Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pagar Nusa, mulai redup setelah Gus Maksum meninggal dunia

Pagar Nusa, mulai redup setelah Gus Maksum meninggal dunia Gus Maksum. ©facebook

Merdeka.com - Sebagai olah raga bela diri asli Indonesia, pencak silat tentunya sangat populer di kalangan masyarakat. Di Masyarakat pedesaan terutama, banyak dijumpai perguruan-perguruan silat yang memiliki karakter masing-masing.

Tak cuma menjamur di masyarakat, olah raga pencak silat juga dimiliki oleh organisasi massa, termasuk ormas terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki organisasi pencak silat bernama Pagar Nusa. Anggotanya kebanyakan adalah para santri yang sedang nyantri di pesantren, dan para siswa madrasah yang berada di lingkungan pesantren, atau pun masyarakat luas yang tinggal di sekitar pesantren.

Nama lengkap organisasi yang menaungi Pagar Nusa adalah Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa atau disingkat IPSNU Pagar Nusa. Sedangkan Pagar Nusa sendiri merupakan akronim dari Pagar NU dan Bangsa.

IPSNU Pagar Nusa merupakan satu-satunya wadah yang sah bagi organisasi pancak silat di lingkungan Nahdlatul Ulama berdasarkan keputusan Muktamar NU. Organisasi ini berstatus sebagai lembaga otonom NU yang penyelenggaraan dan pertanggungjawabannya sama sebagaimana lembaga-lembaga NU lainnya.

Didirikan pada tanggal 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jatim, Pagar Nusa pertama kali diketuai oleh KH Maksum Jauhari, atau lebih dikenal dengan Gus Maksum. Dipilihnya Gus Maksum sebagai Ketua Umum Pagar Nusa ini atas kesepakatan para kiai.

Gus Maksum memang terkenal di dunia persilatan. Sebagai seorang kiai di Pesantren Lirboyo, Kediri, Gus Maksum berperilaku nyeleneh menurut adat kebiasaan orang pesantren. Penampilannya nyentrik. Dia berambut gondrong, jengot dan kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai bakiak.

Semasa hidup, Gus Maksum tidak pernah makan nasi alias ngerowot. Uniknya lagi, dia suka memelihara binatang yang tidak umum.

Sebagai jenderal utama 'pagar NU dan pagar bangsa' (Pagar Nusa) Gus Maksum selalu sejalur dengan garis politik Nahdlatul Ulama. Namun dirinya tidak pernah mau menduduki jabatan legislatif ataupun eksekutif.

Gus Maksum wafat di Kanigoro pada 21 Januari 2003 lalu dan dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Lirboyo dengan meninggalkan semangat dan keberanian yang luar biasa.

Saat ini, cucu pendiri Nahdatul Ulama (NU) KH Hasyim As’ary, Aizzudin Abdurrahman, terpilih sebagai Ketua Umum Pagar Nusa periode 2012-2017 dalam kongres di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (11/7/2012).

Pagar Nusa mengalami masa kejayaan pada tahun 90-an. Saat ramai-ramai terjadi isu santet di Jawa Timur, dan akhirnya menjadi isu nasional jelang reformasi 98 silam, banyak orang yang belajar silat dan ilmu-ilmu kekebalan di Pagar Nusa. Orang-orang banyak yang ingin menjaga diri dengan ilmu kanuragan, untuk jaga-jaga menghadapi situasi keamanan nasional yang saat itu tidak stabil lantaran ramainya isu santet.

