Pada Ahok, pasangan atlet lawas ini curhat jadi guru digaji sejuta
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama, membuka sesi interaksi dengan warga DKI di rumah pemenangannya di Lembang. Salah satu yang hadir adalah, Dyah Renatih (52), yang kini tak jelas nasibnya.
Dyah mengadukan nasib suaminya Marzuki (48), mantan atlet tim nasional Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang kini menjadi guru honorer. Kini sisa hayatnya telah ditambatkan di SD Negeri Kelapa Dua Wetan 03 Pagi, Jakarta Barat.
"Suami saya guru honor di SD Negeri Kelapa Dua Wetan 03 Pagi, kebetulan sudah 11 tahun mengabdi. Kami sudah menghadap Ahok, Djarot dan Jokowi juga sudah tapi belum ada realisasi untuk menjadi PNS," katanya, Senin (14/11).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang menikah dengan Ahok? Puput Nastiti Devi menjadi sorotan publik sejak menikahi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
-
Apa hadiah yang diterima oleh atlet? Menteri BUMN, Erick Thohir, memberikan bonus total sebesar Rp6 miliar kepada tiga atlet yang berprestasi di Olimpiade Paris 2024. Ketiga atlet tersebut adalah Rizki Juniansyah, Veddriq Leonardo, dan Gregoria Mariska Tunjung.
-
Siapa yang meraih medali? Sebagai tanda keberhasilannya, Lolly dengan penuh kebanggaan mengangkat dua medali yang diraihnya di ajang panahan yang sama.
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
Atlet lempar lembing yang sempat bertanding di Thailand tahun 2006 silam itu ingin mendapat kejelasan soal status kepegawaiannya. Apalagi, kini sudah memiliki tiga orang anak.
"Dia (suaminya) tidak mendapatkan UMP, sebulan sekarang cuma dapat Rp 1 juta sekarang. Kemarin malah cuman Rp 900 ribu," terangnya.
Dyah kemudian menunjukkan beberapa medali yang berhasil diperoleh bersama dengan suaminya selama menjadi atlet. Bahkan, dia menawarkan kepada siapa saja untuk membelinya agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi.
"Ini medali emas tingkat Asia, bapak dapat dua, satu saya jual buat makan buat bayar rumah. Ini juga mau saya tawarkan untuk bayar rumah. Gaji cuma satu juta mau makan apa?" tuturnya.
Ahok yang menerima pengaduan tersebut langsung meminta stafnya agar menghubungi dinas terkait. Namun ternyata, Dyah sudah lelah dilempar-lempar. Kini dia pesimis nasibnya akan membaik.
"Tadi katanya mau diteruskan ke dinas terkait, saya pesimis juga karena sudah pernah. capek mas," ujarnya sembari menyeka keringat di keningnya.
Walaupun telah memberikan medali bagi Indonesia, dia mengaku tidak pernah mendapatkan apapun dari pemerintah. Bahkan sampai saat ini mereka berdua masih hidup di rumah kontrakan.
"Kalau boleh bisa ditinjau ke tempat kami sekaligus sosialisasi dengan warga. Saya yakin banget tidak ditolak. Karena tempat kami enggak ada nolak dia mau datang, kan gak diperbolehkan. Kalau enggak seneng enggak usah nyoblos," terangnya.
Di tempat terpisah, Ahok menduga ada beberapa syarat yang tidak dapat dipenuhi Marzuki sehingga belum menjadi PNS. "Mungkin berkasnya ada yang kurang, makanya tidak diproses lebih lanjut," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap hari ia harus mencari rongsok. Di balik semua itu, ia adalah sosok yang begitu berjasa bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaBerjibaku memenuhi kebutuhan hidup, sang guru lantas rela menjadi pemulung usai mengajar.
Baca SelengkapnyaViral guru honorer ungkap gajinya selama dua bulan, bikin warganet ikut sedih.
Baca SelengkapnyaNasib para tenaga pendidik di sebuah SMK di Ende berikut ini pun menuai rasa keprihatinan.
Baca SelengkapnyaWanita yang bernama Dina ini dibuat kaget saat membuka amplop gajinya.
Baca SelengkapnyaUsai mengajar, pemilik lembaga bernama Ida Susanti itu bergegas pulang untuk membuat basreng secara rumahan.
Baca SelengkapnyaBerikut potret atlet badminton Indonesia yang pernah dibikin kesal karena kata-kata sang guru SMA.
Baca SelengkapnyaGaji yang tak seberapa itu sebagian ditabung untuk membantu murid-muridnya yang kesusahan
Baca SelengkapnyaDulu karyawan pabrik bergaji Rp 800 ribu, pria ini kini jadi dosen lulusan S3 di Jepang dan duduki jabatan di kampus.
Baca SelengkapnyaBikin haru, anak guru ngaji ini berhasil lulus S2 fast track dari UNAIR.
Baca SelengkapnyaGuru tersebut ingin mengajar sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan
Baca SelengkapnyaKisah yang ia bagikan di Tiktok viral dan bikin warganet ikut nostalgia,
Baca Selengkapnya