Pacitan dikepung banjir, 4.000 warga diungsikan ke masjid dan GOR
Merdeka.com - Akibat banjir dan longsor disertai angin puting beliung di wilayah Pacitan, Jawa Timur yang terjadi Selasa (28/11) kemarin, sekitar 4.000 warga dievakuasi di GOR dan masjid.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, akibat bencana alam di Pacitan itu, 11 orang dikabarkan tewas tertimbun longsor dan hanyut terseret arus banjir.
"Warga terdampak berjumlah lebih dari 4.000 jiwa dan perlu dievakuasi segera. Para pengungsi di Kecamatan Pacitan dipusatkan di GOR Pacitan dan Masjid Sirnoboyo," kata Sutopo, Rabu (29/11).
-
Bagaimana kondisi jalan di Sumbar akibat banjir? Upaya yang tengah dilakukan sementara yakni membuka jalur agar kendaraan pribadi dapat melintas bertahap.'Ini sangat berpengaruh kepada transportasi dari padang ke Sumatera Barat atau sebaliknya bahkan juga dari provinsi lain dari Sumatera Utara ke Padang ini juga harapan kami untuk jadi prioritas, secara bertahap mungkin dalam beberapa hari ini bisa untuk kendaraan roda dua,' ucap politikus PKS itu.'Setelah itu mungkin bisa untuk kendaraan ringan kendaraan pribadi,' tambah dia.
-
Kenapa banjir bandang membuat jalan lumpuh? Banjir bandang tersebut menyebabkan air Sungai Tuntang meluap dan sejumlah jalan lumpuh tergenang banjir.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
-
Bagaimana banjir di Braga mengakibatkan kemacetan? Pada Jumat (12/1) pagi, tampak banjir masih terlihat di beberapa daerah seperti Dayeuh Kolot dan Baleendah hingga setinggi pinggang orang dewasa.
Sementara itu, tim dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)–ACT wilayah Jawa Timur yang ikut turun ke lapangan MENUTURKAN, cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Cempaka ini tidak hanya terjadi di Pacitan saja. Melainkan juga menerjang sejumlah wilayah seperti Ponorogo dan Yogyakarta.
"Hujan sangat deras sejak pagi sampai malam hari. Hujan dengan intensitas luar biasa ini terjadi di wilayah selatan Pulau Jawa, pada Selasa kemarin. Sehari penuh, sejak subuh baru beranjak, hujan tak henti turun sampai malam," kata Koordinator Zona Selatan MRI-ACT wilayah Jawa Timur, Basuki via WhatsApp (WA)-nya.
Jelang malam hari, kabar dari wilayah selatan Jawa menambah kekhawatiran. "Titik-titik banjir bandang dilaporkan menerjang sejumlah wilayah di pesisir selatan Jawa. Kabar paling kritis dari Pacitan. Sampai Selasa malam, Pacitan dilaporkan dikepung banjir bandang."
Lebih buruk lagi, seluruh akses jalan menuju Pacitan terputus total. "Tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh menuju Pacitan. Sejak Selasa sore, tim emergency response ACT sudah bergerak dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun kami semua tertahan di Ponorogo karena jalan tak bisa dilalui. Jalur terputus total," sambungnya.
Sampai pagi tadi, hampir seluruh akses jalan menuju ke Pacitan masih terputus. Seluruh kecamatan di Pacitan dilanda banjir bandang karena luapan sejumlah anak sungai. Ini merupakan imbas dari hujan lebat yang terjadi kemarin.
Vice President of Humanity Network Department ACT, Ibnu Khajar menambahkan, selain merendam ribuan rumah di empat kecamatan dan memutus seluruh akses jalan menuju Pacitan, banjir besar ini juga dilaporkan sampai menewaskan 11 korban jiwa.
"Banjir bandang Pacitan skala sangat besar. Tim emergency respons ACT dan MRI Jawa Timur dikerahkan penuh. Bergegas berjibaku menembus lokasi. Kondisi mencekam, listrik padam sejak Selasa kemarin," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaTingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaSaking macetnya, terkadang Satlantas Polresta Pati juga membagikan nasi bungkus gratis bagi pengguna jalan yang terjebak.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya