Pada Korban Aksi Terorisme, Kepala BNPT Berpesan Jaga Semangat Persaudaraan
Merdeka.com - Penyintas atau korban aksi terorisme diingatkan terus membangun semangat persaudaraan. Kebersamaan itu dinilai sangat penting bagi mereka untuk menghilangkan trauma sekaligus menatap masa depan yang lebih baik.
"Rekan-rekan penyintas semua terus menjaga semangat persaudaraan dan semangat persatuan. Kita yakin apa yang terjadi tidak lepas dari rencana Tuhan, sehingga penting bagi kita untuk terus senantiasa berdoa agar diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah yang kita alami," ujar Komjen Boy Rafli Amar dalam keterangannya, Rabu (17/6).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyampaikan ini saat membuka acara Silaturahmi Bersama Para Penyintas Korban Terorisme Wilayah Jabodetabek, Bali dan Surabaya yang digelar secara virtual, Selasa (16/6).
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk penyintas? BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana BNPT bantu penyintas? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Mengapa Hari Peringatan Korban Terorisme penting? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
Boy menjelaskan kepada para penyintas untuk menjaga hubungan baik di antara sesama sehingga dapat mengikis munculnya sikap intoleransi.
"Kita dipertemukan dalam pertemuan silaturahmi ini, meskipun kita berbeda-beda kita memiliki semangat untuk tetap bersatu. Dengan semangat kebersamaan ini kita gelorakan agar sikap intoleransi maupun watak radikalisme yang berlebihan itu dapat terkikis. Karena kita tidak ingin ada korban-korban dari aksi terorisme yang lainnya," kata mantan Kapolda Papua tersebut
Boy menyampaikan pentingnya persatuan untuk mengupayakan generasi muda dapat terselamatkan dari kejahatan terorisme di masa yang akan datang. "Kita bersama upayakan agar generasi-generasi muda indonesia dapat terselamatkan dari kejahatan-kejahatan terorisme di masa yang akan datang," ucap Alumni Akpol tahun 1988 ini.
Sementara itu Deputi I BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis menambahkan bahwa kejahatan terorisme adalah kejahatan yang luar biasa dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
"Seperti yang sering saya sampaikan kepada kawan-kawan penyintas maupun yang lain, terorisme adalah kejahatan yang luar biasa karena terorisme melanggar HAM sebagai hak dasar yang melekat pada diri manusia yaitu hak untuk merasa nyaman dan aman dan hak untuk hidup," ujar Hendri.
Ia juga menyampaikan bahwa terorisme merupakan bentuk penyimpangan dari ajaran agama karena ajaran agama apapun tidak ada yang membenarkan hal tersebut.
"Kemarin Bapak Kepala BNPT mengundang Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang dihadiri ketuanya langsung Bapak Said Aqil Siradj yang juga ketua PBNU, juga menyampaikan hal yang sama. Tidak ada satupun agama yang membenarkan aksi terorisme. Karena terorisme sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur peradaban bangsa dan peradaban hidup manusia," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Hendri mengungkapkan bahwa BNPT dan LPSK telah menandatangani MoU atau nota kesepahaman di mana salah satu poin pembahasannya adalah tentang perlindungan korban terorisme.
"Semoga dengan adanya MoU ini upaya dan implementasi perlindungan terhadap korban terorisme dapat menjadi semakin komprehensif. Dengan pertemuan BNPT dengan berbagai Kementerian dan Lembaga lain ini kita bertujuan untuk terus memperbaiki kehidupan yang ada pada saudara-saudari penyintas semua," tuturnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah memprioritaskan penanganan penyintas bukan hanya dari aspek fisik, melainkan juga psikis dan keberlanjutan finansial.
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaSementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaKelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaPerlu diwaspadai isu Palestina menjadi pintu gerbang kelompok intoleran mendapatkan panggung dan perhatian publik.
Baca SelengkapnyaTeks sambutan dalam perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus memegang peranan penting dalam menyemarakkan suasana HUT RI.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud merespons kasus penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan Global Terrorism Index semakin baik.
Baca Selengkapnya