungkap oleh tim gabungan Bareskrim
Baca SelengkapnyaPabrik miras itu mampu memproduksi 900 botol plastik ukuran 600 mili liter setiap kali produksinya.
Baca SelengkapnyaPil ekstasi sebanyak 7.800 diamankan sebagai barang bukti kejahatan
Baca SelengkapnyaPara pelaku diketahui menjual hasis dalam bentuk pods system seharga Rp 3,5 juta per gram.
Baca SelengkapnyaRumah tersebut merupakan laboratorium milik Fredy untuk memproduksi narkoba jenis Clandestine.
Baca SelengkapnyaPara tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenyitaan barang bukti gula dilakukan di Kantor PT SMIP yang terletak di Kota Dumai, Riau.
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Sulsel mengungkap tindak pidana penipuan daring dengan total kerugian sekurangnya Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaAbdullah mengungkapkan identitas empat pelaku perjuadian diamankan yakni WP, DB, YR, dan Bripka S.
Baca SelengkapnyaSetelah ditangkap tersangka Os langsung dibawa ke gedung Bundar Kejaksaan Agung untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca Selengkapnya