Setelah ditinggal mati oleh Gus Maksum, Pagar Nusa tidak semoncer seperti pada masa-masa awal terbentuknya. Terutama saat kondisi keamanan nasional semakin membaik. Namun demikian bukan berarti Pagar Nusa tidak berkembang. Sebagai organisasi di bawah NU, Pagar Nusa masih menjalankan agenda-agenda organisasi, dan menjadi garda depan Nahdlatul Ulama dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan pengamanan. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Mbah Marsiah, Nenek Berusia 75 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kampung Terpencil Tanpa Listrik
Kisah Mbah Marsiah, Nenek Berusia 75 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kampung Terpencil Tanpa Listrik

Walau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum

Baca Selengkapnya
Guru Ngaji di Blora Calonkan Diri Jadi Kades, Komitmen Anti Politik Uang
Guru Ngaji di Blora Calonkan Diri Jadi Kades, Komitmen Anti Politik Uang

Sebelumnya, Gus Mus pernah diberhentikan dari PNS karena penyakit yang dideritanya

Baca Selengkapnya
Rumah mewah Abiem Ngesti, yang dulu jadi kebanggaan, sekarang hanya jadi kandang ayam dan Terbengkalai
Rumah mewah Abiem Ngesti, yang dulu jadi kebanggaan, sekarang hanya jadi kandang ayam dan Terbengkalai

Mewah di zamannya, intip potret rumah Pedangdut yang terbengkalai dan kini jadi kandang ayam

Baca Selengkapnya
Potret Rumah Abiem Ngesti yang Terbengkalai, Dulu Mewah Pada Zamannya tapi Kini Memprihatinkan Jadi Kandang Ayam
Potret Rumah Abiem Ngesti yang Terbengkalai, Dulu Mewah Pada Zamannya tapi Kini Memprihatinkan Jadi Kandang Ayam

Rumah Abiem Ngesti diketahui berlokasi di Desa Kali Putu, Kudus, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Siapa Gus Anom yang Namanya Terseret dalam Kasus Yadi Sembako?
Siapa Gus Anom yang Namanya Terseret dalam Kasus Yadi Sembako?

Munculnya nama Gus Anom dalam kasus penipuan senilai Rp198 juta yang melibatkan Yadi Sembako dan isu pernikahan pedangdut Kristina mencuri perhatian publik.

Baca Selengkapnya
Gua Ini Dibangun Warga Biasa Sebelum Era Kerajaan Majapahit, Tak Sembarang Orang Bisa Masuk
Gua Ini Dibangun Warga Biasa Sebelum Era Kerajaan Majapahit, Tak Sembarang Orang Bisa Masuk

Gua ini dibangun oleh warga biasa jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kepala Desa di Aceh Barat Meninggal Saat Upacara HUT RI
Kronologi Kepala Desa di Aceh Barat Meninggal Saat Upacara HUT RI

Tiba-tiba Ansari terlihat tidak berdiri. Dia tampak tergeletak di kursinya.

Baca Selengkapnya
Miris, di Usia Senja Seorang Ibu Puluhan Tahun Hidup Sebatang Kara di Rumah Tanpa Listrik
Miris, di Usia Senja Seorang Ibu Puluhan Tahun Hidup Sebatang Kara di Rumah Tanpa Listrik

Kisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya
Dulu Prajurit TNI & Gagah, Pria Ini Kini ODGJ Sosoknya Memprihatinkan
Dulu Prajurit TNI & Gagah, Pria Ini Kini ODGJ Sosoknya Memprihatinkan

Dulu prajurit TNI, pria ini kini hidup memprihatinkan hingga berstatus ODGJ. Berikut kisah selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Miris Bocah Ini Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Makan Nasi Pakai Garam 'Terakhir Menu Pakai Telur di Bulan Puasa'
Miris Bocah Ini Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Makan Nasi Pakai Garam 'Terakhir Menu Pakai Telur di Bulan Puasa'

Sebuah keluarga yang memiliki dua bocah perempuan terpaksa harus tinggal di kampung mati tengah hutan dan setiap hari makan nasi pakai garam.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli
Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli

Walaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan

Baca Selengkapnya
Pernah Tidak Naik Kelas hingga Tak Lulus Kuliah, Sinta Nuriyah Ungkap Sisi Lain Gus Dur yang Jarang Diketahui Orang
Pernah Tidak Naik Kelas hingga Tak Lulus Kuliah, Sinta Nuriyah Ungkap Sisi Lain Gus Dur yang Jarang Diketahui Orang

Sosok Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah humoris semasa hidupnya.

Baca Selengkapnya